YG HYNIX ELECTRONIC CITY.
Min Yoongi
Aku, Min Yoongi seorang pria mapan sekaligus tampan. Mapan karena aku menjadi seorang CEO dan pemilik Perusahaan Pariwisata, Elektronik, dan pusat perbelanjaan di Korea Selatan dan tampan karena aku memang memiliki wajah seperti idola k-pop. Bukannya aku berlebihan, tapi memang orang-orang yang memberitahuku hal itu. Sekarang aku sedang kebingungan dengan sifatku tadi ketika aku sampai di bandara dan bertemu seorang gadis yang meminta bantuanku untuk memberitahu dimana alamat apartemen yang akan ditinggalinya. Mengapa aku begitu mudah membantunya padahal sifat asliku selalu cuek pada semua orang? Itulah yang sedang aku pikirkan sampai-sampai aku tidak fokus bekerja. Dan menurutku cewek itu 'sedikit' cantik? Dan yang membuatku bingung setengah mati, mengapa aku dengan mudah menyuruh supirku untuk mengantarnya? Ah, sudahlah. Itu tidak terlalu penting bagiku.
Ngomong-ngomong, aku menjadi CEO bukan karena keluargaku menunjukku untuk jadi pemimpin perusahaan. Tetapi, aku memulai dari awal usahaku untuk mencapai posisi paling atas di perusahaan kakekku.
Tiba-tiba dering telepon membuyarkan lamunanku. Ku lihat siapa yang menelepon, dan ternyata ayahku. Lalu ku tekan tombol hijau dan suara ayahku langsung menyaut di seberang sana.
"Bagaimana kabar perusahaan Min? Ayah harap perusahaan akan baik-baik saja jika dipimpin oleh seorang pria muda yang sangat dingin seperti es batu ini hahaha. Ngomong-ngomong, ayah dan kakek akan berkunjung ke perusahaanmu minggu depan. " kata ayah.
"Sangat baik . Ayah tak perlu khawatir. ada apa ayah ingin ke Seoul? Baiklah, aku akan menjemput ayah dan kakek di bandara minggu depan." Jawabku.
"Kakek ingin melihat seperti apa perkembangan perusahaannya jika dipimpin oleh kau Min. Yakin kau memiliki waktu luang? Jika tak ada waktu luang tak usah dipaksakan. Ya sudah, ayah mau melanjutkan berkebun dulu. Jaga dirimu." Ucap ayah.
"Baiklah" kataku.
Biar ku ceritakan sedikit tentang keluargaku. Ayah, ibu, adik, kakek dan nenekku pindah ke pulau Jeju dua tahun yang lalu. Mereka memutuskan pindah karena menurut mereka suasana kota sangat tidak tepat untuk melepaskan rasa penat. Akhirnya, mereka membeli sebuah rumah besar namun sederhana di dekat perkebunan. Ayah mengatakan jika suasana tenang sangat cocok untuk menikmati masa tua kakek dan nenek. Terpaksalah aku untuk tinggal sendiri di rumah keluarga kami di Seoul. Ayah dan kakekku akan datang ke Seoul untuk mengecek perusahaannya. Sangat membosankan jika, kakek memberiku pidatonya yang panjang lebar ketika ada yang tidak beres dengan perusahaan yang sedang ku pimpin sekarang.
Umurku sudah menginjak 27 tahun. Tetapi, aku belum ada niatan untuk jatuh cinta kepada wanita manapu. Kalian jangan berpikir macam-macam. Aku belum bisa mencintai wanita karena aku sedang fokus mengembangkan perusahaanku. Aku bukan homo seperti yang kalian pikirkan. Aku lelaki normal yang akan mencintai seorang wanita ketika tiba waktunya. Jadi, untuk saat ini aku sedang fokus pada karirku.
yeay akhirnya update juga:b.
bonus gambarnya Yoongi nih.
berhubung authornya baekkk yakann????
"bacot lu thor!"/ disorakin pake toa musholla ama readers.
Lanjut ga nih?????
Kalo ni ff mau dilanjutin, kalian ketuk "vote" + comment "lanjut dungs". Nanti bakal aku lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet in Spring Day- Min Yoongi.
FanficApakah semua ini hanya teka-teki dari Yang Maha Kuasa? Kita sama-sama dipermainkan oleh takdir.