Chapter 1

711 95 14
                                    

Salazar membuka kedua mata saat merasakan pergerakan di sisinya, seorang wanita bersurai putih seperti miliknya terlihat baru saja sadar dari tidurnya. Salazar menyeringai saat wanita itu membuka matanya, iris merah wanita itu seperti seorang Vampire dalam film fantasi. Namun, Salazar menyadari jika warna mata itu adalah asli, dan ia cukup menyukai warna iris wanita itu.

Ia kembali mengingat apa yang telah terjadi malam ini, wanita itu menang melawannya. Ia menawarkan untuk tidur bersama , tetapi wanita itu menolak dan memilih bermain judi untuk kembali memeperkaya dirinya. Hingga waktu menjelang pagi, wanita itu terlihat mengkhawatirkan sesuatu.

Lady Silver, itulah nama yang ia sematkan pada wanita itu. Silver pergi dengan berbegas tanpa memikirkan kekalahan jika ia meninggalkan meja begitu saja. Namun, sesuatu terjadi, wanita itu tidak sengaja terjatuh di atas kolam pemandian yang berisikan darah segar miliknya. Seharusnya pagi itu ia akan berendam dalam kolam darah itu, tetapi sosok wanita cantik tengah duduk di pinggir kolam dan menatap tidak percaya dengan tubuhnya yang berlumuran darah.

Salazar ingin sekali menyeret wanita itu pergi dari ruang pribadinya, tetapi ia menemukan sesuatu yang janggal tentang wanita itu. Ia dapat melihat semua informasi orang-orang hanya dalam sekali lihat, karena mata humanoid miliknya akan segera bekerja mencari informasi seakurat mungkin. Tetapi, wanita itu berbeda, tidak ada informasi yang keluar dari kedua mata humanoid miliknya.

Hingga perasaan aneh itu muncul tiba-tiba saat melihat wajah wanita cantik itu berlumur darah. Salazar menyukainya, sangat menyukainya hingga libidonya melesat naik dengan cepat. Pria bersurai putih itu langsung saja tidak dapat membendung rasa menyiksa yang semakin memuncak dan miliknya yang mulai mengeras.

Tanpa sadar Salazar melangkah maju dan menatap wanita itu penuh minat, dan peristiwa itu dengan cepat terjadi. Salazar tersenyum mengingatnya, wanita di sampingnya begitu berbeda dari para budaknya. Ia baru ingat jika hari ini harus bertemu dengan sepupunya yang menyebalkan itu.

"Kembali tidurlah, kau tidak akan bisa keluar dari tempat ini."

Salazar bangkit dan tidak lupa mengecup wanita itu dan bangkit berdiri dari ranjang. Ia tidak akan melepas wanita itu, langkahnya mengantar ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri setelah percintaan mereka yang begitu hebat. Hebat hingga Salazar hampir hilang kendali untuk terus memasuki wanita itu.

'Singkirkan dulu pikiran kotormu itu, bodoh!' suara di kepalanya mulai terdengar, nasihat panajng lebar kali tinggi pasti akan terdengar sampai dirinya meminta maaf.

'Maaf, tapi aku memang tidak bisa menahannya,'

'Cepat kerjakan tugasmu sebelum Salazar bangun dari tidurnya, Zero!'

'Seperti biasa kau berisik sekali, katakan saja kau ingin bertemu dengan Mommy,'

'Tentu saja, aku ingin bermanja-manja dengan Mommy,'

Zero berdecih saat mendengar perkataan kepribadainnya yang lain, ia memakai kemeja hitam yang begitu kontras dengan rambut miliknya. Tidak lupa dengan kain hitam untuk menutup kedua matanya. Meski tertutup, ia dapat melihat jelas apa yang ada di hadapannya. Mata humanoid miliknya begitu canggih hingga ia sendiri sering kali mengeluh karena kecanggihan mata yang luar biasa itu.

Keluar kamar, ia mendapati puluhan mafioso menyapanya dengan menunduk hormat. Melihat jam di pergelangan tangan, waktu menunjukukan pukul satu siang. Ia harus bergegas atau Arth akan memberikan pekerjaan untuk menangani kedua adiknya.

"Jangan biarkan wanita itu keluar dari kamarku, dan siapkan makanan mewah untuknya. Aku akan kembali malam hari." Titah Salazar.

"Dimengerti, Tuan Zero!" jawab mereka serentak.

AVEUGLE -Salazar-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang