🌧️Bab 8🌧️

118 14 0
                                    

(Hitbah part 2)
*
*
*

Zan dan keluarga duduk berhadapan dengan keluarga Zafya, meninggalkan Zafya yang masih berada di kamarnya.

Zafya masih melanjutkan aksi protesnya dengan di sertai air mata yang tak habis-habis, dari sejak berada di pulau bawean sampai saat ini mereka tengah menginjakkan kaki di surabaya yang memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan tanpa macet

Entah terbuat dari apa air mata Zafya yang awetnya ngalah-ngalahin mumi firaun di mesir

******

"Ada perlu apa gerangan keluarga kerajaan datang menemui kami....? Ayah Zafya, Karl El-Mubarak bertanya dengan tenang, walau sebenarnya Karl sudah mendapatkan cerita lengkapnya dari keponakannya yang tak lain adalah daddy dari baby El

Sebelum berangkat Arie sudah memberi kabar pada kedua orang tua Zafya tentang masalah yang menimpa putri semata wayang meraka, serta maksut baik leluarga kerajaan untuk meminang Zafya

Walau sempat kaget, Karl bisa memahami sikap keluarga kerajaan, dan Karl tidak menyangkal tetang perilaku putrinya yang terkenal unik malah cenderung menyebalkan.

sebenarnya Zafya dulu bukan anak dengan sifat unik seperti saat ini, Zafya dulunya anak yang anggun dan menjunjung tinggi tatakrama. tidak ada yang namanya seni paduan suara seperti Tarzan ditengah hutan, tapi semenjak orang tuanya menceritakan tentang kakak laki-lakinya sikap Zafya berubah 180 derajat, dari yang biasanya anggun, kelem dan penuh perhitungan menjadi ratu menyebalkan dengan segala tingkah uniknya, bahkan rasa curiganya yang mengalahkan tingginya gunung Himalaya

Orang tua Zafya sempat kelimpungan menangani sikap unik Zafya, tapi anehnya walaupun sikap Zafya selalu seenaknya, Zafya selalu perhitungan dengan keselamatan dirinya dan selalu waspada

Kembali lagi, kadang sepintar apapun tupai melompat pasti pernah merasakan jatuh, yah begitu juga dengan Zafya, sepintar apapun dia memperhitungkan segala sesuatu jika memang sudah waktunya Allah takdirkan Zafya terjerat sebuah masalah, maka tidak ada seorangpun yang mampu untuk menolak atau menghentikannya

Seperti halnya bertemu jodoh, sekuat apapun kita menolak jika Allah menghendaki dia adalah jodoh mu, sekeras apapun kita menjauh jika Allah menghendakinya, maka pertemuan seperti apapun tak dapat terelakkan

"Ehem" Raja mencoba untuk membasahi tenggorokannya sebelum memulai

"Bismillah hirahman ni...." Raja menghentikan perkataannya karna merasakan sebuah tangan yang menyentuh tangannya, saat Raja melirik sang pemilik tangan, Raja faham jika sang putra sendirilah yang akan mengutarakan maksut kedatangan mereka secara langsung

Mengerti dengan isyarat yang di berikan oleh sang putra, kembali Raja terdiam dan memberikan isyarat dengan anggukan agar putranya mengambil alih untuk mengutarakan makasud kedatangannya

"Bismillahirrohman nirrohim, mohon maaf sebelumnya jika kedatangan saya dan keluarga mengganggu waktu tuan Karl dan juga keluarga, begini tuan Karl, saya datang menemui anda bukan sebagai delegasi kerajaan Habasya, akan tetapi maksut kedatangan kami kesini adalah untuk meminang putri anda, nona Zafya Madinal El-Mubarak untuk menjadi istri saya"

Zan mengucapkan kalimat tersebut dengan nada sopan dan penuh santun, berharap bisa memberikan keyakinan untuk ayah Zafya agar menerima lamarannya.

Princess, Hell No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang