Pagi ini matahari bersinar terang, tidak seperti biasanya yang selalu disambut dengan rintikan hujan.
Di sebuah ruangan yang dilengkapi dengan prabotan memasak, terlihat seorang gadis yang sedang berkutat dengan penggorengan di hadapannya.
Ditemani dengan layar 6 inci yang menampilkan wajah pria tampan yang sejak tadi memperhatikan kegiatan sang gadis.
"Mending Mas Bhima cuci muka dulu deh." Ucap Gladys melihat wajah bantal Bhima.
Bhima menggeleng.
"Nanti aja, masih pengen liat kamu." Tolak Bhima.
Gladys mendengus kasar.
Takut mendapat amukan dari Gladys, Bhima memutuskan untuk membasuh wajahnya.
"Iya-iya, Mas cuci muka." Ucap Bhima melesat ke kamar mandi.
5 menit kemudian, layar handphone Gladys kembali menampilkan wajah tampan Bhima yang terlihat lebih segar dari sebelumnya.
"Udah ganteng belum?" Tanya Bhima sambil menyisir rambutnya dengan jari-jari tangan.
Gladys menggeleng, lalu tertawa.
"Kok, belum?" Tanya Bhima cemberut.
"Kalau Adis bilang ganteng, ntar mas kepedean." Jawab Gladys.
"Secara tidak langsung kamu mengakui kalau Mas emang ganteng." Ucap Bhima dengan kepedean tingkat dewa.
"GE-ER." Ucap Gladys penuh penekanan.
Bhima tertawa.
"Nona Gladys lagi masak apa?" Tanya Bhima memulai topik baru.
Gladys mematikan kompor dihadapannya, lalu menoleh pada Bhima yang terperangkap dalam layar 6 inci kepunyaannya.
"Bakwan jagung sama tumis jamur." Jawab Gladys singkat, lalu beralih memotong jamur menjadi beberapa bagian.
Bhima manggut-manggut saja.
"Enak apa enggak masakanmu,Dis?" Tanya Bhima bermaksud menggoda.
"Mas Bhima meragukan kemampuan Adis?" Tanya balik Gladys sambil menatap ke dalam mata Bhima yang langsung membuatnya diam seketika.
"Enggak sih. Cuma heran aja wanita karir kaya kamu bisa masak." Balas Bhima.
"Setinggi-tingginya karir seorang wanita, nanti baliknya juga ke dapur Mas. Ngurus suami sama anak." Ucap Gladys.
"Kan bisa pakai jasa ART sama baby sister." Ucap Bhima.
Gladys tersenyum.
"Bunda pernah bilang ke Adis. Seorang istri yang baik harus bisa memasak makanan yang enak dan bergizi untuk suami dan anak-anaknya. Selain itu, seorang istri juga mempunyai kewajiban untuk mengurus, mendidik, dan membentuk karakter seorang anak hingga menjadi manusia seutuhnya. Makanya Adis belajar jadi istri yang baik untuk suami Adis nanti. Biar dia bisa betah di rumah" Ucap Gladys panjang lebar.
Bhima tersenyum kagum.
"Mas jadi makin mantap jadiin kamu sebagai istri dan ibu dari anak-anak Mas nanti." Ucap Bhima tulus. Matanya tidak lepas menatap mata Gladys yang kelihatan malu-malu karena ucapanya tadi.
"Mas, bisa aja." Balas Gladys malu.
Bhima tertawa.
Gladys telah selesai dari kegiatan masaknya.
"Adis mandi dulu ya, Mas. Siap-siap sarapan terus ke kantor" Ucap Gladys.
Bhima mengangguk.
"Jangan dandan cantik-cantik." Ucap Bhima.

KAMU SEDANG MEMBACA
GLADYS
RomanceGagal menikah karena sang mempelai pria meninggal dalam kecelakaan naas yang dialaminya. Mampukah Gladys move on dari mantan calon suaminya itu?