Kala itu senja, saat rintik yang tak deras itu menyapaku. Kau tahu tentang rasa yang tiba-tiba tersentak dari lamunan panjang. Begitulah..
Tiba-tiba kau datang membangunkan lagi senyawa yang telah lama mati. Apa maumu.
Kau dan segala kenangan yang ada telah kukubur lama kenapa senja ini kau datang lagi bahkan membawa hujan untuk bersekongkol.
Aku takkan menyerah, bodoh saja aku kembali padamu. Tenanglah, sekalipun bersama hujan yang kusuka atau dengan senja yang kunikmati kau datang aku takkan menoleh.
Setidaknya kau musuhku bahkan jika senja dan hujan bersekongkol mereka juga musuhku. AKu takkan terbunuh sepi, tenang saja.
YOU ARE READING
Rain dan Rindu
PoesieHujan, Hujan, Kenangan dan Rindu . . . Plagiat dilarang mendekat