Jimin sedang duduk di atas pangkuan sang kekasih yang sedang sibuk dengan pekerjaan kantornya. Jimin sudah duduk disana selama kurang lebih dua jam, sambil menciumi leher sang kekasih memeluknya erat membisiki kata-kata yang akan membuat Yoongi turn on, segala macam Jimin lakukan agar sang kekasih bermain dengannya.
"Hyungh." Jimin memanggilnya dengan nada yang sangat halus, membuat Yoongi berhenti dari apa yang ia kerjakan, mengelus penuh sayang rambut si manis.
Yoongi hanya mengiyakan panggilan si manis. Yoongi tau itu bahwa Jimin ingin bermain dengannya. Yoongi ingin sekali cuddle dengan si manis, tapi apa boleh buat sang Ayah dengan enaknya menyerahkan perusahaan kepada Yoongi dan ia harus bertanggung jawab.
"Hyung, udah ga sayang lagi sama aku." Jimin mengerucutkan bibirnya, menatap sang dominan dengan kesal. "Minnie, tau kan hyung sedang apa." Yoongi mengelus pelan pipi si manis, berniat untuk menenangkannya. Jimin menunduk sedih sambil memainkan kancing baju sang kekasih "Minnie minta maaf hyung-ie." Yoongi menghela nafas, karena tidak kuat akan kegemasan si manis.
"Hyung maafkan, tapi janji jangan ganggu hyung dulu ya." Yoongi memegang kedua pipi si manis dan mencium dahinya. "Owkie hyung-ie." Jimin menatap Yoongi dengan puppy eyes-nya dan memeluk erat sang kekasih.
Sambil menunggu sang kekasih selesai dari pekerjaan, Jimin tetap berada di pangkuan sang dominan sambil memainkan rambutnya, mencium pipinya, mencium bibirnya hingga menggesekan bokongnya ke pemilikan sang dominan.
Yoongi menahan nafasnya, memeluk pinggang ramping si manis. "Anak nakal." Yoongi menatap intens kepada si manis.
"No, no i'm good boy." Jimin membisiki kata itu kepada Yoongi dengan pelan sambil mengalungkan lengannya ke leher sang kekasih.
Yoongi mencium dahi Jimin lalu turun ke hidung kecilnya dan diakhiri dengan mencium sekilas bibir berisi Jimin. "Hyung ciumnya yang lama dong!" perintah Jimin. Yoongi menggeleng, menolak perintah si manis dan melanjutkan pekerjaannya.
"Hyung-iee!" Jimin melompat kecil di atas pangkuan Yoongi.
Kesabaran Yoongi sudah sampai sini. Yoongi mencium bibir si manis dengan terburu-buru, memeluk erat Jimin hingga tidak ada batas lagi diantara tubuh mereka. Memperdalam ciuman itu dengan pelan, Jimin membuka bibirnya agar sang kekasih dapat mengakses mulutnya.
"Hyu-nghh." Jimin mendesah dengan intens, dia mengakui bahwa sang kekasih memang benar-benar a good kisser.
Yoongi berdiri dan menggendong Jimin ala koala, ciuman itu tetap berlanjut meskipun Jimin terkadang melepaskan ciuman mereka untuk meraup udara.
Mereka masih berada di kantor Yoongi, terlalu lama untuk ke kamar mereka. Sebenarnya kamar mereka dan kantor Yoongi itu sebelahan, memang dasar Yoongi yang ingin cepat-cepat bermain dengan si manis.
Yoongi menidurkan Jiminnya di atas sofa yang lumayan besar untuk ditidurkan untuk dua orang dewasa. "Hyungh, kenapa tidak di kamar?" Jimin bertanya dengan nafas yang masih terengah-engah. "Terlalu jauh sayang kamar kita." Jimin memeringkan kepalanya heran. Jimin baru saja ingin berbicara tapi bibirnya sudah dilumat kasar oleh sang dominan.
Yoongi mencium, mengigit, dan menghisap leher Jimin berulang kali di tempat yang berbeda-beda. "Hmhh." Jimin melenguh, saat Yoongi mencium di area sensitifnya.
