KEENAM

511 94 1
                                    

June terduduk lesu di kantin memandangi GroupChat teman-teman yang barengan mengirimkan data untuk SNMPTN. Banyak chat yang bersyukur, tak jarang juga yang legowo. June belum berani bergabung percakapan, dia bingung harus apa.

"Kamu lulus kan, Net?" tanya Hanbin setelah selesai memesan mie goreng.

June menggeleng.

"WHUTT? really?" Hanbin langsung melepaskan pegangannya dari piring, nggak kok, nggak pecah. Orang udah siap makan, di meja.

"Iya, Abdul. Udah jangan berisik." June lalu membaringkan kepalanya diatas meja. "Aaaa."

Hanbin menyuapkan mie gorengnnya, "Gapapalah, masih ada SB nanti sama aku. Happy dong."

"Mana bisa, gimana kalo aku masih gak lolos SB nanti?"

"Ya kamu gegayaan mau ke Jogja, udah tau Jogja banyak peminatnya."

Ucapan Hanbin membuat June semakin menelusupkan kepalanya.

Apa ini durhaka gak dengerin ucapan Mama.

"Udah deh Jun, yakin aja. Kamu kan pinter. Selaw, aku aja yakin kok bakal lulus."

Pd kamu, Dul!! - Il

"Pinter apanya, kalo SN aja gak lulus." Gumam June mencibir dirinya sendiri.

.
.
.
.

June pulang ke rumah dengan hati was-was. Takut bertemu Mamanya.

June menghela nafas lega saat sampai di kamar tanpa harus bertemu Mama. June tidak peduli mamanya kemana, yang penting dia aman.

Setiap suara pergerakan tak henti membuat hati June berdebar. Ini kah yang dinamakan cinta. Eeeiii, June udah cinta sama Kak Bobby. Ups.

Setelah dirasa menghilang, baru June fokus kembali menatapi ponselnya.

Kak Bobby baik <3

Kak..
16.44

Aku gagal masuk ke univ. X
16.44

Doain aku lulus SBMPTN yaa
16.45

Aku masih berharap bisa kuliah disana :(
16.45





Cklek "June, gimana? Deka bilang dia lulus SNMPTN. Kamu?"

Secepat Mamanya membuka pintu, secepat itu pula jantungnya berdetak.

"Gimana?" Mama duduk dipinggir ranjang June, "Tadi Mama main di rumah Mamanya Deka. Kamu lulus kan?"

June merangsek meletakkan kepalanya dipangkuan Mama. "Maafin June, Maa."

"Kenapa, sayang?" Dengan lembut Mama mengelus rambut anaknya.

"June gagal, Maa.."

Mama June terdiam sejenak, terkejut dalam hati, Bila beristri dua~~. Ucapan-ucapan jeleknya tak pernah serius. Tapi melihat anaknya menangis seperti ini dia merasa jadi Mama yang buruk.

"Gapapa, sayang. Kamu bisa ikut SBMPTN. Kalaupun tidak, kamu bisa ikut jalur mandiri. Mama dukung kamu."

Mama memeluk June erat, Dia melihat kesungguhan anaknya untuk kuliah di sana. Jikapun gagal. Mama akan berusaha untuk kamu, sayang.

________________________________

Ada sebagian orang yang menganggap "hal itu" penting.

Terlepas dari hasil,
Perjuangan yang patut kita hargai

***

_________________________________

Lagi suka bikin quote gaje di bawah chapter

Makasih,
Il

Sosialisasi, BobJun (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang