Gue udah siap dengan seragam dan perlengkapan yang udah gue siapin tadi malam.Gue turun ke lantai bawah,menuju ke dapur buat sarapan. Setelah itu gue langsung berangkat ke sekolah.
Gue parkirin mobil gue ditempat biasa. Tau kan tempatnya dimana?
Yap... dimana lagi kalau bukan parkiran GURU muahahaha.
Tapi gue bukan tanpa alasan parkir mobil disini. Parkiran ini lebih dekat dengan gerbang dan kelas gue.
Gue turun dari mobil gue dengan membawa tas yang lumayan besar dan berat untuk cewek. Dan karena gue anak teladan jadi gue gak bawa buku satupun wuhaahaha.
Gue ke kelas dan gue langsung naro tas gue di loker gue yang ada di belakang.
Gue menghampiri siska dan vita.
"Gaiiss lo bawa kan, apa yang sudah gue suruh?"
"Udah, noh ada diloker"Siska
"Oke sip"
"Btw kenapa sih lo nyuruh kita bawa gituan?"vita
Gue nggak jawab pertanyaan vita dan malah ngomong yang lain.
"Kok sepi, tumben belom banyak yang datang."
"Gak tau,terlambat mungkin"vita
"Aelah otak tuh dipake. Masa iya telat berjamaah. Heran gue"siska
Gue dan sahabat gue cuma berdiam diri di kelas. Udah jam 8 tapi yang datang cuma tujuh orang aja termasuk gue,siska dan vita. Gurunya juga pada ke mana semua sih
"Gaiss coba telpon Abang kalian suruh kesini, soalnya perasaan gue gak enak"
"Oke"siska dan vita
Setelah menelpon gak lama Abang mereka dateng.
"Ada apa dek?" Kak Vito
"Iya kok tiba-tiba nyuruh kesini?"bang kevin
Siska dan vita mengangkat bahu sambil ngelirik gue, otomatis kakak mereka melihat ke arah gue.
"Perasaan gue gak enak, kalian disini aja"
Mereka berdua nurut dan mengambil bangku yang kosong. Kakaknya siska duduk disampingnya vita. Sedangkan kakaknya vita malah duduk di samping gue.
Gak ada yang berbicara semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Kyyaaaa"teriak uci, salah satu cewek yang ada di kelasku.
"Ada apa?"tanya rina, cewek yang disebelahnya
"I... i...itu"gagapnya sambil menunjuk ke luar jendela.
Cewek yang bertanya tadi menoleh ke arah jendela dan "huaaaaa, A...a...apa i...itu?"teriak sambil tergagap juga karena terkejut.
Karena penasaran yang lain juga ikut melihat ke jendela. Termasuk gue, siska, vita, bang vito, dan bang kevin.
"Itu zombie"
Semua orang melihat ke arah gue. Huh, ternyata ini yang membuat perasaan gue gak tenang.
Gue berjalan ke arah loker, mengambil tas yang gue, siska dan vita bawa dan menaruhnya di meja tengah.
"Itu apaan?"tanya abangnya siska.
Gue membuka tas itu dan mengeluarkan sebuah senjata api. Semua yang ada disitu terkejut, kecuali siska dan vita tentunya.
"Dari mana lo dapet nih senjata?" tanya Rizal, cowok brandal yang ada dikelas gue.
"Dari rumah"
"Hah?"semuanya kecuali siska dan vita.
"Gak usah hah heh hah heh, cepat ambil noh senjata.
Saat mereka mengambil senjata masing-masing gue ganti seragam gue dengan baju yang gue bawa.
Kalian tau baju agen kan? Kurang lebih mirip kayak gitu
Gue menyelipkan pisau di rompi, di kaki dan di tangan, pistol di samping kaki gue. Dibelakang. Di rompi dan yang gue pegang dua. Aku mengikat rambut ala ponytail
"Udah dapet semua kan?"
Semuanya melihat ke arah gue.
"Nih" kataku sambil melempar HT (Handy Talky)
"Lah sejak kapan lo udah ganti baju?"tanya Bagas si ketua kelas
"Barusan" jawab gue acuh
Tiba-tiba ada yang masuk ke kelasku dengan tergesa-gesa dan langsung mengunci pintu kelas.
"Di...di luar...ada...mayat hidup"ucap cowok yang baru datang tadi ngos-ngosan.
Melihat dia panik gue langsung memerintah semua yang ada disini untuk menggeser meja ke pintu dan papan tulis untuk menutupi jendela.
Mereka langsung mengerjakan apa yang gue suruh. Gak lama setelah menahan pintu dan jendela terdengar suara langkah kaki dan geraman.
Saat suara geraman itu agak reda, Uci malah nangis.
"Hiks huaa mama tolongin uci, uci takut"
"Gggrrrrr"
"Sstt" gue mengisyaratkan untuk diam sambil menaruh telunjuk gue didepan mulut.
Vita langsung menutup mulutnya uci menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya ditaruh didepan mulutnya.
Suara geraman dan langkah kaki mulai tidak terdengar lagi. Semuanya membuang nafas lega sambil keluar dari tempat persembunyiannya masing-masing.
Gue mendekati cowok yang barusan datang tadi,setelah sudah berada tepat didepannya gue bertanya
"Nama lo siapa?"
"Gue"jawabnya sambil menunjuk mukanya sendiri
"Bukan tapi bayangan lo"kata gue sambil memutar bola mata malas
Dia menyengir
"Perkenalkan gue Rio putra setya dari XII ipa 2"ucapnya sambil mengulurkan tangan.
"Gue Kezie, XI ipa 1"ucap gue singkat mengabaikan tangannya. Dia menarik tangannya kembali dan menggaruk tengkuknya.
"Bangke periksa dia, apa ada luka di tubuhnya."
"Dek nama gue Kevin, jangan disingkat terus elah" Dia mengomel tetapi tetap melakukan semua yang aku perintahkan.
"Gak ada luka"
"Oh oke"
Gue langsung mengambil dua pistol, dua pisau, berserta HT dan melemparnya ke arah Bang Rio.
Dia melihat ke arah gue, gue mengabaikannya dan duduk belakang sambil bersandar di loker.
Lama kelamaan pandangan gue mengelap dan tidak melihat apapun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.👇🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
ZOMBIE in the World
Science FictionKetika kehidupan menjadi kematian. Yaa dunia sudah mati akibat kelalaian seseorang. Membuat dunia yang damai dan aman dipenuhi oleh... penasaran? langsung baca aj oke. #92 in pertualangan #104 in Ilmiah #844 in Zombie