22. Wisuda (2)

4.1K 191 6
                                    

Hari ini adalah hari dimana diakhir nama Yahya Al-Qorni tersemat gelar M.Ag ..
Dengan gagah mengenakan baju toga nya juga dengan senyum kebahagiaan yang merekah ia berdiri di podium sebagai lulusan cumlaude dengan IPK 3,98 .. nyaris sempurna

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh  .. Bismillahirrahmanirrahim .. Alhamdulillah pada pagi menjelang siang ini saya bisa bertatap muka dengan hadirin dalam acara Wisuda pasca sarjana UIN Jakarta yang ke XXI. Saya berdiri disini ingin mengucapkan banyak rasa syukur kepada Alloh atas berkat Rahmat dan ridhonya kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah dirahmati Alloh ini, terimakasih kepada Abah Umi yang mau membiayai pendidikan, dengan sabar menghadapi, mendidik, menasehati, merawat hingga saya bisa sebesar ini. Terimakasih kepada Mas Yusuf yang selalu menyemangati ketika saya mulai malas menyelesaikan desertasi dan juga skripsi, terimakasih untuk teman-teman seperjuangan yang mau berjuang bersama dan lulus bersama dan terimakasih juga untuk seseorang yang karenanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan kuliah S2 ini .
Pesan saya untuk kalian yang masih kuliah "semangat terus kuliahnya, selama ada harapan, usaha, kemauan,kemampuan dan doa . Insyaallah kalian bisa. Tetap semangat pantang mundur sebelum menang .. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh"

Riuh tepuk tangan menggema di ruangan ini ..

"Beruntung banget seseorang itu .. aku tebak pasti perempuan"

"Ya iyalah .. toh kalau bukan perempuan nda papalah berarti aku masih punya kesempatan"

"Apa banget kamu, emang doanya mau sama kamu?"

"Ya barangkali gitu .. ko kamu yang sensitif sih"

"Ya pengin aja .. "

Bahu Aisyah disenggol lengan Mama
"Ciee yang sebentar lagi jadi milik orang"

"Mama apaan sih ah"

"Dek, suamimu jadi rebutan nohh" bang Alvin

"Calon fiks"

"Kalau diambil orang gimana?"

"Sono aja .. sok atuh"

"Yakin nih Ndu?" Ayah

"Ihh Ayah, Jangan lah"

"Lihat tuh Ya .. Aise itu di mulut mah bilang sok atuh, Monggo. Padahal di hati bilangnya jangan lah"

Aisyah mencubit pinggang Alvin

"Tuh mahh .. Aisyah nakal, masa Abang dicubit sih. Kan sakit"

"Ngapa, sakit? Syukurin"

"Mentang-mentang ada calonnya disini"

"Apaan sih bang ahh .. bete ah mah pulang aja yuk?"

"Huss .. kasihan tuh nak Yahya udah nungguin kamu yang perang mulut mulu sama Alvin"

"Abang, Mama sama Ayah duluan yah. Nanti kamu pulang sama nak Yahya .. dadahh" Ayah

"Iya iya".

***

Aisyah diajak Yahya bertemu dengan teman-temannya.

"Wihh cantik bener Ya, siapanya kamu? Adiknya apa? Boleh dong kenalin ke aku? " Ucap teman Yahya yang aku tahu namanya Dio dengan mengedipkan sebelah matanya, tahu dari name tag di kemeja nya

"Loh bukannya kamu yang waktu PBAK itu yah?" Marvel

"Semester berapa Ya?" Renaldi

"Aku tahu dia memang cantik, tapi kalau mau tanya satu-satu atuh" Yahya.

Wajah Aisyah merona

Sorban Ustadz Yahya (Telah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang