5

48 27 9
                                    

Tiba tiba muncul satu orang dipikiranku. Dylara Avrylin Callum. Seorang cewek yang pagi tadi aku tabrak saat jalan menuju kekoperasi untuk membeli keperluan Justin. Aku lupa mengajak dia pergi makan malam hari ini untuk meminta maaf padanya atas kejadian tadi pagi karena hambatan yang terjadi bersamaku dan Khelie tadi.

"Mungkin besok saja, aku ngajak dia makan" pikirku didalam hatiku. Mungkin malam ini uda gak mungkin karena bisa saja dia sudah terlelap di alam bawah sadar sana.

*****

Dylara Avrylin Callum

Drtttt..

Bunyi ponsel mulai masuk kedalam gendang telingaku, bermaksud membangunkanku dari alam bawah sadarku. Aku selalu menghiraukannya sampai entah berapa kali ponselku berdering tapi selalu saja kuhiraukan. Entah siapa yang berani beraninya mengganggu waktu tidurku pagi ini padahal hari ini aku sama sekali tidak memiliki jadwal pagi dikampusku.

Bunyi ponsel ini sama sekali tak menyerah membangunkanku dari waktu tidurku sampai akhirnya aku mengalah karna rasanya telingaku mulai panas mendengar bunyi itu terus menerus.

Kubuka mataku dengan terpaksa padahal rasa kantukku masih saja mengundang untuk mengajakku terlelap bersamanya. Mataku langsung kuarahkan kearah nakas samping tempat tidurku. Disana terdapat ponselku yang sedari tadi terus menerus berdering memanggilku. Langsung kuraih ponselku diatasnya. Disana terdapat sebanyak 42 kali panggilan tak terjawab dari Fiona.

Aku masih bingung mengapa dia meneleponku sebanyak ini, padahal kelas tidak ada hari ini. Kami semua masuk siang hari ini dan dihari ini juga kami sama sekali tidak ada tugas dari dosen kami. Aku berniat menelponnya lagi tetapi tiba tiba ponselku berdering untuk kesekian kalinya.

Dylara
"Halo Fin, ada apa?. Tumben nelpon pagi banget."

Fiona
"Lu kemana aja sih? Pegel tangan gue dari tadi nelpon."

Dylara
"Gue tidur tau. Lo sih ngapain nelpon gue, kan jadwal hari ini siang Fin?."

Fiona
"Lu sih molor aja taunya. Berarti lo belum mandikan. Pantes bau."

Dylara
"Lo kalau mau ngehina gue gak usah nelpon, langsung aja depan muka gue."

Fiona
''Sorry deh sorry"

Dylara
"Yaudah gak papa. Jadi apa tujuan dan maksud lo nelpon gue pagi pagi begini?. Langsung to the point aja gak usah bertele tele lagi.

Fiona
"Ayuk ke mall yuk. Gue boring banget dirumah. Mau belanja sama makan disana"

Dylara
"Ya Tuhan Fiona fiona. Gue pikir lo kenapa kenapa sampe nelpon gue sebanyak ini. Padahal cuma bilangin itu doang"

Fiona
"Hehehe. Sorry deh lagi. Mau gak?. Gue gak ada teman juga. Yang lain gue ajakin tapi pada gak mau."

Dylara
"Yaiyalah siapa juga yang mau. Lo sih ngajakin orang pagi banget. Siapa juga yang mau. Gue aja gak mau kalau lo ajakin pagi buta begini."

Fiona
"Hehehe. Gue kan nelpon lo pagi buta gini supaya lo gak terlambat datangnya. Supaya lebih prepare gitu ceritanya."

Dylara
"Prepare prepare mata lo. Biasanya lo juga yang terlambat. Dandannya gitu gitu terus tapi lamanya minta ampun"

In Her(e)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang