Luka (Mature[18+])

136 40 1
                                    

"Ternyata di dunia ini masih ada gadis yang polos" gumam Louis memandang kepulangan Cindy yang memasuki mobilnya setelah acara amal selesai.

Cindy menutup pintu mobilnya, kemudian melihat ke arah kaca jendela, Louis melambaikan tangan padanya. Cindy pun menurunkan kaca jendelanya dan membalas lambaian tangan salam perpisahan mereka setelah menjauh ia kembali menaikkan kaca mobilnya.

"Cindy...ku harap kita akan bertemu lagi" gumam Louis tersenyum miring.

***

"Cindyana Jefferson! Apa hubunganmu dengan Richard?" Tanya Sara yang terlihat seperti mengintrogasiku.

Kulihat dia membawa beberapa teman dari kelasnya yang segeng dengannya. Ini masih pagi sekali saat aku membuka lokerku untuk mengambil kamus bahasa mandarin, tapi sudah ada orang yang berani memancing emosiku.

Sebelumnya aku ingin menceritakan sedikit tentang Sara. Dia adalah anak seorang walikota yang dinobatkan sebagai ratu tercantik di sekolah. Tak hanya cantik dia juga sangat pintar karena selalu mendapat peringkat sepuluh besar nasional setiap akhir semester. Dia juga adalah seorang model brand pakaian dan aksesoris ternama, karena itulah dia dijadikan sebagai cewek primadona sekolah. Dia seangkatan denganku tapi kami berbeda kelas sejak awal masuk sekolah. Walaupun aku tidak mengenalnya kecuali nama dan sedikit latar belakangnya, tapi aku merasa tidak suka dengannya.

Di sekolah, Sara selalu terlihat bersama dengan lima teman se-gengnya. Mereka terkadang suka berbuat semena-mena dan menindas atau mengucilkan siswi lain dan anehnya semua siswi yang ditindas olehnya tidak pernah mengadu ataupun melawan.

"Tidak ada" sahutku cuek.

"Bohong! Semalam saat acara amal aku melihatmu dan Richard bersama. Kalian berdua pasti punya hubungan!" Bentaknya dengan ketus padaku.

Menarik sekali. Selama delapan belas tahun aku hidup di bumi, belum pernah ada perempuan yang berani membentakku selain ibu. Mungkin ini akan sedikit menyenangkan.

"Terus kalau aku punya hubungan dengannya, kau mau apa? Kau kan bukan siapa-siapanya" kataku tersenyum sinis.

"Jadi memang benar kan, kalian bersekongkol di belakangku! Dasar jalang! Beraninya kau merebut pacarku!"

"Pacar? Richard tidak pernah bilang begitu padaku. Seharusnya kau becermin dulu sebelum mengatai orang lain jalang! Lihatlah dirimu! Kau bahkan menjajakan dirimu sendiri untuk Richard padahal dia tidak sudi melihat atau bicara denganmu. Mungkin dia akan lebih sudi kalau kau jadi anjing peliharaanya. Soalnya sifatmu mirip seperti anjing yang terus mengejar tuannya" kataku yang sengaja membuatnya semakin emosi.

"Kalian cepat beri dia pelajaran! Beraninya dia mengataiku" perintahnya pada kawanannya.

"Silahkan saja kalian mau menindasku sesuka hati, atau mungkin Nona Pimenova yang tidak sabaran ini mau memukulku, mencelakakanku, mencemarkan nama baikku, atau merusak barang-barangku?" Tantangku padanya.

"Lakukan saja sesuka hati kalian. Kalian akan tahu sendiri akibatnya dalam dua belas jam kemudian" kataku dengan nada sinis dan menusuk.

"Sepertinya Nona Pimenova ini sudah lupa dengan kekuasaan dan derajatnya di sekolah. Kalau kalian boleh tahu sebagai informasi, walikota kita bisa menjadi walikota saat ini karena mengemis dan menjilat ayahku" kataku meninggikan suara.

Bahagialah CinderellakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang