KELIMA

508 89 11
                                    

June sedang tiduran di kamar saat Papa menghampirinya.

"Kenapa, Pa?"

"Ada yang mau Papa dengar dari kamu, turun kebawah yaa." ucap Papa sambil mengelus surai June.

June beranjak mengikuti Papanya yang pergi ke ruang tengah, June tersentak. Disana, Mamanya sedang menahan tangis.

"Mama kenapa? kok sedih." tanya June sambil memeluk Mamanya.

"Kamu niat mau ninggalin Mama? hiks.. kenapa? hiks.."

"June gak akan kok Ma." ucap June sedikit bingung, Papa hanya bisa mengusap punggung istrinya.

"Udah, Ma. Jangan nangis, kita bicarain baik-baik." ujar Papa.

"June jelasin ini yaa." Pinta Papa sambil menyerahkan selembar kertas, "Kenapa bisa Papa sama Mama nerima pemberitahuan ini?"

Surat rekomendasi.

"Maafin June, Ma, Pa." ucap June lirih, rasa bersalah menyelimutinya.

"Kenapa sayang, kenapa harus sampai seperti ini?" ujar Mama.

June teringat ucapan Hanbin, "Sudah jadi Impian June buat kuliah disana, Maa.. June gak akan ninggalin Mama, Papa, kok. June cuma mau belajar disana, Ma, Pa." ucap June meyakinkan orang tuanya, "June sayang kalian."

"Kamu yakin?" tanya Papa.

"Eum." June mengangguk mantap.

"Baiklah, Papa izinkan, nanti biar Papa bantu survey kostan buat kamu."

"Makasih, Pa." June memeluk Papanya, "Mama?"

"Mau bagaimana lagi, anak manja mama mau mandiri." Mama ikut memeluk June, "Kalo nggak betah bilang, yaa."

"Belum juga berangkat, Ma." June mencebik, "Oh iya, masalah tempat tinggal, ada asrama, Pa. June tinggal di asrama aja."

"Yakin kamu?" Lagi-lagi di balas anggunkan mantap oleh June

"Kamu bener-bener niat ninggalin kita ya, Jun.." rengek Mama sambil mencubiti pipi tembam June.

"Hehe."

"Mama doain kamu gak lulus ujian masuk."

"Hush." ucap Papa menepuk pelan bibir Mama.

"Mama ihh, doanya jelek banget."

"Iya, iya. Maafin mama." Dengan jengkel mama mencubit pinggang Papa.

"Aww."

"Kalo gitu June masuk kamar yaa," June berhenti di ujung anak tangga, "Mama Papa buat adik ya buat June, biar nanti gak kesepian."

Dengan terkikik June memsuki kamarnya. 20.43. waktu yang tertera pada jam di nakasnya.

Kak Bobby baik <3

Kak
20.46

Kak Bobby, aku udah diizinin Mama Papa buat kuliah disana
20.47

Moga-moga aku lulus ujian masuk ya kak :)
20.47

Setelah memencet tombol send June bersiap untuk tidur.

Akhirnya, izin udah dikantongin. Kak Bobby, tunggu June yaa. Bersamaan dengan itu June terlelap nyaman.

________________________________

Mulai dari chapter ini kedepannya bakal macet up... Diusahakan seminggu sekali.
Tiap sabtu/minggu, tapi gak menutup memungkinan buat up sesuka hati.

Sosialisasi, BobJun (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang