"Ayo dimakan keburu kesiangan nanti" ajak ibu menyuruh kami agar lebih cepat.
Kami pun menyelesaikan sarapan pagi kami dan pergi menuju mobil ayah.
Pagi ini aku berangkat kekampus bersama ayahku dikarenakan mobilku sedang dalam tahap perbaikan.
Flashback On
"Guys..gue balik duluan ya. Uda malam juga nih. Pada sakit juga nih badan gue, gara gara gue disuruh mulu sama Bu Alina bersihin kelas. Sampe encok nih semua badan gue" aduku panjang kali lebar kesemua teman kampusku.
"Yaudah gih balik duluan. Ntar nyokap bokap lu keburu nyariin lar. Nanti ujung ujungnya gue ditelpon nanyain keberadaan lu ke gue" ucap salah satu temanku yaitu Fiona Crysila Kalen.
Memang kebiasaan orang tuaku adalah menelopon semua temanku untuk menanyai keberadaanku dimana. Sampai sampai ayahku dan ibuku hampir memiliki semua nomor telpon temanku dan guruku.
Usai berpamitan dengan temanku. Aku pun langsung masuk kedalam mobilku. Kupandang langit malam yang begitu terpampang indah dilangit malam. Dihiasi dengan bulan dan bintang bintang kecil, membuat kegelapan malam menjadi sedikit lebih terang. Suara suara klakson mobil yang masih terdengar seakan memecah kesunyian malam. Semua orang berbondong bondong berpulangan kerumah mereka masing masing untuk menikmati hangatnya kasur.
Sesampai dikomplek rumahku, aku baru menyadari bahwa disana sangat gelap gulita. Hanya ada cahaya bulan, bintang, dan lampu mobilku yang menerangi jalanan komplek rumahku. Seakan sekarang aku sedang bermain pandora saja seorang diri.
"Gelap banget komplek rumah gue. Pasti nih Pak Satpam yang lupa ngidupin lampu jalan" gerutuku.
Tiba tiba.
"Lho kok gini lampu mobil gue. Redup redup segala, pasti karna udah 2 bulan gak diservice" tebakku sambil terus bolak balik memati hidupkan lampu mobilku.
Memang sudah hampir 2 bulan mobilku ini tak kunjung kuservice dikarenakan jadwalku yang sangat padat untuk menghadapi ujian akhir semesterku. Ayah selalu mengingatkan untuk menyervice mobilku agar tidak terjadi sesuatu yang tidak dinginkan seperti tadi contohnya lampu mobilku tiba tiba redup dan mati. Tetapi aku hanya mengiyakan semua ucapannya saja sampai waktu 2 bulan telah terlalui.
"Brakk..." suara mobilku yang telah menabrak sesuatu yang tidak lain tidak bukan adalah pot bunga tetanggaku.
Aku langsung keluar dari mobilku dan melihat apa yang terjadi. Tenyata bagian depan mobilku terlihat banyak sekali goresan disana dan ada bagian yang sedikit penyok dikarena benturan pot dan mobilku yang begitu keras.
Flashback Off
Kami berangkat memang agak kepagian agar menghindari macet yang membabi buta. Memang Turki tidak terlalu macet seperti di Jakarta. Semua penduduk disini sangat mematuhi peraturan yang tersedia.
Aku pernah melihat sekitar 5 bulan yang lalu ada pengendara yang melanggar lalu lintas dan beralasan dia akan terlambat masuk kekantornya. Tetapi tidak seharusnya dia melanggar lalu lintas tersebut karna bisa saja dia mengalami kecelakan secara tiba tiba. Polisi disini sama sekali tidak memberi ampun, mereka bahkan memberi hukuman yang bertubi tubi. Setelah menilang kendaraannya polisi itu bahkan memberi denda berupa uang ke sipengendara tersebut. Siapa suruh tidak bangun pagi? Itulah yang selalu menjadi sahutan para polisi disini. Memang semua kesalahan itu bermula dari kecerobohan sipengendara, mengapa dia tidak bangun lebih pagi untuk pergi kekantornya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Her(e)
RandomAku dan kamu bertemu dalam satu ikatan yang sempurna. Tetapi semua hal itu berakhir ketika suatu hal yang tak terduga terjadi begitu cepat