Chapter 1 : Man In a Movie

1.9K 138 6
                                    

Chapter 1

Ingin mabuk.

Adalah perasaan yang langsung Baekhyun dapatkan saat kakinya telah melangkah masuk ke dalam bar anggur dengan ringan-nya.

Kyungsoo, sahabatnya sejak kecil menunggu dibalik meja bar yang sudah lumayan ramai. Baekhyun memang ingin mabuk hari ini tapi ia tidak ingin terlihat seperti seseorang yang sedang kesepian maka dari itu Baekhyun menghubungi Kyungsoo untuk menemaninya.

"Minumlah perlahan-lahan Baekhyun, tidak akan ada orang yang berusaha merebut wine itu dari tanganmu." tegur Kyungsoo mencoba menenangkan sahabatnya yang terlihat terlalu lahap menenggak wine kesekian yang telah ia telan malam itu.

Kyungsoo menuangkan kembali wine kedalam gelas kosong berkaki panjang yang Baekhyun pegang diantara jari-jarinya. Saat ini sahabatnya itu telah minum hampir delapan gelas wine sedangkan Kyungsoo masih belum juga menghabisi gelas pertamanya.

Kyungsoo bersikap layaknya sahabat sejati malam ini, Baekhyun tahu sahabatnya itu memang sengaja tidak terlalu menikmati wine-nya, karna kalau ia sama mabuknya dengan Baekhyun, ia yakin mungkin keduanya akan terdampar diatas meja bar ini semalaman sampai pelayan di bar akan menelepon salah satu kerabat diantara mereka untuk mengangkut mereka berdua. Seperti yang sudah-sudah.

Toleransi alkohol Baekhyun dan Kyungsoo tidak jauh berbeda, sangatlah buruk. Dunia akan hancur apabila mereka berdua dalam keadaan mabuk.

Maka dari itu saat Baekhyun melihat bayangan Kyungsoo yang samar-samar menjadi tiga, saat itulah Baekhyun yakin kalau ia sudah benar-benar mabuk dan ia bisa melakukan apapun yang diinginkannya.

"Kyung-ah, kau tahu pria tua bangka yang saat ini menjadi atasanku distasiun radio tempatku bekerja? Pria brengsek yang sudah memiliki empat orang anak itu benar-benar sialan!" maki Baekhyun sambil memukul meja bar dengan menghentak sehingga menimbulkan tatapan terganggu dari orang-orang disekitarnya.

Namun sejujurnya Baekhyun sendiri tidak sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan dan lakukan. Kalau dikehidupan nyata Baekhyun adalah sosok yang keras dan mandiri, maka di 'kehidupan mabuk'-nya Baekhyun akan menjadi liar dan tak terkendali. Jadi Kyungsoo tidak berniat untuk menghentikannya.

"Ya, aku tau pria tua bangka itu. Jadi apa masalahnya?" tanya Kyungsoo sambil menopang dagunya diatas meja, bersiap untuk mendengarkan.

"Bajingan itu melecehkanku Kyung-hiks-Kau tahu, ia bahkan tanpa malu menyentuh bokongku didepan para staff lain-hiks-Dan bodohnya aku tidak bisa melawannya-hiks-."

Baekhyun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, entah kenapa ia jadi tiba-tiba merasa amat sedih dan ingin menangis karna ucapannya sendiri, kalau saja bukan karena dirinya yang tengah mabuk, Baekhyun rasa ia tidak mungkin akan se-cengeng ini apalagi menceritakan hal memalukan yang dialaminya sekalipun itu kepada Kyungsoo.

"Itu tidak bisa dibiarkan, kau harus melawannya, Baek."

"Aku tidak bisa Kyung-ah, kau tahu untuk bisa sampai diposisi ini saja butuh waktu bertahun-tahun bagiku. Kalau aku menentangnya lalu ia memecatku bagaimana? Aku tidak bisa membayar sewa apartemen ku dan tidak akan ada tempat lain yang akan menerimaku bekerja."

Baekhyun berusaha menghapus jejak airmata yang masih tersisa disudut matanya, mulai sadar bahwa menangis ditempat umum seperti ini akan menjadi kenangan memalukan bagi dirinya saat akal sehatnya sudah kembali nanti.

"Bagaimana kalau kau berhenti dari pekerjaanmu sekarang lalu melamar diperusahaan tempatku bekerja? Aku dengar perusahaan kami sedang membutuhkan asisten produser yang baru. Aku akan bilang pada Chanyeol, ia pasti akan membantumu." Kyungsoo menyerahkan selembar tisu yang ia ambil dari atas meja bar yang mereka duduki.

Love Me If You DareWhere stories live. Discover now