(sweet punishment)
*
*
*Mati!!!!!
Zafya melirik takut-takut ke arah raja yang tengah menatapnya bingung
Baru kali ini Raja menemukan wanita unik seperti Zafya
Sedangkan Ratu Hilya, beliau menatap penuh minat ke arah perempuan unik dari daerah antah berantah itu, baru kali ini sang Ratu menemukan seseorang yang tidak takut dengan putranya, bahkan menentang putranya terang-terangan
Ratu Hilya merasa wajar dengan sikap Zafya yang tampak pemberani, bahkan Zafya berani memasuki kamar sang pangeran mahkota yang di hormati dan di segani seluruh masyarakat Habasya
Ingin rasanya Ratu Hilya tertawa karna menemukan sesuatu yang menarik, tapi ia menahannya, merasa tak pantas tertawa di atas penderitaan anak sulungnya yang saat ini mukanya sudah memerah karna amarah
"Saya belum mempersilahkan anda untuk memberi penjelasan nona Zafya" berusaha menahan tawa, Raja masih mencoba mempertahankan mimik wajahnya agar tetap terlihat tenang dan berwibawa, walaupun tak dapat dipungkiri jika saat ini Raja tengah berusaha keras untuk menahan tawa yang sudah siap meledak
Bagaimana mungkin Raja tidak ingin tertawa, jika melihat ekspresi Zafya saat ini, wahjahnya memerah bahkan sampai ke daun telinganya yang mungil, bibirnya mencebik seperti menahan tangis, kepala menunduk dan sikap diam yang tiba-tiba menderanya, sungguh sangat menggelikan di mata sang Raja
Zafya kembali pada posisinya, duduk dengan tenang dan anggun, jika boleh jujur saat ini Zafya sangat ingin menerjang pangeran menyebalkan yang berada di sebelahnya
"Lanjutkan penjelasan mu pangeran" kembali Raja memberikan instruksi agar pangeran melanjutkan kalimatnya yang sempat tertunduk karna ulah Zafya
"Ehem"
Zan mencoba membasahi tenggorokannya yang sedikit kering sebelum kembali melanjutkan "seperti yang saya sampaikan tadi yang mulia, jika saya tidak tau menau mengenai keberadaan nona Zafya di kediaman saya" Zan kembali menjelaskan dengan mempertegas suaranya saat menyebut nama Zafya
Zafya yang mendengarnya sedikit menggidik ngeri, Zafya dapat menangkap rasa jengkel yang mendominasi pada nada suara sang pangeran, tak dapat di pungkiri jika Zafya Tengah di dera rasa takut saat ini
"Sampaikan pembelaan anda nona Zafya" kali ini Raja memusatkan atensinya pada Zafya, raja tak ingin timpang sebelah saat memberi putusan nantinya, tak ingin merugikan salah satu pihak atau menguntungkan salah satunya.
Mendapat lampu hijau untuk meluapkan rasa yang tengah menggerogoti rongga dadanya, Zafya dengan segera memasang sikap penuh rasa antusias yang dapat di tangkap dengan jelas oleh sang Raja
Sedangkan pangeran Zan yang sedari tadi terkesan cuek namun juga memperhatikan, merasa was-was dengan sikap Zafya yang sepertinya sangat antusias
Takut jika nantinya Zafya akan memberikan pernyataan yang memberatkannya
Takut jika nantinya Zafta bukan malah mengatakan yang sebenarnya melainkan mengarang cerita yang tidak-tidak
Pikiran-pikiran jelek itu kembali menguasai Zan, hingga membuat wajahnya tampak tegang dengan rahang yang tertarik kencang
Zafya sudah bersiap menceritakan hal yang sebenarnya, walau jika boleh jujur saat ini Zafya merasa sangat takut, tapi saat melihat sekap Raja tadi Zafya yakin Raja akan memberi keadilan untuknya dan dapat memahami kondisinya yang tidak sengaja memasuki kamar pangeran dalam tanda kutip
"Sebenarnya yang mulia Raja, saya tidak sengaja memasuki kamar pangeran, karna saya sangat penasaran, Sungguh!!!!!, saya tidak ada maksut lain, hanya ingin melihat-lihat dan saya merasa tertarik dengan ukiran yang sangat cantik di kerajaan ini, oleh sebab itu saya menjelajah, dan tanpa sengaja saya masuk ke dalam kamar pangeran dan saya juga tidak........." panjang kali lebar, penjelasan Zafya yang di dengarkan dengan perhatian penuh oleh sang Raja
Sedangkan pangeran Zan menarik nafas lega karna pikiran jeleknya tetang Zafya dapat terbantahkan
"Baiklah, melihat dari kasus kalian, saya dapat simpulkan jika kalian akan tetap menerima hukumannya, mengingat ada banyak hal yang harus kalian perhitungkan dengan hati-hati, ini menyangkut ke hormatan Zafya sebagai seorang perempuan dan kehormatan Zan sebagai seorang pangeran....." belum sempat Raja memberikan putusan, kalimatnya harus kembali terhenti, bukan, bukan lagi Zafya yang memberikan protes melainkan pangeran Zan
"Tapi yang mulia Raja bukankah yang mulia sudah mendengarkan penjelasan dari nona Zafya......? Kenapa harus ada hukuman.....? Saya tidak bersalah, dan jika yang mulia ingin menghukum nona Zafya, itu memang pantas, karna nona Zafya memasuki kediaman saya tanpa izin yang mulia" panjang lebar Zan mengajukan protesnya terhadap putusan Raja
Bagaimana mungkin Raja yang terkenal adil itu kini malah merencanakan hukuman untuknya sedang Zan tak bersalah.....?
