Tiba tiba
"Brakk.." aku telah menabrak seorang cewek yang tampaknya sedang ingin kekoperasi juga.
"Lu kalau jalan pake mata dong" ucap gadis yang sedang sibuk merapikan lembaran kertasnya yang berserakan.
Belum pernah aku mendengarkan kata kasar dari seorang cewek pun di kampusku. Lantaran aku merupakan most wanted dikampusku. Bahkan semua cewek saja ingin menyenggol ataupun memegang tubuhku. Tapi berbeda dari cewek yang satu ini. Dia bahkan mencaci dan berkata kasar kepadaku. Belum pernah aku mendengar kata kasar dari cewek manapun kecuali mamaku. Bahkan mamaku saja sangat jarang memarahiku.
*****
Author Pov
"Lu kalau jalan pake mata dong" marah Dylara sambil merapikan lembaran kertas yang akan difotokopikan dia.
"Ehh..sorry gue gak sengaja. Lu sih jalan gak liat liat" ungkap Alendra sambil membantu membereskan lembaran kertas milik Dylara yang terjatuh.
"Lu gak usah sok sokkan bantuin gue deh. Uda gue korbannya, lu masih sempat nuduh gue lagi?" tepis Dylara sambil menarik paksa beberapa kertas yang sudah sempat dikumpulkan oleh Alendra.
Dylara pun langsung pergi tanpa menghiraukan Alendra yang tampak menyesal disebabkan dia yang telah menabrak Dylara diluan.
"Ehh..lar lu gak tau siapa yang nabrakin elu tadi?" tanya Fiona sangat antusias.
"Auahh..gue kesel" jawab Dylara sambil mengedikkan bahunya.
"Dia most wantednya kampus kita tau" lanjut Fiona sambil memilih beberapa pulpen yang akan dia beli.
"Truss gua harus apa?" jawab Dylara tidak peduli.
"Ya lu seharusnya beruntung dong" lanjut Fiona.
"Beruntung gimana?" tanya Dylara heran.
"Beruntung karna lu pernah nyentuh badan dia dong" jawab Fiona sambil memberikan beberapa lembar uang kepada mba penjual pulpen dikoperasi.
"Gua mah ogah nyetuh tu badan. Kalau aja tadi gak kejadian pasti gue gak akan kayak gini" jawab Dylara songong.
"Ihh..lu mah seharusnya beruntung tau. Semua cewek disini pada mau ngerasain apa yang lu rasain, kayak tadi contohnya. Dia nabrak lu itu uda kayak dijadiin istri sama dia tau" ucap Fiona sambil menatap dalam Dylara.
Dylara hanya bingung sembari menggeleng gelengkan kepalanya berat melihat tingkah laku sahabatnya itu.
"Ahh..lu mah ngeselin bukannya bela gua malah nyeritain dia segala" nyerit Dylara di dahinya sambil mengambil beberapa lembar uang disakunya untuk membayar fotokopiannya.
*****
Alendra Chris Flend Pov
Aku memutuskan untuk duduk terlebih dahulu dikantin, sebab aku tidak ingin menambah kekesalan diwajah gadis yang baru saja aku tabrak tadi. Akan lebih baik jika aku menunggu saja dulu sampai dia keluar dari koperasi dan langsung meminta maaf padanya.
"Bu..teh manis dinginnya satu dong, pake cup ya bu soalnya mau saya bawa kekelas" panggilku sambil menggangkat sebelah tanganku agar perhatian ibu kantin terahli padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Her(e)
RandomAku dan kamu bertemu dalam satu ikatan yang sempurna. Tetapi semua hal itu berakhir ketika suatu hal yang tak terduga terjadi begitu cepat