Yoongi mengangkat kaos Jimin dan mengelus pelan perutnya, menciumi pucuk dadanya hingga menggigit pelan puting dada si manis. "Akh, hyung jangan digigit." Jimin mengerucutkan kembali bibirnya dan mengusap dadanya. Yoongi terkekeh dan meminta maaf.
Melanjutkan pekerjaannya sang dominan membuka celana pendek si manis dan menciumi paha dalam Jimin. Jimin menggigit lengannya agar desahan yang akan keluar ia tahan semaksimal mungkin. Jimin sudah benar-benar ingin Yoongi-nya berada di dalam dirinya.
"Hyu-nghh, cepat masukan." Yoongi terkekeh sambil menatap Jimin dan mengelap keringat yang sudah muncul di dahi si manis. "Sabar sayang, nanti kamu kesakitan hyung yang disalahin." Yoongi berbicara dengan nada bercandanya dan Jimin memilih diam, memang yang dibilang Yoongi ada benarnya.
"Sabar ya, waktu hyung hari ini buat Minnie semua." Jimin mengangguk dan Yoongi mencium dahi si manis. Sang dominan memasuki dua jarinya terlebih dahulu ke dalam lubang sempit si manis dan memasukkan jarinya lebih dalam. Jimin mengeluh panjang, saat dia melepaskan muatan pertamanya.
"Uh-hh." Nafas Jimin terengah-engah, setelah pelepasannya. Yoongi yang melihat itu langsung membuka resleting celananya dan mengeluarkan kepemilikannya yang sudah siap untuk memasuki lubang sempit si manis.
Yoongi memasukinya dengan perlahan, ia baru memsuki setengahnya dan ia melihat Jimin-nya meneteskan air matanya. Yoongi panik dan mengeluarkan kepemilikannya "Maaf hyung menyakitimu ya?" Yoongi mencium bibir Jimin agar si manis dapat tenang. "Uhh ti-dak, hyung! ayo lanjutkan." Jimin mengelap air matanya dan memeluk erat leher sang dominan.
Sudah dirasa Jimin tenang, Yoongi kembali melumat pelan bibir Jimin agar rasa sakitnya teralihkan. Yoongi kembali memasukan kepemilikannya ke dalam Jimin, dan menggerakannya secara perlahan. Jimin dengan sengaja menyempitkan dirinya yang membuat Yoongi mendorong kepemilikannya dengan keras "Damn, you so pretty." Jimin meraskan pipinya panas dan sepertinya pipinya akan memerah.
Jimin merasakan bahwa sang kekasih akan mengeluarkan muatannya, ia menyempitkan dirinya kembali dan memeluk erat tubuh Yoongi. "Hyung kapan akan keluar, aku sepertinya akan keluar lagi." Jimin membisiki di telinga Yoongi dengan sangat lembut. "Tunggu hyung, sayang." Perintah Yoongi.
Yoongi dengan sekali hentakan yang sangat keras dan mengelurakan muatannya di dalam Jimin, ya di dalam Jimin-nya. Disusul dengan Jimin yang sudah mengeluarkan muatannya yang kedua kalinya.
Jimin masih memeluk erat pinggang Yoongi dengan kedua kakinya, dan tidak ingin melepaskan pelukannya. "Hei ayo mandi dan lepaskan hyung." Titah Yoongi sambil mengelus rambut Jimin. "Mandikan Minnie kan hyung." Jimin melepaskan Yoongi dan langsung duduk setelah sang kekasih mengajaknya mandi. "Iya dimandikan, hanya mandi ya sayang." Yoongi mengingatkan kepada si manis, Yoongi ingin tidak hanya mandi tetapi ia masih ingat tugas yang diberikan dari sang Ayah.
"Uhh, iya hanya mandi." Jimin menjawabnya dengan tergugup. Yoongi hanya menampilkan gummy smilenya setelah mendapat jawaban dari Jimin.
-selesai-
*❈━━━━━༺ ✭ ༻━━━━━❈*
.
.
.
.hai teman-teman, uh maaf kalau tulisan saya sedikit kaku atau aneh dan sebagainya. ini first time saya membuat cerita di wattpad.
mohon kritik saran dan masukannya!
✨❤️