🔥neighbour'1🔥

4 1 0
                                    

Abella Nayara Khansa, seorang gadis yang menderita Social Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan sosial bisa juga disebut fobia sosial. Dimana orang yang menderita fobia sosial selalu merasa ketakutan tanpa sebab untuk berinteraksi dengan orang lain.

Dan menurut psikolog, Abella positif menderita Fobia Sosial Umum dimana ketika ia bertemu dengan orang asing pasti mengalami rasa takut yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena Abella mempunyai pemikiran akan dihakimi oleh orang lain dan dipermalukan atau dihina karena tindakan-tindakan yang pernah dilakukan.

Dokter yang menanganinya menyarankan Abella untuk mencoba berinteraksi dengan orang asing dan melawan rasa takutnya. Namun Abella tidak berani dan selalu ketakutan.

Jujur Abella lelah dengan hidupnya, ia bertanya-tanya harus sampai kapan dirinya seperti ini. Abella juga ingin mempunyai teman, bersekolah seperti remaja pada umumnya -karena tentu saja selama ini ia homeschooling-, berkeliling di taman dekat kompleknya, jalan-jalan ke tempat hiburan.

Tapi nyatanya, untuk diam di halaman depan rumah dan setiap ada tetangganya lewat saja ia sudah gemetar.

Yang bisa dilakukannya selama 2 tahun ini hanya diam dan diam di rumah, kegiatan nya tidak jauh dari belajar dan belajar. Terkadang jika ia bosan, ia akan mengirim pesan kepada Arvin dan menyuruh sahabatnya itu ke rumah.

Sekarang ini Abella sedang berdiri di balkon kamarnya. Merasakan udara malam yang menusuk hingga tulang. Pandangannya menerawang, mengingat setiap adegan-adegan menyakitkan 2 tahun yang lalu hingga membuatnya trauma seperti ini.

Tanpa disadari tangannya sedikit gemetar, lalu ia langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya, mencoba menyingkirkan hal menakutkan itu.

Abella harus memikirkan hal-hal yang membuatnya senang saja, dengan begitu ia akan tenang.

Ia tersenyum miris, bagaimanapun menghilangkan kenangan buruk itu tidak semudah yang dipikirkan atau direncanakan.

Memang Abella bisa menghilangkan kenangan buruknya dengan hal-hal yang membuatnya senang. Tapi tetap saja itu hanya berlaku selama beberapa saat. Setelahnya kenangan itu akan kembali menghantuinya.

Ditengah-tengah lamunannya, Abella berjengit kaget saat dirasanya ada sesuatu yang berat di pundaknya. Ia menoleh dan menemukan Arvino lah penyebabnya.

Sementara yang di tatap nyengir dengan tampang tidak berdosanya setelah menyampirkan jaket ke Abella.

"Hobi banget bikin orang kaget! datang-datang langsung ngerangkul lagi." Ucap Abella dengan memasang wajah cemberut.

Arvino hanya cengengesan tidak jelas dan menarik tangan Abella untuk duduk di kursi yang ada di balkon kamar dan mereka duduk bersisian.

"Ngapain malem-malem nongkrong di balkon? gak takut ketemu mba mba baju putih lagi keliaran?" Ujar Arvino yang sukses diberi pukulan kecil di tangannya oleh Abella.

"Apaansih nakut-nakutin aja. Lagian lo ngapain kesini? Ganggu orang aja." Balas Abella.

Arvino pura-pura mengaduh, "Ya kan siapa tau lo lagi kangen sama gue, jadi gue samperin." Ucap Arvino dengan percaya dirinya.

Abella mendengus, "Pede banget, yang ada gue bosen liat lo. Btw 2 hari ini lo kemana aja?"

"Tuh kan gue bilang apa, lo pasti kangen gue tapi gengsi lo kegedean." Balas Arvin dengan seringai menyebalkan di mata Abella.

"Bodo amat Ar!" Abella mendengus dan melipat tangannya di dada.

"Bercanda elah, gitu aja ngambek. Pms ya neng?" Kata Arvino yang tidak mendapat jawaban dari Abella.

Mata Arvino tak sengaja menangkap adanya gitar di sebelahnya, ia pun mengambilnya dan memainkannya.

Abella yang mendengar suara petikan gitar menoleh dan menemukan Arvino yang sedang menatapnya dengan lembut.

Betapa Arvino menyayangi gadis rapuh dihadapannya, ia merasa tidak rela melihat gadis itu karena masa lalu nya. Ia ingin sebisa mungkin melindungi gadis itu dari orang yang akan menghancurkannya.

Beberapa puluh menit kemudian Abella merasa matanya berat, kantuk menghampirinya. Arvino yang melihat itu langsung menaruh gitar dan meraih Abella kedalam dekapan hangatnya.

Setelah beberapa menit dengan posisi itu, Arvino mengangkat tubuh Abella dan meletakkan nya di atas kasur.

Sebelum beranjak, Arvino mengusap rambut Abella pelan dan berbisik di telinganya, "Good night, Have a nice dream bestfriend."





🌜🌛🌜🌛🌜🌛


Arvino Xavier. Siapa yang tidak tau dengan cowok itu? Terkenal dengan sikapnya yang ramah kepada siapapun dan tentu saja termasuk kedalam jajaran cogan di SMAN Bakti Wijaya. Ia seorang kapten futsal dan lumayan pintar.

Kini Arvino sedang berjalan di koridor yang akan menuju kelasnya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak dan merangkulnya.

"Vin, balik sekolah jangan lupa latihan. SMA sebelah nantangin kita." Kata Arthur.

Arthur ini bisa dikatakan sahabat Arvino juga mengingat mereka selalu bersama-sama, lagipula mereka sekelas dan se-ekskul.

"Sip lah. Lo udah Pr MTK?" Tanya Arvino. Dan Tak terasa beberapa langkah lagi mereka sampai di kelas XII IPS 1. Kelas tericuh seangkatan. Dan orang-orang pembuat onar berkumpul disini.

"Ya lo pikir aja, sejak kapan gue mau susah-susah demi ngerjain pr. Nyontek kelas sebelah kan bisa." Balas Arhur.

Arvino memilih tidak membalas perkataan Arthur karena memang benar, sejak kapan Arthur mau ngerjain pr. Arvino sudah hilap bertanya kepada orang semacam Arthur.

Sesampainya di bangku, Arvino lagi-lagi menghela napas lelah karena mendapati mejanya ada banyak cokelat, permen dan beragam lainnya.

Ulah siapa lagi selain penggemarnya. (Ea belagu punya penggemar). Bukannya Arvino gak mau menerima, tapi jika setiap hari ia dikasih yang manis-manis gini bikin dia mual. Dan alhasil pemberian dari penggemarnya itu selalu ia berikan kepada teman-teman yang membutuhkan :)

Tak lama kemudian seorang gadis masuk ke kelas dan menghampiri Arvino, "Kak Vino, ini aku bawain bekel buat kakak dimakan ya. kalau engga aku ngambek."

loh loh itu kan adik kelas yang kecentilan itu kan? Terus kalo lo ngambek ada urusannya sama gue? yang ada gue seneng gak di gangguin lo terus. batin Arvino

Tapi Arvino hanya memasang senyum so manis, "Iya nanti dimakan,"

Lalu gadis itu kegirangan dan keluar dari kelas Arvino.

"Sama temen gua maksudnya."










tbc

maaf kalo ada yg salah tentang info fobia, tapi saya search di google emang gitu. nih linknya kalo ga percaya.

https://psyline.id/fobia-sosial-adalah-penyakit-mental/

neighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang