6. Sechs

32 7 1
                                    

Now Playing|ITZY-Dalla-Dalla

Happy Reading!!

Laluna Galexia. Gadis itu berjalan sendirian melewati koridor yang sangat ramai. Dia terus menundukkan kepalanya sambil memegang erat tali tasnya. Banyak tatapan mengintimidasi yang didapatkan Luna sejak berita hubungannya dengan Zero tersebar di mading sekolah, bahkan Luna sering menemukan lokernya diisi kecoa atau pun serangga menjijikan lainnya.

Luna semakin mempercepat langkahnya saat matanya tak sengaja bertubrukan dengan manik mata Deenan.

"Heh bocah!"

Luna menghentikan langkahnya sambil mendengus keras "Berhenti manggil gue bocah!"

"Heh, muka lo tuh emang muka bocah"

"Kita seumuran kalo lo lupa, Nan"

"Tapikan muka gue nggak kaya bocah!"

"Serah lo!" kesal Luna "Nan, besok hukuman gue berakhir. Jadi, bersikaplah seolah-olah lo nggak pernah nolongin gue. Gue gamau ada kata 'balas budi' lagi"

"Tuhkan, judesnya balik lagi"

"Tapi kita kan udah berteman"

Luna mengeryit "Sejak kapan lo jadi temen gue?"

"Minta dijedotin ke tembok kali nih cewek"

"Ya-sejak lo nginep di rumah gue. Okedeh, Luna apa lo mau jadi temen gue?"

Mendengar itu, Luna merasakan jantungnya berdetak lebih kencang. Hal ini sudah sering terjadi padanya semenjak dia terlibat hubungan balas budi dengan Deenan. Apa dia memang mulai tertarik pada Deenan? Ah tidak mungkin.

"Tapi gue nggak mau jadi temen lo. Intinya besok, lo bersikap seolah-olah nggak pernah kenal dan deket sama gue"

"Tapi gue pengen temenan sama lo, gimana dong?"

"Gara-gara ngurusin lo, gue sama Zero break. Puas lo?"

"Bagus dong, tinggalin aja dia"

"Bodoamat. Intinya, makasih udah bantuin gue sampe tangan lo dijahit, maaf juga udah bikin lo dipukulin si Zero. Makasih banyak intinya. Gue duluan"

Mendengar penuturan Luna, jantung Deenan berasa melambung tinggi, walaupun dia merasa tak ingin Luna menjauh darinya. Deenan menatap Luna penuh arti sedangkan Luna kembali mempercepat langkahnya.

___

Entahlah, sial sekali nasib Luna hari ini. Baru saja tadi dia adu mulut dengan si kutu kupret Deenan, sekarang dia malah bertemu dengan Zero. Luna menatap Zero sesaat sebelum akhirnya kembali melangkah.

"Lun.." Luna memejamkan matanya sambil berbalik badan, apakah Zero baru saja memanggilnya?

"Gue rasa break ini kita akhiri aja, ya. Gue kangen"

Luna menganga tak percaya "Lo-serius?"

Zero mengangguk "Gue minta maaf udah nyia-nyiain kejujuran lo. Gue lagi kalut waktu itu, gue cemburu lo sama Deenan bareng terus. Gue rasa 5 hari udah cukup bikin gue mengerti, maaf udah ninggalin lo di taman waktu itu"

Luna mengerjap beberapa kali "Gue nggak mimpi kan? Lo serius?"

Zero mengangguk sekali lagi, Luna tersenyum kesenangan "Zero" bisik Luna, membuat Zero mau tak mau mendekatkan kepalanya.

Cupp

Luna mencium pipi Zero. Sadar atas perbuatannya, Luna mengelap bekas ciumannya di pipi Zero.

DEENAN NEPTUNUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang