Charter 1

50 4 3
                                    

   Di negeri sakura ini, tragedi buruk telah terjadi. Terdapat pembunuhan berantai pada sebuah keluarga, kejadian itu terjadi di desa kecil di jepang.

*****

  Di malam hari, terlihat jalanan yang sepi. Dan  di pinggir jalanan terlihat seorang anak kecil, anak perempuan yang tepatnya. Anak itu tengah berdiri di sisi jalan, dan anak itu adalah  diriku sendiri.

  Malam yang gelap gurita dengan bulan serta bintang menemaniku saat tragedi itu. Dan datang lah rintikan, dari percikan air hujan yang mengguyur ke seluruh badan. Dengan memakai pakaian lusuh, ada sedikit noda darah di bajuku, dan badan yang lemah karena peristiwa itu.

  Karena tragedi itu, sekarang lah aku menyarapi nasib sendirian, di tengah jalan. Mencoba menyarapi nasib burukku ini.

  Diriku tengah menghadapi nasib buruk, yang telah terjadi di kehidupanku. Dengan menghadapi nasib ku di tempat ini, aku menyarungi nasib. Di tempat itu aku melihat segalanya, aku mengerti segala hal yang di rahasiakan keluargaku. Rahasia yang di simpan rapih oleh keluargaku, dan sekarang tergalih nan terunggap padaku. Aku tau itu, dan di tempat ini lah aku mulai mengarungi nasibku nanti. Entah aku menjadi apa lah...

*kenapa ini terjadi padaku??? Apa salah ku bisa terlahir diantara mereka semua??? Aku tau sekarang!!! Tapi, kenapa mereka menyembunyikannya padaku???* batin-ku tengah bertanya-tanya pada diriku sendiri.

*mereka telah keji melakukan itu!!! Mereka sungguh keji!!! se-keji-kejinya!!! Mungkin itu balasan yang cukup bagi mereka, agar mereka sadar itu!!!* batin-ku yang tengah marah.

*apa yang aku lakukan sekarang??? Aku cuma anak yang berumur 7 tahun, dan sekarang aku harus mengarungi nasibku sendirian. Bahkan aku sekarang pakaianku, tampilanku, dan aku tidak tau ingin kemana??? Aku tidak ingin kembali kepada mereka, aku tidak akan pernah kepada orang tuaku. Walaupun mereka memohon, aku tidak ingin kembali....* batin-ku

*******

"Nak, kau tidak apa???"

"Kamu kenapa di sini??? Ibumu kemana??? Atau ayahmu???"

"Nak, apa yang terjadi dengan keluargamu???"

"Nak.... kamu nati sakit!!! kamu ikut saya saja"

*Aku tengah menghadapi nasib, tiba-tiba aku tersadar jika ada yang mengajak bicaraku dari tadi. Aku menoleh sedikit menghadap siapa yang dari tadi mengajak bicara ku. Aku terdiam kaku, aku sedikit mengerti siapa orang itu. Orang itu adalah hanya seorang lelaki yang sangat baik, itu terlihat jelas dengan apa yang dikatakannya walau menggunakan bahasa asing di telingaku.

*Ia datang menghampiriku, karena melihat di tengah jalan sendiri dan dalam kondisi buruk (mengenaskan). Pikiran ku bekerja sejenak, namun tak lama aku kembali ke sikap awal.'

*apa aku tinggal saja dengan dia??? Sepertinya dia orang baik* batin-ku tengah berfikir

******

"Nak...."

"Apa kau mendengarku dari tadi???"

"Kenapa kau diam nak???"

"Oh, maaf. Kamu sepertinya orang jepang ya!!! Saya minta maaf, pasti kamu tidak mengerti dengan apa yang saya katakan tadi."

"Tunggu ya, saya akan translate sebentar ya" ujar orang itu sambil mengambil telefon genggamnya dari mobil yang berada di belakang ku dari tadi, dan sambil memegang payung di tangan lainnya. Dan orang itu kembali menghampiriku lagi, aku tengah kehujanan dan orang itu memanyungiku.
 

'Aku mendengar sedikit dan mengerti apa yang dikatakan orang itu, hingga aku buyar dengan masalah yang terjadi.'

"Chīsai ko, Anata no okāsan wa dokodesu ka? Soretomo anata no chichi?" Ujar pak veri sambil mengintip dari handphone yang di pegangnya dari tadi.

"Watashi wa anata ga nani ni tsuite hanashite iru no ka wakarimasen!!" Jawab ku dengan bingung mendengar perkataan pak veri.

"Sumimasen, anata wa kurikaesu koto ga dekimasu. Watashi ga hon'yaku dekiru yō ni." Ujar pak veri lagi dengan wajah malu dan bersalah pada ku.

"Nak???"

"A...aa...akuuu... tidak tau..." ujarku dengan terbata-bata menyampaikan itu pada orang itu.

'Orang itu, aku lihat ia seperti bapak-bapak. Mungkin umurnya sekitar 35 tahun. Hingga ia terdiam mendengar perkataanku menggunakan bahasa indonesia.'

"Nak, kau bisa bicara bahasa indonesia???"

"Ternyata kamu orang indonesia juga ya!!! Saya pikir kamu tidak mengerti bahasa saya lalu diam saja"

*orang ini sungguh aneh, ia nyerocos senang dengan perkataan ku tadi. Sebenernya aku tadi tidak mengerti bahasanya, tapi aku sempat diajari 25 bahasa di dunia. Walau sedikit ilmu yang aku tau, karena aku malas belajar bahasanya. Tetapi setidaknya bisa menolongku disaat seperti ini, rasanya aku ingin tertawa karena siakpku ini.* batin-ku

"Kau ikut saya aja, jika kau tidak tau. Dari pada kau terdiam diri disini, apa lagi disaat hujan dan jalanan sepi."

"Kau akan aku ajak ke rumah saya, saya tidak akan melakukan apa pun. Nama saya Veri Afriant Iswamy. Dari pada kau ada disini, lebih baik kalau kamu ikut saya. Kamu mau???"

'Mendengar laki itu, aku masih terdiam diri. Tapi ia sungguh baik hingga ingin mengajakku pergi kerumahnya. Tapi aku masih menunduk dan sedikit berpikir otak dengan apa yang terjadi sebelumnya.'

"Nak... bagaimana??? Apa kamu mau???" Tanya pak Veri padaku ditengah derasnya hujan mengguyur kami dari tadi. Dan aku hanya terdiam saja, lalu ku menjawab dengan anggukan kecilku saja.

'Aku tidak tau apa yang terjadi nanti!!! Tapi, aku akan tinggal sementara di rumah pa veri saja.' Batinku.

Rahasia AyukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang