0.3

61 15 3
                                        


"Disini siapa yang bisa bawa mobil? "tanya gue

Semuanya mengangkat tangan kecuali rina.

"siapa yang bawa mobil ke sekolah?"

Rizal, bang Vito dan bang Kevin mengangkat tangan.

"Ada empat mobil termasuk mobil gue."

"Yang parkir nggak jauh dari sini siapa?"

bang Vito angkat tangan. "Gue parkir diparkiran guru."

Hahaha... teladan kek gue

"Kalau gitu kita pake mobilnya bang vito dan mobil gue. Kita bagi dua kelompok, lima orang berada di mobilnya bang vito dan sisanya di mobil gue"

"Siapa yang mau ikut di mobil gue?"

bang Vito dan bang rio mengangkat tangannya."gue"ucap bang vito dan bang rio bersamaan.

"Loh kalau lo ikut gue siapa yang bawa mobil lo bang."ucap gue ke kak vito.

Dia mengambil kunci mobilnya dan melemparnya ke bang kevin

"Kevin yang bawa"ucapnya enteng

Bang kevin mendengus karena bang vito seenaknya nyuruh dia bawa mobil.

"Ya udah bang Vito, bang rio, siska, dan Bagas ikut gue, sisanya ikut bangke."ucap gue.

"Nama gue Kevin Adrian, KEVIN Kezie bukan BANGKE."ucapnya protes

"Nama lo emang kevin, tapi karena gue adalah orang yang sopan. Dan panggilan sopan gue ke lo itu Bang, biar gampang manggilnya jadi gue satuin sama nama depan lo. Jadinya BANGKE."jelas gue panjang kali lebar

Semuanya yang ada disini terkekeh, sedangkan bang kevin pasrah karena gak bisa ngomong apa-apa lagi. Sudah berkali-kali dia ngingetin gue untuk tidak merubah namanya, tapi namanya gue sudah terbiasa. Jadi susah untuk merubahnya.


***


Semuanya sudah siap dengan senjata masing-masing, begitu juga gue.

"Kalian siap?"tanya gue yang dijawab dengan anggukan kepala mereka.

Gue membuka pintu dan keluar diikuti oleh yang lain.

Ada tiga zombi disini. Gue memerintahkan semuanya untuk tidak menggunakan senjata api dulu untuk menghemat peluru.

Gue mendekati zombie itu dan Craasss..gue menusuk pelipis mereka.

Setelah selesai membunuh tiga zombie itu gue menyuruh mereka mengikuti gue dari belakang.

Tidak ada zombie di sepanjang koridor. Sedikit lagi kita akan sampai di parkiran guru.

Di parkiran gue dkk mengendap-endap menuju ke mobil.

Tinggal dikit lagi kami sampai di mobil, suara dering ponsel terdengar nyaring mengundang para zombie menuju asal suara.

"Ups sorry"ucap uci setelah mematikan alarm di ponselnya.

Gue melihat ke sekeliling ada gerombolan zombie menuju ke kami.

"Gaiss cepat masuk ke mobil"ucap gue dan membuat mereka lari dengan cepat menuju mobil.

bang Vito langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di depan kemudi setelah meminta kunci mobil ke gue.

Dia menyalakan mobil dan menjalankan mobil keluar dari arena sekolah dan mobil yang dibawa bang kevin mengikuti mobil kami dari belakang. Setelah berada di depan gerbang rumah gue, gue langsung membuka pagar dengan remot yang selalu gue bawa.

Tidak ada zombie di kawasan rumah gue, karena rumah gue berada di kawasan rumah elit.

Dan disini sepi karena tetangga-tetangga gue sering ke luar kota bahkan sampe keluar negeri.

Pagar kembali tertutup setelah mobil yang dibawa bang Kevin masuk.

Kami keluar dari mobil. Semua kagum melihat rumah gue yang berada di kawasan elit kecuali, vita, siska, bang vito, bang kevin,dan bang rio.

"Ayo masuk" gue mengajak mereka masuk karena mereka hanya berdiri dalam diam.

"Kalian boleh pilih kamar yang kalian suka kecuali kamar yang dibawah tangga dan kamar gue yang di lantai dua." Ucap gue sambil berjalan ke kamar.

Vita dan siska langsung masuk ke kamar yang sering mereka pake.

Dan yang lain berkeliling mencari kamar.

Saat dikamar gue langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi karena baju dan tubuh gue bau darah.

Setelah selesai bersiap gue berjalan ke arah pintu.

Karena udah siang jadi gue berniat untuk membuat makan siang.

Saat membuka pintu gue berpas-pasan dengan bang Vito yang juga membuka pintu ingin keluar kamar.

Rambutnya basah, kayaknya dia habis mandi.

"Lo mau kemana?"tanyanya.

"Ke dapur,mau bikin makan siang"ucap gue lalu berjalan ke arah tangga.

bang Vito mengikuti gue dari belakang. saat hampir sampai di dapur gue berhenti dan balik badan.

"Bang Vito, Lo ngapain ngikutin gue"ucap gue

"Siapa yang ngikutin, gue mau ambil minum"ucapnya

"Oh"ucap gue lalu berbalik dan berjalan kembali.

Anjir gue kepedean, semoga muka gue nggak merah, malu banget sumpah.

Sampai di dapur gue langsung membuka kulkas dan mengambil bahan makanan,sedangkan kak vito mengambil air minum.

Gue mencuci sayur dan daging.
Setelah itu memasaknya. Karena kami harus irit jadi gue masak dua menu saja, salad dan daging oseng.

Gue nggak masak nasi karena kemarin gue udah masak nasi di rice cooker jadi gue gak perlu masak nasi lagi.

Semuanya sudah selesai gue berbalik dan ternyata bang vito masih ada disitu.

"Bang Vito dari tadi disini?"tanya gue

Dia nyengir tangannya berada di belakang kepalanya dan menganggukkan kepala.

Astaga kok gue gak sadar sih dia masih ada disini. Jadi dia liat gue masak dari tadi dong. Hah bodolah mending gue suruh dia panggil anak-anak yang lain.

"Bang Vito, tolong lo panggil yang lain buat makan siang"ucap gue ke dia.

"Hmm"gumamnya lalu berjalan keluar dari dapur.

Gue langsung menata masakan gue di meja makan.

"Selesai"

"Waaah wanginya enak"ucap rizal.

"Enak nih kayaknya"bagas

"Gue laper"Vita dan siska

Dan yang lain hanya mengangguk membenarkan.

Gue hanya tersenyum tipis melihat reaksi mereka.

"Lo cantik kalau tersenyum"ucap bang rio membuat yang lain melihat ke arah gue. Gue langsung berhenti tersenyum.

"Udah makan aja sana"perintah gue yang langsung dilaksanakan mereka.

Mereka duduk dan memakan makanan yang gue masak.

"Enak"puji mereka

Gue tersenyum lagi tapi lebih tipis dari yang tadi agar gak terlihat lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

   👇🌟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZOMBIE in the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang