Chapter Satu

286 54 30
                                    

      Be my friend.

*******

Pada Minggu pagi, tepatnya di komplek Cemara, Raina kedatangan tetangga baru. Ia mengamati anggota keluarga yang adalah tetangga barunya itu sedang sibuk mengangkati barang kedalam rumah baru mereka. dari sepenglihatan Raina, hanya ada ayah, ibu, dan seorang anak perempuan yang sepertinya seumuran dengannya. Senyum Raina pun mengembang. Ya! dia butuh seorang teman dilingkungan rumahnya.

"Raina! Bantuin mama sini didapur." Kegiatan Raina terhenti ketika mendengar teriakan Lina, sang Mama. Tanpa menjawab Raina pun keluar dari kamarnya menuju ke dapur. Mungkin nanti sore ia harus menghampiri gadis itu. 

^^^^^

Sore pun tiba.  Raina segera keluar rumah untuk mengahmpiri tetangga barunya itu. Dan, tepat sekali anak gadis yang adalah tetangga barunya itu sedang menyiram tanaman. Dengan cepat Raina pun menghampirinya.

"Hai!" Sapa Raina seraya menepuk pundak gadis itu. Tepukan itu berhasil membuatnya kaget dan menoleh kebelakang.

"Hai!" Balas gadis itu dengan senyumnya.

"Raina. Rumahnya seberangan sama lo." Ucap Raina seraya mengulurkan tangannya.

"Oh ya? Wah! Kita bisa main tiap hari nih. oh iya, nama gue Anetha." Balas nya dengan antusias dan membalas uluran tangan Raina.

"Lo sekolah dimana? Lo anak tunggal atau punya saudara? Siapa tau bisa jadi temen gue juga." Tanya Raina dengan bertubi-tubi dengan senyum yang belum memudar dari bibirnya.

"Satu-satu dong. Gue bakal jadi anak baru di SMA STAR. Kelas 10 IPS 2. Gue punya kakak, tapi dia na---" Ucapan Anetha harus berhenti dikala mendengar teriakan dari dalam rumah.

"Netha! Woi! Sini Lo!" Begitulah teriakan dari dalam. 

"Sabar!" "Oh iya, Raina Udah dulu ya. Besok kita lanjut lagi, singa hutan udah teriak  tuh, daah!" Ujar Anetha terburu-buru dan langsung berlari meninggalkan Raina. 

Raina pun berbalik pulang kerumahnya dengan rasa bingung. 

'masa iya? Papanya Netha segaul itu sampe pake lo-gue?'  ucapnya didalam hati.

Entahlah. Yang penting ia dapat teman baru dan sekelas dengannya. Ia memasuki rumahnya dan bersiap untuk mandi dan mempersiapkan untuk sekolah besok.

^_^ ^_^ ^_^ 

Raina yang terbiasa berangkat siang pun, tak melihat tanda-tanda munculnya Anetha dihalaman rumahnya. Tapi dia tak menghiraukan itu. Toh, nanti dia akan bertemu dikelas.

"Ma, Raina berangkat dulu." Pamit Raina pada mamanya. Setelah itu ia berangkta kesekolah menggunakan motor maticnya.

sesampainya disekolah, ia langsung buru-buru memarkirkan motornya dan berlari. Kebiasaan buruknya. Sudah tahu upacara akan dimulai, tapi selalu berangkat siang. Disaat sedang berlari menuju kelas, ia tak sengaja menyenggol seorang laki-laki. 

"Eh. Maaf." Ucap Raina dan langsung buru-buru lari karena takut. Laki-laki yang diseongolnya pun hanya menoleh dan tersenyum tipis.

 'manis.' ucap laki-laki itu dalam hati.

Upacara pun dimulai, seluruh murid dituntut untuk berbaris dengan rapi. Anetha dan Raina berbaris depan belakang sambil mengobrol.

"Cerita lo yang kemarin belum tuntas lho." Ucap raina berbisik kepada Anetha.

Tanpa disadari, seorang kakak kelas memperhatikan mereka berdua sedari tadi.


^^^^^^ 

Hai! maaf alur diubah lagi ya:).

VOTE+COMMENT!.

ps : partnya lebih singkat ya, tapi nanti panjang juga kok.

See u:*



TakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang