"EHH IRPANN!! PAKIHH!! RAPKAHH!! PAKE BAJU LO! ADA TANTE PEDO NIH!" Dengan refleks, mereka bertiga segera menutup baju dan berjalan dengan santai melewati Dhea dan Ata.
"Anjir gue ga disapa sama Irfan" Ucap Ata.
"Sombong dah Ta" Ucap Dhea kecewa.
"Siapa bilang gue sombong?" Tiba tiba Irfan ada dibelakang mereka berdua.
"L-llah lo kok disini?" Tanya Ata kehabisan nafas.
"Mau liat bidadari dulu gue sebelum ke kelas" Jawab Irfan.
"Terbang tida yaa terbang tida yaaa" batin Ata.
"Ohh" Ata hanya ber o ria saja.
"Tapi bidadari gue di intipin orang buat diambil selendangnya, Makannya gue gamau lg sama itu bidadari. Udah di intipin si" Balas Irfan dengan tertawa seperti tidak ada dosa.
"Dih ngapasi" Tiba tiba Dhea membuka mulut dengan nyinyiran.
"Dih temen lo ngapa si Ta? Sensi aja. Oh apa mau gue kenalin sama cowok ganteng?" Tanya Irfan.
"BOLEHHH" Ucap Dhea berteriak.
"Cowok aja cepet lo" Ucap Ata yang hanya mendapat cengiran dari Dhea.
"Kahh, Qihh keluar buru!" Irfan teriak memanggil kedua temannya itu.
"Anjir lah itu keringet bikin tambah unceha aja si yawloh" batin Dhea.
"Dhe" Panggil Ata dan menyadarkan Dhea dari lamunannya itu.
"Apasi. Itu gue lagi ngeliatin imam gue Ta" Ucap Dhea kencang hingga terdengar oleh Irfan, Rafka, dan Faqih.
"Gue imamin sini" Sambung Faqih dan berhasil membuat pipi seorang Lezyan Febyan Dhea Yolan memerah. Semerah kepiting rebus.
"Ga usah senyum senyum, Gue diabet tau ga" Ucap Rafka sambil mendekati Dhea.
"Bentar ya" Ucap Dhea berlari sambil menarik tangan Ata.
"Ada ada aja tu dua orang. Ckck" Ucap Irfan.
"Kan mayan Fan di deketin mah" Ucap Rafka.
"Lo mau atu cewe berdua?" Tanya Irfan.
"Kagak lah, Dhea jatah gue tuh" Ucap Faqih.
"Lah gue?" Tanya Rafka.
"Tuuu..." Ucap Irfan dan Faqih menunjuk seorang perempuan culun dan cupu yang sedang berjalan sendirian.
"EH SI KEPANG DUA" panggil Irfan.
Perempuan tersebut menoleh ke Irfan. Perempuan tersebut memakai kacamata hitam kotak, rambut dikepang dua, memakai poni dan belah tengah.
"DISALAMIN NI AMA RAFKAA" Teriak Faqih sambil menunjuk Rafka.
"KAGA ANJIR" Teriak Rafka sambil menyilangkan kedua tangan yang bertanda tidak.
Namun, gadis itu tersenyum senyum. Mungkin karena senang dan sudah terlanjur suka dengan Rafka akibat tingkah jahil kedua teman Rafka itu.
"Najis banget gue ama lo Fan" Ucap Rafka sambil masuk kedalam kelas.
"Ngambek doi Fan" Timbal Faqih dan mereka pun menertawai temannya yang merajuk itu.
"Taa jantung gue mau copot Taa YAALLAHH" Teriak Dhea di ruang ganti toilet sekolahnya.
"Ngakak gue ah" Ucap Ata terbahak bahak karena melihat wajah sahabatnya itu dan mengingat wajah panik si Dhea.
"Rafka apa Faqih ni ah" Tanya Dhea geram.

KAMU SEDANG MEMBACA
Get Done
Fiksi Remaja"Kumohon tetaplah menjadi alasan dan sebagai tokoh utama, setiap kali aku merangkai kata diatas lembar putih, hingga menjadi sebuah puisi yang menceritakan tentang arti dari sebuah ketulusan dalam mencintai. Cintaku akan kekal abadi, bersamamu didal...