2

64 13 34
                                    

Tanpa disadari, ambisiku untuk membuatmu sial malah membuat aku dan kamu menjadi lebih dekat.

~

"Bughhh"

"Prakkk"

Suara kolaborasi dari jatuhan benda dan manusia terdengar sangat nyaring di segala penjuru kantin.

"Shittt!"

Mulut Agatha menganga lebar melihat tragedi yang baru saja terjadi bahkan matanya tidak berkedip sekalipun, dia terkejut melihatnya. Bagaimana tidak terkejut, sudah terjatuh lalu bajunya dihujani oleh cairan manis yang bewarna merah kental. SUNGGUH SIAL!.

Memang benar, Agatha sengaja menyenggol Ester supaya terkena sial. Agatha sudah merencanakan ini. Tapi, kenapa malah Agatha yang terkena sial.

Kesialannya bertambah saat seluruh siswa yang berada di kantin menonton kejadian yang menurut Agatha sangat sangat sangat memalukan ini. Sekarang Agatha sudah menjadi pusat perhatian seluruh siwa yang berada di kantin.

Ester yang melihat kejadian itu hanya menatap Agtha datar dan tidak berniat sama sekali membantu Agatha.

"Bangsat ya lo! Bukanya bantuin gue malah ngeliatin doang tanpa rasa bersalah, jelas jelas tadi lo dorong gue, lihat! Sekarang baju gue jadi kotor begini gara gara siapa? Ya gara gara lo!". Bentak Agatha, jelas jelas dia berbohong.

Tanpa disangka, tiba tiba Ester maju selangkah mendekati Agatha yang terjatuh. Ester mendekatkan mukanya ke arah telinga Agatha. Mata hazel yang tajam itu sempat menatap mata hitam gelap milik Agatha. Sontak Agatha terkejut dan gugup berada sedekat itu dengan Ester. Sungguh, Agatha tidak ingin bohong. Jika dilihat dari jarak yang sangat dekat seperti ini wajah Ester terlihat bertambah tampan,

Sangat tampan,

Bahkan menurutnya nyaris sempurna.

'sial, ngomong apa sih gue. Inget Agatha, rencana lo itu adalah bikin dia sial, gaada yang lain selain bikin dia sial!" Ucap Agatha dalam hati.

"Bangsatan mana sama orang yang udah sengaja nyenggol orang lain, dan nyalahin orang lain yang jelas-jelas salah dia sendiri". Bisik Ester ditelinga Agatha dengan jarak yang terpaut sanagat tipis. Bahkan Agatha dapat merasakan rambut Ester yang selalu terlihat acak acakan menyentuh lembut pipi Agatha.

Ester meninggalkan Agatha tanpa menolongnya sedikitpun. Apa yang baru diucapkan Ester sungguh sangat menohok Agatha saat ini. Agatha terdiam beberapa saat.

"Tha, lo gak kenapa napa kan?". Ucap Salma membuyarkan lamunan Agatha, tanpa disadari Agatha, Salma dan Mira sudah berada disebelahnya menolong Agatha.

"Hah? Iya gue gak apa apa kok, tapi ya, gue masih kesel aja sama siapa tadi namanya? Esih ya? Masa ya bukanya nolongin gue kek, atau apa kek, eh malah ninggalin gue gitu aja, jelas jelas tadi dia yang dorong gue". Agatha mencoba berdiri, dia masih menyimpan dendam terhadap Ester.

"Bwhak hahaha"

Salma dan Mira saling berpandangan keduanya tertawa terbahak bahak. Agatha bingung melihat kedua sahabatnya ini tertawa terbahak bahak seperti itu.

ARESTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang