Jennie bangun ketika sinar mentari mulai memasuki celah gordennya yang terbuka. Jennie segera mandi dan siap-siap untuk sarapan. Saat keluar dari kamar, ia melihat petugas hotel sedang membersihkan kamar di sebelahnya. Jennie menengok ke dalam dan melihat kamar itu benar-benar kosong.
"May I help you miss?" Tanya seorang petugas.
"Where is the man who stay here?" Tanya Jennie.
"He already checked out. Just few minutes ago, miss." Ucap petugas itu.
Jennie hanya ber ooh ria. sedikit kesedihan muncul di hatinya. V bahkan tak berpamitan dengannya. Memang siapa dia? Mereka hanya dua insan berkewarganegaraan Korea yang tak sengaja bertemu di menara Eiffel. V mungkin sudah pulang ke Korea, atau mungkin masih berupaya untuk bertemu Irene? Jennie tak yakin. Ia tak punya nomor telepon V untuk menghubunginya dan bertanya.
Tunggu!
Untuk apa Jennie begitu memikirkan lelaki itu? Jennie menepuk pipinya Kemudian turun untuk sarapan. Kali ini Jennie mengambil baguette dan kopi susu. Entah mengapa perutnya belum terlalu lapar.
"Jennie Kim!" Panggil suara dibelakangnya.
Jennie berbalik dan tersedak melihat kedua orang tuanya tepat didepan matanya. Ingin kabur namun ia tak tahu harus kemana, ingin bersembunyi tentu saja sudah terlambat. Kedua orang tuanya bergegas menghampirinya dan mengambil clutchnya.
"Kartu kreditmu kami sita!" Seru ibunya.
Jennie segera berdiri, "eommaaaaa..." rengeknya.
"Cepat kemasi barang-barangmu dan masuk mobil! Kita pulang ke Korea sekarang!" Seru ayahnya.
"Tapi... aku belum ke..."
"Tidak ada tapi-tapi an ! Kamu sudah mempermalukan nama baik keluarga kita!" Seru Yang Hyun Suk keras.
Jennie hanya tertunduk. Sungguh ia malu. Diteriaki di depan orang banyak di restoran hotel seperti ini. Meskipun kebanyakan turis dan tak mengerti bahasa Korea, tentu saja mereka paham ia sedang dimarahi karena bentakan-bentakan keras dari kedua orang tuanya.
"Karena kamu bisnis Ruby dan Bang Jewelry gagal!" Bentak ayahnya.
Jennie mendongakkan kepalanya terkejut, "maksud ayah, perjodohan itu batal?" Tanya Jennie senang.
Yang hyun suk berdecak, ia jelas semakin marah melihat ekspresi Jennie yang sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah.
"Kalian, bawa Jennie ke mobil dan awasi dia!" Seru Yang Hyun Suk kepada bodyguardnya yang dengan sigap menarik Jennie dan membawanya ke luar.
"Ayah! Barang-barangku!" Seru Jennie.
Wajah ayah Jennie benar-benar merah menahan amarah. Urat-urat wajahnya terlihat. "Buang saja!" Serunya lalu berjalan mendahului ke mobil diikuti oleh ibunya yang juga kesal dengan Jennie.
Mereka segera pergi ke airport dan naik pesawat sesuai jadwal. Sekitar 13 jam kemudian pesawat mereka, Korean Air sampai di bandara Incheon Internasional. Kembali Jennie di bawa para bodyguard ke mobil mereka menuju kediaman orangtuanya.
Jennie masuk ke kamarnya dengan lesu. Tanpa kartu kreditnya, ia tak bisa apa-apa. Ia memutar otak bagaimana caranya mendapatkan kembali kartu kreditnya.
"Ingin kartu kreditmu kembali, kau harus mengikuti perjodohan selanjutnya!" Seru ayahnya dari balik pintu kamar Jennie.
Jennie terbelalak. "Perjodohan lagi? Dengan siapa?!" Seru Jennie tak percaya.
"Memangnya itu penting untukmu?! Ayah akan mencari perusahaan lain untuk bekerja sama dan menarik investor, dan kau akan dinikahkan dengan anak ceo itu." Tegas ayah Jennie membuat Jennie kembali terkulai lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiance - Taehyung x Jennie
FanfictionPertunangan berkedok liburan keluarga ke Paris. Jennie kabur dan bertemu seorang cowok Korea di menara Eiffel, ternyata cowok itu adalah calon tunangannya sendiri!