aku (2)

16 4 0
                                    

Saat pulang sekolah,

"Oi,berhenti kau takeo!!"
Ryuu melesat menuju arahku dengan mengepalkan tangan kanannya.

Mau menghajarku?kali ini tidak.

Segera,saat ia menghampiriku aku langsung menendang perutnya dengan kakiku hingga ia terpental beberapa sentimeter.

Semua anak buahnya terperanjat melihat aksiku.mereka tidak percaya bahwa itu adalah aku.

"Ta...takeo...,kau..." Ucap salah seorang dari mereka.

Ryuu kembali bangkit,ia terlihat sangat kesakitan,dengan susah payah ia mencoba kembali menghajarku,tapi gerakannya sangat lemah,

Hmmm,..akan kuakhiri semua ini..

Bruuuk!!!!

kraakk!!

Aku menghempaskan tubuh ryuu ketanah lalu mematahkan tangan kanannya.

Para anak buah ryuu langsung lari ketakutan.

"Takeo-kun!"teriak kenzou menghampiriku.

"Maaf meninggalkanmu" senyumku.

            ***
Sebuah surat terbuka lebar dihadapanku.
Ayah,ibu,paman,bibi,kenzou,dan paman boxer duduk di sekelilingku.

Surat tersebut bukan surat biasa,melainkan surat pernyataan dari sekolah bahwa aku dikeluarkan.

"Masih kecil sudah berkelahi,mau jadi apa kamu di masa depan?!!!" Bentak ayah sembari menggebrak meja dengan keras.

Seketika semua yang ada di ruangan ini menundukkan kepalanya,termasuk aku.

"Ayo jawab!!!!" Bentak ayah untuk yang kedua kalinya.

"Maaf,ini semua salahku" paman boxer angkat bicara.

"Diam!aku tidak bertanya kepadamu!"

Apa yang harus kukatakan?mengatakan yang sebenarnya?

"Se...sebenarnya takeo-kun itu..." Ucap kenzou terbata-bata.

"Aku punya cukup alasan untuk berkelahi!!!" Ucapku lantang memotong perkataan kenzou.

Semuanya terkejut,merasakan ada yang berbeda dari diriku kali ini.

Bahkan ayahku pun sampai terdiam seribu bahasa.

Aku merobek kertas tersebut kemudian langsung pergi ke kamar tanpa memperhatikan ekspresi orang-orang yang tadi berada di sekelilingku.

Aku berhak untuk membela diri,aku berhak untuk membalas sesuatu perbuatan,aku berhak untuk menentukan apa yang akan kulakukan,

Aku berhak...

Tes...
Tes...
Tes...

Air mata...aku menangis?ada apa dengan diriku?

AAARRRRGGGHHHHH!!!!!!

BRAKKK!!!!

kubanting pintu sekeras-kerasnya lalu menguncinya.

Kemudian kusenderkan tubuhku ke pintu dan segera menghapus airmata yang mengalir.

                          ***

"Takeo-kun,sudah siang,ayo sekolah..." Kenzou mengetuk pintu kamarku.

Aku diam,tidak menjawab sepatah kata pun.

"Takeooo-kun....!!" Ucapnya kembali setengah berteriak.

Tetap aku tidak merespon.

"Kalau tidak masuk nanti di alfain!"

"Hoooi...takeo-kun!!!"

"BERIIISIIIK!!!!!!" Teriakku dari dalam kamar.

"Hiiy...takut.."

Setelah itu suara kenzou tidak terdengar lagi,sepertinya ia sudah berangkat.

Yang kulakukan hanya mengurung diri di kamar.tidak makan,tidak minum,dan,

                    Tidak mandi.

Hampir semuanya telah berusaha membujukku untuk keluar dari kamar,tapi aku menolak.

Aku menghabiskan waktu dengan duduk merenung,tiduran,dan tidur.

Tidak ada yang kulakukan selain itu,tapi aku merasa sangat tenang.

Namun pada suatu hari...

"BRAKKKK!!!
Pintu terlepas dari engselnya dan jatuh ke lantai.

Di depan pintu,paman boxer mengenakan sarung tinju dan bertelanjang dada,

"Oops!sorry,aku terlalu keras..."

"Sudah,lupakan" ayah melangkah masuk ke dalam kamar.

Ada apa ini...?

"Takeo...hari ini juga,kita pindah ke tokyo"

"Tokyo?" Tanyaku

"Ya, semua tetangga mulai membenci kita,itu semua karenamu"

                           ***

*Aku awalnya merasa canggung (?) Mengetik cerita bergenre romance,tapi ternyata jika didasari ide yang melimpah menyenangkan juga....hehehe😄😄😄

Jangan lupa vote & comment ny ya!
Im very very need that!

the last smileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang