Welcome to my Work
"Yah, banci banget sih lo. Sini lawan gua"
"Kenapa? Takut? Lo cowok apa cowok sih yaampun"
Cowok yang disebut sebut banci itu menunduk takut. Bajunya basah kuyup akibat terkena siraman seember air di toilet.
Dihadapannya ada sekitar 4 orang cowok yang mengepungnya, berwajah sangar dan berbadan besar.
"Angkasa cupu! Keluar aja lo dari sekolah ini"Ucap cowok berbadan besar itu.
Angkasa ya dia masih terdiam, badannya terasa panas dan lemas.
"Bangun lo!"Cowok itu merampas kerah baju Angkasa dan mendongakkan dagu nya.
Dapat terlihat mata Angkasa merah dan sembab.
"Apaan maksud lo kaduin gua ngerokok ke b.k! " Tanyanya.
"Jawab! Lu kalo di diemin makin ngelunjak ya!"
Bughh
Cowok itu memukul pipi kiri Angkasa.
"Cupu!"
Telinga Angkasa terasa sangat panas, begitu banyak hujatan dan fitnah yang mengatasnamakan dirinya. Angkasa sungguh tidak pernah melakukan apapun yang aneh aneh selama bersekolah di SMA Nusa ini.
"Lo tuh ya! Bikin gua kesel tau gak!"
Angkasa mendongkak pelan
"Saya gak pernah mengadu ke guru b.k atas semua kelakuan kamu bagas! Salah saya apa! Saya juga capek diginiin terus"
Bukannya mendengar, justru keempat orang ini tertawa keras.
"Duh duh, bodo amat sih mau lo ngadu apa engga, yang jelas gua gak suka sama lo!"
"Oke kalo kamu gak suka saya ada disini, saya turutin kemauan kamu. Saya pindah!"
Setelah mengatakan itu Angkasa sudah memberanikan diri untuk pergi sambil berlari.
Keempatnya saling tatap lalu tertawa. Gak waras emang.
Sisi lain, Angkasa berlari menuju kelasnya dan mengambil tas Sekolah nya. Lingkungan sekolah sudah sepi karena sudah sore dan rata-rata pada pulang semua.
Sampai Kelas, Angkasa dikejutkan Karena masih ada temannya di situ.
"Kasa! Gua nungguin lo tau"Ucap cewek yang ada di kelas nya.
Angkasa diam tidak menjawab, dia langsung mengambil tasnya dan lanjut berjalan keluar.
"Kenapa sa?" cewek itu menyamakan jalannya dengan Angkasa.
"Lo di bully lagi?"Tanyanya.
"Mending kamu jauh jauh dari saya"Ungkap Angkasa
"Kenapa? Lo kan temen gue"Cewek itu berkata dengan sangat ceria. Dia cinta, orang satu satunya yang mau berteman dengan Angkasa.
"Saya bilang menjauh ya menjauh cinta!oh iya gak perlu, karena saya yang bakal jauh dari kamu. Makasih udah mau temenin saya selama dua tahun sekolah disini"
Cinta mengerutkan keningnya.
"Emang lo mau kemana? Sok banget ngomong nya"Ujar cinta terkekeh
"Saya serius. Makasih saya pergi dulu"setelah menemukan angkot, Angkasa langsung masuk dan meninggalkan cinta yang masih belum percaya dengan kata-kata Angkasa tadi.
"Sa!"Cinta teriak. Sedangkan Angkasa. Ya sudah jauh dari gerbang sekolahnya.
Satu sisi, Angkasa merasa tidak tau diri pada cinta yang selalu mau menemaninya itu. Cinta benar-benar baik dan cantik.
"Maafin saya cinta"
****
Cowok yang sedang duduk di sebuah cafe bersama dengan beberapa temennya, meremas rambutnya kasar. Pikirannya terus melayang layang pada masa lalunya
"Kenapa lo sa?"Tanya Bima temannya
Angkasa menggeleng.
Bima hanya membentuk mulutnya 'O'
Pikiran Angkasa langsung beralih pada kejadian tadi pagi. Dimana saat sedang berada di toko buku. Angkasa melihat sosok yang sangat mirip dengan cinta dan empat cowok yang pernah membully nya dulu.
Angkasa. Cowok yang dulunya terkenal sangat cupu di SMA nya saat dikampung, kini berubah menjadi Angkasa yang sangar dan di takutin banyak orang.
Setelah kejadian 4 tahun lalu, Angkasa memilih menetap di jakarta ikut bersama mamahnya. Sekarang dia sudah menginjak semester empat di kampusnya.
Kehidupan angkasa sangat glamor dan mewah, mamahnya adalah wanita karir yang sangat kaya. Papahnya di kampung kini sudah bercerai dengan mamahnya.
Angkasa beranjak dari duduknya dan memakai jaket kulit berwarna hitam yang selalu dia pake kemana mana.
"Mau kemana lo sa?"Tanya zaki.
"Terserah gua!"Angkasa langsung berjalan. Namun menjengkelkan, justru temannya ikut membuntuti nya.
"Ngapain!"Angkasa berbalik badan dan membentak tidak seperti biasanya.
"Lah, biasanya juga kita ngikut sama lu"Ucap baret
"Gausah, gua ada urusan"Angkasa kembali jalan keluar cafe dengan tampang yang sangat Swag.
Semua temannya hanya menatap kepergian Angkasa.
Diparkiran, Angkasa langsung naik ke motor thrill kesayangan. Dia melaju ke jalan raya, ntah kemana tujuannya.
****
Kini Angkasa sudah memarkirkan motornya di sebuah toko buku yang tadi pagi dia kunjungi hanya untuk membeli buku adik angkatnya yang sudah seperti adik kandung nya sendiri.
Bertepatan ditempat ini juga Angkasa jumpa dengan cinta, ralat, orang yang mirip dengan cinta Sampai lupa membelikan buku cerita untuk adiknya.
Angkasa masuk kedalam toko buku ini dan berjalan menuju tempat buku anak anak.
Saking fokusnya menatap ke rak rak buku sampai sampai Angkasa menabrak seseorang.
Angkasa melongo. Cewek yang dia tabrak pun langsung menatap nya lalu jongkok untuk mengambil beberapa buku yang berserakan.
"Sorry sorry gua gak sengaja"Ucap Angkasa. Bukannya menolong dia malah berdiri santai.
"Gapapa"Ucap cewek itu kembali berdiri di depan Angkasa.
"Saya juga tadi gak fokus jalannya"Ucap nya lembut.
"Iya, Gua jadi gak enak. Buku lo berantakan gitu"
Cewek itu tersenyum kecil.
"Saya duluan ya"Cewek itu berjalan hendak meninggalkan Angkasa. Namun dia mencegahnya dengan cara mencekal tangan cewek itu.
"Gua Angkasa. Lo?"
"Hana"
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Semoga ceritanya bisa selesai ye.
Amin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
General FictionKetika kehidupan Angkasa sebagai cowok cupu berubah menjadi cowok berandalan yang tidak mengerti aturan sama sekali. Semua akan dia lakukan yang apabila menurutnya menyenangkan. Sampai akhirnya terjadi sesuatu yang membuat Angkasa menyesal telah m...