Sesuai janjinya kemarin, jam 7 kurang 5 menit Bhima sudah stand bye di depan Hotel Neo+ Awana Yogyakarta.
Setelah cek out dari hotel, Gladys menghampiri Bhima yang sudah siap dengan motor gedenya.
"Lagi cari nafkah Bang?" Tanya Gladys pada Bhima.
Bhima mengerutkan alisnya tidak mengerti.
"Setahu aku tukang ojek dilarang mangkal di sini." Ucap Gladys.
Bhima baru mengerti arah pembicaraan Gladys.
"Gak ada sejarahnya tukang ojek gantengnya kaya gini." Ucap Bhima sombong sambil menyisir rambutnya dengan tangan.
"Pede banget." Balas Gladys.
Bhima tertawa.
"Haha. Yuk naik. Tukang ojek ini siap mengantarkan Nona Gladys kemana pun." Ucap Bhima menyodorkan helm pada Gladys.
"Katanya tadi gak mau dibilang tukang ojek." Ucap Gladys.
"Aku siap jadi apa aja buat kamu." Ucap Bhima sambil menaik turunkan alisnya.
"Gombal." Balas Gladys salah tingkah.
Saat melaju menuju ke Stasiun, Bhima mampir ke rumah makan untuk sarapan. Gladys pun tidak menolak karena dia juga belum sarapan.
....
Stasiun Yogyakarta
Gladys dan Bhima sampai di Stasiun Yogyakarta yang hanya berjarak 4 km dari Hotel Neo+ Awana Yogyakarta tempat Gladys menginap selama dua hari ini.
Setelah antri membeli tiket, Gladys dan Bhima duduk di bangku ruang tunggu penumpang.
"Waktu berjalan begitu cepat ya." Ucap Bhima.
Gladys menganggukan kepalanya menanggapi pernyataan Bhima.
"Iya." Balas Gladys.
"Padahal Mas masih pengen kamu disini." Lirih Bhima dengan raut wajah sedih.
Sebenarnya Gladys juga merasa sedih harus berpisah dengan Bhima. Orang yang menemaninya selama dua hari di Kota Gudeg ini.
"Mau gimana lagi, udah tuntutan pekerjaan. Nanti bisa dipecat Bos kalau absen kerja." Ucap Gladys.
"Gak papa kalau kamu dipecat." Ucap Bhima.
Sontak saja Gladys memukul pelan bahu Bhima atas ucapannya itu.
"Ihh jahat." Ucap Gladys cemberut.
Bhima cengengesan.
"Biar kamu bisa fokus ngurus Mas dan anak-anak kita nanti." Ucap Bhima.
Pipi Gladys bersemu merah mendengar ucapan Bhima.
"Pengen banget ya jadi suami Gladys." Ucap Gladys malu.
"Iya." Balas Bhima sambil menggenggam tangan Gladys, lalu membawanya ke pangkuan Bhima.
Gladys tidak menolak.
Perlakuan Bhima semakin membuat pipi Gladys bersemu merah.
"Mas mau jujur Dis." Ucap Bhima.
Gladys diam menunggu Bhima melanjutkan ucapannya.
"Pertama kali liat kamu dengan wajah pucat kebingungan. Mas udah ada rasa simpati sama kamu. Makannya Mas gak menolak waktu Mas Dion minta tolong buat nganterin kamu nyari Mas Maman. Padahal saat itu Mas udah capek banget, pengen cepat pulang. Istirahat. Tapi Mas malah menawarkan bantuan kedua kalinya buat nganterin kamu balik ke hotel." Ucap Bhima.
![](https://img.wattpad.com/cover/172663464-288-k199963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GLADYS
Любовные романыGagal menikah karena sang mempelai pria meninggal dalam kecelakaan naas yang dialaminya. Mampukah Gladys move on dari mantan calon suaminya itu?