Sungguh Zan tak habis pikir dengan sikap ayahnya itu
"Saya belum pempersilahkan anda untuk berbicara tuan Zanith" Raja sangat geram dengan tindakan Zan yang terkesan tidak menghormati keputusannya sebagai Raja
"Maaf yang mulia, bukan bermaksut lancang" kembali Zan bersuara namun kali ini suaranya terdengar lebih lirih namun masih dapat di tangkap oleh sang Raja
Zafya yang melihat Zan tak berkutik di depan sang Raja tertawa tertahan walau demikian kikikan kecil dari suaranya dapat di tangkap dengan jelas oleh Zan
Zan melirik tak suka dengan sikap Zafya yang masih sempat-sempatnya menertawakannya padahal mereka berdua tengah di tunggu oleh sebuah hukumman yang Zan yakini pasti sangat mengerikan
"Upst, sorry" Zafya bergumam lirih seraya menutup bibirnya untuk menghentikan tawanya, saat melihat lirikan mematikan dari sang penerus tahta kerajaan Habasya yang tengah di sidang bersamanya itu
" setelah di pertimbangkan dengan matang, nona Zafya akan mendapat hukuman karna memasuki kediaman pangeran tanpa izin, dan pangeran Zanith akan menerima hukuman untuk menjagah izzah (kehormatan dari nona Zafya) dan anggap saja ini sebagai bonus untuk mu pangeran.
Karena sudah banyak dari rakyat Habasya yang tau tentang kejadian yang menimpa kalian, walau pangeran tak bersalah. tapi kurang pantas rasanya jika laki-laki dan perempuan di temukan dalam satu ruangan yang sama tanpa pendampingan oleh salah satu mahrom dari keduanya"
panjang lebar sang Raja memberi putusan yang sampai saat ini Zan dan Zafya belum juga terima. hanya ceramah panjang tentang menjaga kehormatan Zafya sebagai seorang wanita dan kehormatan Zan sebagai seorang laki-laki yang harusnya menghargai seorang wanita dan menjaga kehormatannya
Di Habasya laki-laki dan perempuan mereka punya pengaturan yang unik, tidak boleh ada interaksi antara laki-laki dan perempuan tanpa ada kepentingan
Akan tetapi mereka masih di perbolehkan berinteraksi dengan lawan jenis dalam beberapa keadaan, dalam masalah pendidikan, pengobatan, mu'amalah atau jual belih dan masalah pernikahan tentunya
Mereka mengambil hukum islam dalam pengaturan laki-laki dan perempuan dalam berinteraksi
Sedangkan dalam kasus Zan dan Zafya mereka tidak memiliki kepentingan apapun tapi mereka berada di dalam satu ruangan yang sama delam keadanan saling tindih
"Jadi sebagai Raja Habasya dan juga sebagai seorang ayah dari pangeran Zanith, saya putuskan kalian harus segera menikah"
"Apah!!!"
"Apa!!!!!"
"Apa!!!!"
Zan, Zafya dan Ratu Hilya berseru secara serentak merasa kaget luar biasa dengan putusan sang raja
*******
TBCJangan lupa vote and comments ya manteman
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess, Hell No!
Ficção HistóricaApa jadinya jika wanita cerewet dan pecicilan seperti Zafya, tiba-tiba beruba jadi putri mahkota, dengan segala tatakrama kerajaan dan tetek bengeknya tentang kesopanan.....? Hell No! Big No! "Ogah gue jadi putri mahkota atau apalah, mending gue di...