"Hai logika ku ingin berbagi kisahku kepadamu, hatiku selalu menolak jika ku ingin menghapus namanya direlung sanubariku namun batinku juga mengatakan lelah jika terus menerus menyimpan luka yang tak kunjung sembuh ini. Aku juga sangat lelah jika terus menerus bertengkar dengan hati dan batinku lalu menghasilkan setetes kristal yang mengisyaratkan luka ini belum sembuh bahkan belum terobati sedikitpun, lalu aku harus apa logika? Ku ingin melupakan, menghapus, menguburnya namun rasaku tak merespon keinginan sederhanaku ini, aku lelah selalu melawan semua kenyataan ini!. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rasaku
Poetry"Teruntuk hati yang tak pernah lepas dari rasa namun selalu tertunduk melawan logika yang terlalu egois"