Disebuah gereja di daerah ibukota Bangkok, thailand.
Sedang terjadi acara pernikahan yang dilakukan oleh dua keluarga yang masing-masing sangat berpengaruh dithailand tersebut.
Acara adat, pengucapan janji nikah, sungkeman, semuanya sudah dilakukan keduanya dengan lancar.
Kedua mempelai pria sudah berdiri dengan gagah diatas pelaminan bersama orangtua mereka.
Para tamu undangan mulai menaiki pelaminan, memberi ucapan selamat kepada pengantin baru itu dilanjut dengan acara makan-makan yang diiringi dengan penampilan musik.
Tamu undangan mulai menikmati acara, sedangkan diatas pelaminan pasangan yang baru saja mengucapkan janji nikah dengan melepaskan kaitan tangan mereka yang erat. Mengabaikan kehadiran orang-orang disana dengan tatapan yang memancarkan kebahagiaan dari keduanya.
Pria tampan yang memiliki tinggi 190 cm itu terus memasang senyum lebar kearah istrinya yang entah kenapa dihari pernikahan mereka terlihat sangat cantik dari biasanya.
The wedding
Phana Kongthanin
&
Wayo Panichayasawad
Kamis, 13 desember 20**Di dinding sisi kanan pelaminan terdapat tulisan diatas yang diukir dengan sangat indah lalu disisi kiri pelaminan tengah ditayangkan sebuah video perjalanan kisah cinta mereka, dari awal bertemu, pacaran, dan akhirnya menikah.
Disetiap sudut gereja terdapat kamera otomotis yang akan memotret acara dalam waktu 5 menit sekali dengan kapasitas memori penyimpanan 24 gb.
"P'Pha, aku lapar" ucap Yo manja dengan wajah cemberutnya.
Phana terkekeh, mengusak surai hitam itu pelan membuat Yo semakin memajukan bibirnya kesal.
"P' rambutku berantakan, astaga!!" gerutu Yo, melepaskan kaitan tangan mereka dan membenahi tatanan rambutnya.
Phana hanya tersenyum lalu sedikit menggeser duduknya ke ujung kursi menghampiri sang ibu yang berada dikursi lain.
"Mae, Yo lapar!" ucap Phana sedikit berbisik saat ibunya menoleh. Archana mengangguk kemudian turun dari pelaminan untuk mengambil makanan.
Phana mendekatkan kembali duduknya, sedikit mepet kearah istrinya.
Menggenggam kembali tangan mungil dan memasukkan jarinya ke sela-sela jari istrinya hingga cincin mereka berdenting karena gesekan.
Yo mendelik sebal saat tangannya ditarik pelan, menganggu obrolannya dengan sang ibu. Tak memperdulikannya Yo kembali mengobrol dengan ibunya, mengabaikan Phana yang sudah cemberut karena tak dianggap.
"Mae, berikan aku tips," ucap Yo sedikit berbisik, pipi gembul sudahnya berubah warna menjadi merah saking malu karena menanyakan hal yang menurutnya memalukan.
"Tips apa Yo?" tanya Aleena, ibu Yo. Sedikit bingung dengan pertanyaan anak bungsunya.
"Tips menjadi istri yang baik," jawabnya semangat dengan senyumnya yang lebar namun manis itu.
Aleena tersenyum mendengarnya, kemudian berfikir tips apa yang akan ia berikan untuk si bungsu. sebenarnya, Aleena juga tidak tahu tips apa yang menjadikan dirinya istri yang baik. yang ia tahu hanyalah berbakti kepada suaminya, menyayangi suaminya, memberikan semua kebutuhan suaminya. Selama pernikahan yang sudah berjalan 40 tahun itu Aleena tak pernah memikirkan bahwa ia ingin menjadi istri yang baik karena setiap orang yang sudah menikah akan memiliki naluri tersendiri untuk menjaga,melayani, dan mencintai suami mereka.

YOU ARE READING
Kongthanin Family
FantasíaPhana Kongthanjn adalah pengusaha otomotif di Maryland, Amerika serikat. Exxon mobil perusahaan terbesar di amerika yang dipimpin olehnya. Phana anak pertama dari pasangan Rex W.Tillerson dan Archana Kongthanin, berumur 27 tahun dan sudah menikah...