[4]: BARU AWAL

214 32 5
                                    

Masih di hari yang sama, Angkasa dan teman teman melanjutkan kegiatan dengan pergi ke sebuah tempat paling fenomenal bagi para berandalan.

Club, ini terlihat remang remang dan juga bergema, musim nya bercampur aduk, bahkan kalau di bandingkan dengan nyanyian random Bima, Angkasa, dan baret, masih bagusan juga mereka.

Malam ini, ah mungkin hampir setiap malam keempatnya bermain disini, hanya sekedar unutk bersenang-senang, minum mungkin, Joget dan lain-lain.

Zaki berjalan menuju Angkasa Bima dan baret dengan membawa tiga botol minuman.

Zaki meletakkan botol tersebut lalu menuangkan nya di gelas masing masing.

Zaki meneguk alkohol itu dengan cepat. Apa zaki sedang ada masalah hidup?

"Beh.makin kesini makin jago aja lo minum ki"Puji Bima seraya ikut meminum juga. Zaki diam tidak mendengar lagi pula musik di sini terlalu kuat.

"Gua mau joget ah bareng ciwi ciwi"gumam baret setengah mabuk setelah tadi sudah habis dua gelas.

"Yaya, Hati-hati salah megang lagi,bukannya wanita malah waria"Kekeh Angkasa. Dia juga ikut minum, bahkan lebih banyak dari mereka bertiga, namun Angkasa terlihat seperti sudah biasa dan dua gelas masih kecil menurutnya. Itu tidak akan membuat Angkasa mabuk.

"Suwek banget!"

Angkasa memperhatikan gerak gerik zaki.sedari tadi TTangannya tidak henti menuangkan minuman itu ke dalam gelas.

"Pelan pelan bisa kali ki"Ujar Angkasa.

"Bangsat tau gak! Tuh orang emang hancur!"Zaki berkata tidak karuan. Lalu berdiri dan bergabung dengan orang-orang yang joget.

"Zaki kenapa?"Tanya Bima. Angkasa hanya menaikan bahunya pertanda tidak mengerti.



Tidak di sangka tiga puluh menit sudah terlewat, namun baret dan zaki belum kunjung berhenti berjoget.

Kini Angkasa sudah menghabiskan dua botol penuh. Sedangkan Bima, si raja gombal itu malah tertidur.

Angkasa merasa bosan duduk disini, akhirnya memilih untuk berkeliling di dalam club malam ini. Mata Angkasa juga terlibat seperti orang yang sedang mabuk.

Langkah kakinya juga lunglai, lalu Angkasa berhenti dan duduk di kursi bartender.

"Boleh bang satu gelas"Ucap Angkasa. Sang penjaga segera memberikan itu pada Angkasa.

Angkasa meneguk minuman itu sangat santai. Tangannya yang nakal tidak sengaja menyentuh tangan lembut seseorang.

"Cewek, ngapain disini"Ucap Angkasa, matanya tidak bisa melihat dengan sempurna.

"Gua benci hidup gua"Gumam cewek itu.

"Kenapa sama hidup lo?udah syukur lu hidup"balas Angkasa terkekeh.

Cewek itu diam. Tangannya kembali meneguk segelas alkohol.

"O, jadi kesini lagi ada beban hidup? Gak malu apa perempuan maennya disini"Ujar Angkasa.

"Gua juga baru sekali kesini"Jawab cewek itu setengah sadar.

"Joget kuy"Angkasa berdiri dan diikuti dengan cewek disamping nya itu.

"Ayok"

Cewek itu sangat antusias mengiyakan ajakan dari Angkasa. Akhirnya mereka berdua pun berjoget mengikuti alunan musik.

****

Matahari pagi menebus gorden gorden kamar seorang cewek. Kamar itu terlihat sangat berantakan, buku semua nya berserakan, banyak hiasan yang pecah. Sepertinya telah terjadi perang disini.

 AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang