[3]:KAMPUS

260 34 11
                                    

Pagi ini Angkasa bangun cukup bagi, bukan hanya ada kelas pagi, tapi Angkasa juga harus mengantar Vira sekolah.

"Ayo dek, sarapan"Pekik seorang ibu yang sedang menyiapkan roti berselai coklat kesukaan Angkasa dan Vira di meja makan.

"Bentar bundaa"Balas Vira. Gak lama Vira pun datang ke meja makan bersama dengan Angkasa.

"Pulang jam berapa semalem bun?"Tanya Angkasa seraya menyeret kursi lalu mendudukkan nya.

"Sebelas, Eum--kamu ada kelas pagi?"Tanya Elsa, bunda Angkasa dan Vira

"Iya, sekalian aku anter Vira kesekolah"Jawab Angkasa

"Hmm,"

"Eumm, bun semalem Vira seneng banget kepasar malem bareng bang kasa"Ujar Vira seraya mengunyah roti nya.

"Humm, jadi semalem jalan jalan, gitu ya gak ngajak ngajak bunda,"Elsa mencubit gemas pipi Vira.

"Kan bunda kerja, belom pulang"

"Pinter banget sih anak bunda"ucap Elsa seraya mengusap puncuk kepala Vira.

"Hehe, udah deh ayok abang kasa kita berangkat sekolah"

Angkasa berdiri lalu menggandeng tangan Vira"ayok, kita berangkat dulu ya bun"Ujar Angkasa, dia pun mencium punggung tangan Elsa dan diikuti oleh Vira juga.

"Babay bunda" Vira melambaikan tangannya ke Elsa. Elsa juga membalasnya demikian.

****

Paud cempaka

Angkasa memberhentikan motornya di depan paud tersebut, lalu menurunkan Vira di depan gerbangnya.

"Adek abang pinter, nanti sama bunda ya"Ujar Angkasa, karena memang sekitaran jam 8 nan Elsa akan langsung melihat Vira disini.

"Iya" Jawab Vira semangat

"Yaudah masuk gih"

Sebelumnya Vira mencium dulu pipi kiri Angkasa, lalu dia berjalan pelan masuk kedalam gerbang sekolahnya.

Memastikan Vira sudah masuk dengan aman, kini Angkasa segera melaju kencang menuju kampusnya.



Perjalanan angkasa aman aman saja. Kini angkasa tengah memarkirkan motornya di dalam sebuah universitas di jakarta.

Angkasa turun dari motornya dan berjalan menyusuri koridor kampus, hari ini kelas nya masuk pagi. Jadi hanya ada beberapa mahasiswa saja yang berkeliaran di luar.

Nama angkasa sangat teriang iang di kalangan mahasiswa maupun para dosen di sini.

Angkasa terkenal swag dan sedikit bobrok kalau udah bareng Bima, zaki dan baret.angkasa juga terkenal berandalan di kampus ini. Wajahnya yang tampan dan gagah tidak sama seperti dulu memakai kacamata, kini angkasa sudah berubah 100%.

Angkasa selalu berbuat sesuka hatinya.
Apapun yang menurutnya menyenangkan, jika terjadi sesuatu, toh angkasa juga bisa mengganti rugi kannya.

Angkasa sampai dikelas nya. Terlihat hanya ada Bima, zaki dan baret teman dekatnya.

Mereka memang sudah janjian buat berangkat sepagi ini, padahal kelas akan di mulai jam 8 nanti.

"Hoi Angkasa"sapa Bima.

Angkasa berdehem lalu duduk di samping Bima.

"Bawa gitar?"Tanya Angkasa pada zaki. Zaki si cowok berbadan tinggi yang mahir bermain gitar itu mengangguk

"Lo mau kita kita ngamen yak?"Ujar baret.

"Ck. Kalo iya kenapa?bukannya lo cocok juga ya jadi pengamen"Angkasa terkekeh.

"Lemes sekali kamu Angkasa raya"

Angkasa hanya menggeleng kan kepalanya"Gua mau kita seneng seneng sekarang"Ucap Angkasa

"Nah lumayan juga tuh, buat mikat hati ciwi ciwi di sini"Ucap bima dengan semangat.

"Nah, lancar lu kalo soal ciwi mah!"-Zaki

"Yah jelas, Bima---Bima si raja gombal"Ucap Angkasa terkekeh.

Bima cuman diem manyun manyun gajelas.

"Gausah gitu, mirip banget udah sama dog" ucap zaki

"Syitan kao zaki"

****

"Aku yang lelah tanpamu, aku yang lelah karena"

"Cintaku, tak pernah memandang siapa kamu"

"Jantungku bergetar saat engkau ada di dekatku, mungkinkah diriku telah jatuh cinta pada dirimu"

Itu perpaduan antara suara Bima, angkasa dan baret.

Kebiasaan mereka jika menyanyi adalah, itu tidak pernah benar. Pasti semuanya random, ditambah lagi dengan iringan gitar yang ikutan ngawur. Zaki mah sabar.

"Monyet zaki makan kedondong, balikin jantungku dong" Gombal Bima pada mahasiswi yang sedang lewat. Mahasiswi itu hanya bisa tersenyum seraya ketawa di gombalin sama seorang Bima yang namanya cukup terkenal di sini.

"Mampus lu dikacangin! Acara bawa monyet gua segala lagi"Geram zaki.

"Solanya Monyet lo legendaris gitu, mirip sama pemiliknya"

Ucapan Bima mengundang tawa angkasa dan juga baret. Lagi lagi zaki yang ternistakan.

"Asu!"

"Eh eh, neng cantik sini dulu"Kini Bima kembali melanjutkan aksinya.

Cewek yang bima panggil pun nyamperin.

"Iya kenapa?"Tanya cewek itu.

"Baret dugem sambil makan, bang Bima ganteng kan, Azezehzeh"






Sengaja pndek. Bkl up 2 prt')

 AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang