" hey nak ! , kau lihat dua anak laki-laki dengan pakaian tidak rapih ? Ah...siapa itu namanya bapak lupa " selang beberapa menit guru kesiswaan muncul di ambang pintu dengan wajah kesal , guanlin hanya menggelengkan kpalanya
" tidak " jawabnya singkat , guru itu hanya mengangguk lalu pergi ke arah luar gedung musik ,
" sstt...niel sudah aman kita " bisik satu orang di dalam lemari besar tadi , lalu dua orang itu keluar dadi dalam lemari , memasukan tip-x ke dalam saku seragamnya
" akhirnya aman juga kita " ucap laki-laki bergigi gingsul dengan pakaian tidak rapih , dasi di ikatkan di kepala , hampir saja guanlin mengira kalau kepalanya sedang retak makanya harus di ikat begitu , lalu seragam di keluarkan dan juga temannya yang bertubuh lebih besar memakai sepatu warna mencolok
" tidak sesuai peraturan sekolah " batin guanlin
Lelaki bergingsul itu jalan mendekkati guanlin sambil tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya
" kau baik sekali kawan , sudah menyelamatkan nyawa kami dari amukan lee saem guru kesiswaan itu hiiii~ " guanlin hanya tertawa mendengar ucapannya
" oh iya , kau anak baru ya ? " tanyanya
" iyaa , dari jurusan piano " guanlin tersenyum
" kenalkan .... Aku Park Woojin dan itu temanku Kang daniel , kita dari tim basket dan dia kapten timnya karena dia yang paling tua di tim " karena ucapan itu , kepala woojin sukses di beri hadiah sebuah jitakan lumayan keraas dari daniel
" sialan kau " ucap daniel kesal
Woojin mendengus sambil mengelus kpalanya yang sakit , kepalanya serasa mau pecah karna di jitak oleh anak beruang
" kita dari jurusan seni lukis sebenarnya " tambah woojin
Guanlin tertawa melihat tingkah dua sahabat itu " ah begitu... , aku Lai guanlin " jawab guanlin ramah
" oh iyaa guanlin , kau boleh menonton pertandingan basket kami minggu depan , jangan sampai tidak datang ! Karna kita sekarang teman ! " daniel menepuk pundak guanlin
" ingat ya di lapangan outdor ! Ayo niel kita ada latihan kan " woojin menarik tangan daniel dan melambaikan tangan kanannya pada guanlin lalu keluar dari ruang piano
🍁🍁🍁🍁🍁
Guanlin hanya tersenyum lalu bangkit dari kursi mengambil tasnya meninggalkan ruang piano tua
" apa aku datangi saja rumahnya ? " batin guanlin sambil berjalan melewati koridor sekolah , dia baru ingat kalo hari ini pelajaran hanya sampai jam istirahat kedua makanya dia berniat pulang dan mendatangi rumah jihoon , mungkin saja dia sakit
" hey ! "
Guanlin mengokan kepalanya ke belakang dimana sumper suara itu berasal , di sambut dengan tusukan jari di pipi berdimple milik guanlin
" hm ? Jihoon ??" guanlin mengerutkan keningnya
" hihi..... Apa kau kaget ? " jihoon tertawa pelan sambil membenarkan long coatnya
" ya... Kau membuatku kaget " guanlin menatap jihoon dalam , jihoon hanya mengerutkan keningnya
" kenapa tidak masuk kelas ? "
"em...aku...latihan... Ya tadi aku ada latihan " jihoon tersenyum manis tapi tidak berani menatap mata guanlin , guanlin hanya terdiam dan melanjutkan jalannya
" guanlin.... Knapa ? " jihoon mempercepat langkahnya mengikuti langkah kaki guanlin yang besar besar karena kakinya yg panjang
" kau merindukanku ? " tanya jihoon sambil tersenyum manis
Pertanyaan jihoon berhasil membuat pipi guanlin sedikit merah , ingin rasanya dia tersenyum senang tapi dia malu menunjukannya pada jihoon
" iya ! " jawab guanlin , mata jihoon langsung membulat
" aku rindu musikmu " lanjut guanlin di barengi kekehan pelan
" ish !! Tapi guanlin... Aku rindu ! " jihoon menatap mata guanlin , guanlin hanya mengerutkan keningnya
" musikmu ! Aku rindu musikmu !" jihoon tertawa senang melihat wajah kesal guanlin
" dasar peniru ! " guanlin mengusak surai coklat jihoon lalu menyenderkan punggungnya pada pilar gedung ,
jangan tanya bagaimana keadaan pipi jihoon saat guanlin menyentuh kepalanya , sangat merah , ya pipi jihoon sekarang seperti kepiting rebus , dia mencoba menetralkan detak jantungnya dan pipi merahnya dengan cara menghela nafas panjang dan menggosok pipi tembamnya dengan tangan
" cuaca hari ini bagus " guanlin menatap ke arah lapangan
" cuaca hari ini bagus " jihoon mengikuti ucapan guanlin lagi sambil menutup matanya dan merasakan angin menerpa wajahnya pelan
Guanlin menatap wajah jihoon , tanpa sadar dia tersenyum , jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya
" ayo pulang jihoon " ajak guanlin yang sudah jalan mendahului jihoon supaya jihoon tidak dengar detak jantung guanlin yang sangat kencang saat ini
Jihoon membuka matanya " Guanlin tunggu ! "
Jihoon sedikit berlari untuk menyusul guanlin , tapi tiba-tiba matanya melihat ke arah seorang guru yang sedang memarahi 2 orang murid dengan pakaian tidak rapih , jihoon berhenti dan menatap ke arah guru dan murid tersebut sambil tersenyum
Merasa kalo jihoon sudah tidak mengikutinya , guanlin menengok ke belakang lalu mendekat ke arah jihoon dan melihat ke arah yang jihoon lihat
" masih sama... Seperti dulu , tidak ada yang berubah " ucap jihoon lirih ke arah tadi sambil tersenyum
" hah ? Apa ? " guanlin menatap jihoon bingung ,
apa yang tidak berubah ? , karna sekarang jihoon sedang menatap ke arah seongwoo saem ayah guanlin yang sedanh memarahi daniel dan woojin di lapangan
" kau kenal woojin dan daniel ?" tanya guanlin
" oh ? A...apa ? Ayo kita pulang ! " jawabnya gugup sambil berjalan mendahului guanlin , guanlin berjalaj di belakang jihoon menuju parkiran sepeda sambil mengerutkan keningnya bingung.
Bersambung~~
Haiiiii akuu datangg bawa jihoon wkwwkwk , aku bingung sebenernya ceritaku tuh gimana sih ? Bagus apa engga ? Aku bingung ㅜ.ㅜ , beri aku semangat biar updatenya bisa sering sering yaa , jangan lupa voment sm coment 💝
Salam winkeu 🐰🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret {PanWink.ver}√
Novela Juvenil"Bisa bertemu denganmu adalah hal yang luar biasa bagiku "-park jihoon "sungguh ? kalau aku temanmu , ceritakan padaku kenapa kau begitu misterius?"-lai guanlin bxb •panwink in my area ^^