IV

8 1 0
                                    

Yuuka pov

Aku sedang berkeliling kelas, mengumpulkan buku absen di meja guru. Hingga di lantai tiga aku bertemu Taehyung. Ia bilang ingin berbicara denganku, tapi karena aku ragu menjawab, ia langsung menarik tanganku untuk mengikutinya.

Aku segera mencari ponselku untuk memanggil Chim, tapi aku tidak menemukannya di saku ku. Oh tidak, sepertinya ponselku terjatuh.

Taehyung membawaku ke sebuah kelas kosong. Ia mendudukkanku di meja guru di sana. "Hai Yuuka," senyumnya mengembang.

"Taehyung ssi, ponselku terjatuh." Kataku kahawatir. Ia juga terlihat khawatir.

"Oh, kita akan mengambilnya nanti, ya?" Ia kembali tersenyum. "Yuuka, maukah kau pulang denganku?"

"Tapi aku selalu pulang dengan Chim. Kalau kau mau, mungkin kita bisa pulang bertiga."

"Ah, tidak bisakah berdua saja?"

Aku menggeleng. "Chim tidak pernah meninggalkanku sendiri."

"Chim pasti tidak senang aku bersama kalian." Taehyung menyentuh rambutku. "Eo? Wangi rambutmu seperti shampo namja." Ia terkekeh.

Aku hanya menatapnya. Melihat ekspresinya perlahan berubah. Senyumnya perlahan hilang. Ada apa dengannya?

"Kau memakai shampo namja?"

Dengan ragu aku mengangguk.

"Kau memakai shampo Jimin?" Ia bertanya dengan dingin. "Yuuka, apa kau berciuman dengan Jimin?"

Aku kaget, bagaimana bisa ia tau? Aku malu meski aku bisa saja bilang tidak. Ia tidak akan tau itu kan? Ah, tapi Chim bilang aku tidak pandai berbohong. Bagaimana ini?

"Jadi itu benar? Ia menciummu?" Taehyung menangkap pengakuan di mataku sepertinya, ia menjauhkan wajahnya dari wajahku, lalu berdecih. "Ternyata ia namja brengsek? Ia menyuruhku untuk tidak menyentuhmu tapi ia menyentuhmu."

"Ti, tidak." Kataku lemah. "A, aku yang menciumnya."

Taehyung terlihat kaget mendengar pengakuanku. Aku tidak tahan mendengar ia menyebut Chim seperti itu. "Benarkah?" Tanyanya.

Aku mengangguk pelan.

Seringai nampak di bibirnya. "Cium aku."

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Aku tidak menyukaimu."

"Kau menyukai Jimin?" Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

"Kalau begitu, pulanglah berdua denganku, atau aku akan mencium mu lagi."

"Aku tidak mau berdua denganmu!"

"Kenapa?!"

Aku takut ia akan menciumku lagi. "Chim tidak pernah meninggalkanku."

"Kalau begitu kau yang tinggalkan dia!"

"Tidak mau!"

"Kalau begitu, aku akan menciummu lagi."

Aku berharap Chim segera menemukanku.

Wajah Taehyung semakin dekat. Kedua tangannya memenjaraku di kedua sisi. Aku tidak kuat menjauhkan tubuhnya dari ku. Sampai ku dengar suara pintu terbuka.

Aku melihat Chim di pintu.

"Chiiim!" Panggil ku setengah berteriak, tanganku menggapai ke arahnya tanpa ku sadari.

Melihat aku mulai melawan, Taehyung berbisik, "Kau ingin aku menciummu di hadapannya?" Tubuhku kaku. Itu yang terburuk. Aku tidak mau.

Chim dan Taehyung terlihat saling memandang dengan tajam.

BTS | Tell HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang