🌻; 7

20 3 0
                                    

Hari demi hari berlalu,
Minggu demi minggu kelabu,
Berbulan-bulan ku, terasa biru.

Sejak kepergianmu, segalanya terasa biasa.
Aku tidak begitu sedih yang berlarut.
Juga tidak begitu senang yang terlalu.

Hanya sunyi, serta sepi yang membiru kelabu, juga menjalani hari-hariku yang panjang dan melelahkan, hanya itu.

Sampai pada hari itu.
Dimana Tuhan mulai memberikan signal-Nya. Lagi dan lagi.

Entah apalagi yang direncanakan-Nya kali ini, aku berharap ini sesuatu yang baik.
Setelah ku terima signal itu,
Tuhan memberiku signal untuk sesuatu yang dapat merubah kebiruanku.
Hatiku berbisik padaku
"Hei! Ayo cobalah, hidupmu mungkin tidak akan semembiru ini lagi atau mungkin akan lebih baik ku rasa. Kau harus mengenalnya" .

Namun setelah ku pikir, ini terlalu singkat, Tuhan terlalu mempercepat saat ini tiba untukku.
Aku baru saja patah hati kau tau?  dan jika aku memulainya sekarang,
Aku harus siap untuk patah hati Lagi dan lagi.

Lagi dan lagi, untuk yang kesekian kali? Menyedihkan. Aku tidak ingin itu.

Tapi, mau tak mau dibanding harus terlihat membiru yang terlalu seperti ini,
Aku harus mengambil resiko.

Ya, aku harus mengenalnya.
Aku harus!
Memberanikan diri.
Melawan sunyi.
Agar tak sendiri.
Dan semoga,
Ia bisa menemani :)

-—Setelah Membiru yang Terlalu🌻
.
.
.
HELOW YELLOW! I'm back, okay ini sedikit weird, aku buat ini spontan dan sebenernya antara part yg satu dengan yang lain bisa ada hubungannya bisa juga tidak, so jangan bingung hehe^
Aku janji akan sering update, mohon tinggalkan jejak, hope u guys enjoy it!🌻

; the truth untold🌙Where stories live. Discover now