Akhirnya dengan berat hati. Ata, Dhea, Irfan, dan Faqih menjalani hukuman yang diberi Bu Susi.
"Coba tadi gue ga ketemu sama lo," ucap Ata.
"Iya, ga bakal gue begini, ya kan Ta?" tanya Dhea ke Ata.
Ata hanya memanggukkan kepalanya sambil menatap tajam ke arah Irfan dan Faqih.
"Seenggaknya lo berdua dihukum kan sama kita, ya kan Fan?" tanya Faqih.
"Yoi! banyak loh yang mau dihukum bareng bareng gini sama kita, apalagi Rafka. Dia kan kang ngalus kelas kakap" ucap Irfan sambil duduk di lapangan.
"Ehh kok lo malah duduk si" ucap Ata geram dan akhirnya menjewer telinga Irfan.
"A-aaw T-ttaaaa saakiiit" ucap Irfan terbata bata saat telinganya itu ditarik dengan kencang oleh Ata.
"Makannya jangan duduk, gue juga cape, yang lain juga cape kali" ucap Ata memutar bola mata.
"Widih anjir, mata lo copot ntr Ta" Faqih tertawa kencang dengan omongannya sendiri.
"Lah bodo amat"
"Bodo amat lah"
"Lah bacot amat"
"Bacot amatlah"
"Lah bodo amat"
"Lah bacot amat"
"Bodo amat"
"Bacot amat"
Ata geram dengan Irfan yang sedari tadi menjawab semua ucapan Ata.
"Dhe kok diem aja, naber?" tanya Faqih.
"Pala gue pusing bat ini kenapa dah" Dhea memegang kepalanya.
Faqih berjalan mendekat ke arah Dhea, lalu bertanya.
"Ke UKS aja dah" sambil memegang tangan Dhea dan berniat ingin mengajaknya ke UKS.
Namun Dhea menggeleng dan berkata
"Gue gamau degem degem lo liat gue ntr gue dikata centil"
"Lo kan punya gue, semua degem gue juga udah tau. Dan ga ada yang berani nyolek lo sedikit pun selain gue" ucap Faqih sambil mengusap kepala Dhea.
"Apaan dah" jawab Dhea risih, namun risih hanya diwajah saja. Dihatinya ia seakan akan ingin melompat sekarang.
"Ga usah sok jaim deh, gue tau lo ngefly gue gituin. Dan kalo lo baper ya gue tanggung jawab. Gue bukan cowo kang php kek Rafka, Dhe tenang aja"
Ucapan Faqih sukses membuat pipi Dhea memerah, semerah sayur tomat.
"Kann dibilang apaan, udah ayo ke UKS. Gue gamau lo sakit" Tanpa basa basi Faqih segera menggendong Dhea ala bridal style.
Dhea pun tidak bisa memberontak, karena mulutnya disekap oleh Faqih.
Disisi lain pun, kedua sejoli sedang bermalu malu ria di bawah terik matahari yang menghampiri.
"Ta, kantin aja lah. Gue aus" Ajak Irfan yang tidak mendapat jawaban dari Ata.
"Ayo udah, jangan sampe lo gue gendong kek Dhea tadi"
"Iya ayo, gue aus bat Fan" Ata segera berlari menuju kantin dan menarik tangan Irfan.
Sesampainya di kantin, mereka duduk berdua dan bersampingan. Ata tidak sadar bahwa tangannya masih menggenggam tangan Irfan.
"Ekhemm.. Gausa modus lari buat megang tangan gue, kalo lo mau juga tiap detik gue genggam tangan lo Ta" ucap Irfan.
"Dih apaansi ge-er" jawab Ata ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Done
Teen Fiction"Kumohon tetaplah menjadi alasan dan sebagai tokoh utama, setiap kali aku merangkai kata diatas lembar putih, hingga menjadi sebuah puisi yang menceritakan tentang arti dari sebuah ketulusan dalam mencintai. Cintaku akan kekal abadi, bersamamu didal...