Prolog

1K 101 6
                                    

Salazar Gremory Kanae, seorang lelaki tampan berkulit pucat. Surai putih miliknya cukup menyita perhatian dimana pun ia berada. Berusia  24 tahun dan dikenal sebagai Zero, pemilik baru kasino terbesar di dunia, The Venetian.  Tubuhnya yang menjulang tinggi tak lupa dengan kain hitam yang menutupi kedua matanya, benar-benar membuatnya menjadi pusat perhatian.

  Tubuhnya yang menjulang tinggi tak lupa dengan kain hitam yang menutupi kedua matanya, benar-benar membuatnya menjadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mengatakan jika ia buta, ada yang percaya jika itu hanya sebuah aksesoris agar wajah tampannya tidak terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mengatakan jika ia buta, ada yang percaya jika itu hanya sebuah aksesoris agar wajah tampannya tidak terlihat. Mereka yang melihat Salazar begitu yakin jika pria bersurai putih itu memiliki wajah yang rupawan. Semua itu sudah terlihat dari bibir miliknya yang begitu menggoda para wanita. 

Xavier Kanae Roulette, bertahun-tahun tidak melihat putranya. Akhirnya ia meminta Salazar  untuk menggantikan dirinya sebagai pemilik The Venetian. Rasa benci Salazar pada ayahnya sendiri tidak membuatnya gelap mata. Ia memanfaatkan apapun yang di anggapnya bisa ia manfaatkan.

Salamander Gremory Roulette, keturunan dari Felica dan Alucard. Sebagai anak pertama, ia tidak dekat dengan Salazar. Salazar telah di berikan kepada Mama dan Papa yang merupakan kakek dan nenek mereka. Xavier terpaksa memberikan Salazar kepada kakek dan neneknya agar ia mendapatkan perlindungan. Mengingat keadaan Salazar yang terbilang cacat sejak lahir dan luka bakar di tubuhnya karena insiden percobaan pembunuhan padanya.

 Mengingat keadaan Salazar yang terbilang cacat sejak lahir dan luka bakar di tubuhnya karena insiden percobaan pembunuhan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glizart Kanae Roulette, keturunan dari Felica dan Nero. Ia merupakan putra ketiga sekaligus adik Salazar. Seperti ayahnya, ia lebih suka bereksperimen dan merakit senjata. Meski ia tidak sehebat Nero dalam bidang kedokteran.

Terakhir adalah Neveriaz Kanae Roulette, keturunan dari Felica dan Vicente

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir adalah Neveriaz Kanae Roulette, keturunan dari Felica dan Vicente. Putra terakhir dari keluarga Roulette. Tidak seperti ayahnya, Neveriaz tidak bisa memakai katana. Benda tajam dan sedikit panjang itu tidak bisa ia gunakan karena Vicente tidak pernah mengajarinya.

 Benda tajam dan sedikit panjang itu tidak bisa ia gunakan karena Vicente tidak pernah mengajarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berusia sepuluh tahun, Nero datang untuk memberikannya kesempatan untuk dapat melihat. Kesempatan itu tidak ia buang begitu saja, tetapi ia merasa semua sia-sia. Apa yang ia lihat pertama kali ialah keluarganya yang bahagia tanpa dirinya. Di tambah dengan banyak insiden yang membuatnya dapat melihat sifat buruk manusia. Kebenciannya semakin menjadi hingga membuatnya tidak percaya pada manusia kecuali ketiga sepupunya.

Hingga seorang wanita bersurai putih sepertinya datang ke kasino dan bermain dengan sangat handal. Memenangkan beberapa kali permainan dan mendapatkan uang yang tidak sedikit. Wanita itu menolak saat Salazar memberinya kesempatan untuk bermalam bersama dengannya. Penolakan yang tidak pernah terjadi, hingga akhirnya Salazar menemukan sosok siapa sebenarnya wanita bersurai putih sepertinya itu.

***

Salazar menatap luasnya kasino miliknya dari pintu masuk. Meski kedua matanya tertutup kain hitam, ia tetap dapat melihat dengan kedua mata humanoid miliknya. Beberapa bodyguard miliknya berjejer rapih di pinggir sambil menunggu perintah dari sang Tuan. Tidak memperdulikan keramaian di hadapannya, Salazar memilih melangkahkan kedua kakinya menuju bar.

"Tuan Zero, apa Anda memerlukan sesuatu?" tanya sang bartender sambil memberikan segelas wine pada Salazar.

"Tidak, aku hanya sedang melihat-lihat," jawab Salazar sambil menyesap wine dari gelas kristal miliknya.

"Ramai seperti biasanya," jawab bartender itu sambil menatap keraiamain di satu tempat.

"Ada berita terbaru?" tanya Salazar.

"Tidak ada, Tuan. Hanya ada seorang pengunjung yang lumayan merampok hartamu dengan berjudi." kekeh pria bername tag Mavis.

"Wanita?" tanya Salazar dan pria bartender itu mengangguk membenarkan.

Salazar memutar tubuhnya dan mendapati wanita bersurai putih seperti miliknya tengah bermain di meja judi. Senyuman tipis merekah di wajahnya yang setengah tertutup kain hitam. Saat ia bangkit dari kursi untuk menghampiri meja judi itu, ponsel miliknya berdering dan membuatnya kembali bersandar ke meja bartender.

"Ada apa?" tanya Salazar sambil menempelkan ponsel miliknya ke telinganya.

"Aku butuh bantuanmu," jawab orang di sebrang sana.

"Bantuan apa lagi yang kau inginkan, Arth?" tanya Salazar yang terdengar malas menanggapi kakak sepupunya itu.

"Aku ingin menemui nenekku, aku ingin kau ikut dan temukan di mana Lamia berada." senyuman Salazar mengendur saat mendengar nama wanita yang selalu di cari kakak sepupunya itu.

"Kau masih saja mencarinya, baiklah aku akan datang. Kau hanya perlu mengirimkan email padaku di mana dan kapan kalian akan bertemu." jawab Salazar dan langsung saja memutuskan sambungan telepon miliknya.

Salazar memasukkan ponsel miliknya ke saku dan mencari wanita yang menarik perhatiannya tadi, tetapi sayangnya ia tidak menemukan wanita yang ia cari di meja judi. Salazar menoleh dan ke segala arah dan tidak mendapatkan wanita yang ia cari sedari tadi. Hingga akhirnya ia memilih melupakan wanita yang sempat membuatnya tertarik, Salazar melangkahkan kedua kakinya menuju kamar dimana para wanita miliknya berada.

***

AVEUGLE -Salazar-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang