Chapter 5: Who are you, boy?

343 4 1
                                    

Kediaman Kim's Family.

"YOOO!!! WHAT'S UP GUYS!!! GOOD MORNING EVERYONE!!!" Pekik Vena dengan suara cemprengnya menyapa keluarganya yang sudah berkumpul di meja makan.

"Yaaa~ bisa tidak, jangan berteriak begitu? Kau mau membuatku tuli?" protes Andrea yang meringis mendengar pekikan Vena.

Dengan tidak sopannya, Vena hanya mengacungkan jari tengahnya pada sang kakak.

"Bocah tengil ini sudah bosan hidup rupanya?!" seru Andrea.

Vena kemudian terkekeh pelan dan meledek sang kakak yang sudah naik pitam ingin mencongkel mata Vena dengan garpunya.

"Oi, jangan bertengkar saat sedang sarapan, atau ibu akan menyita semua kartu debit kalian berdua." ancam Jennie. "Dan kau nona Vena, berlaku sopanlah pada kakakmu. Jaga sikapmu sebagai perempuan, ingat itu nona muda." petuah Jennie.

"Loh, memangnya kau sebagai perempuan tidak bar-bar juga?" sidir Jongin pada Jennie.

"Jon, sebenarnya kau dipihak siapa sih? Aku sedang menasehati putrimu ini, jadi jangan sok menasehatiku juga."

Jongin memutar matanya malas. Selalu saja begini, ujung-ujungnya dia yang kalah. "Ternyata benar, wanita itu selalu benar." ucap malas Jongin.

Jennie dan Vena hanya tertawa kecil melihat Jongin yang ngambek begitu.

"Hey, sayang. Jangan marah, 5 ronde untuk malam ini." bisik seduktif Jennie pada Jongin.

"10 baru aku tak marah."

Jennie hanya mendengus kesal, paham betul dengan suami brengseknya ini. "Baiklah, call?"

"Call!"

"Ibu dan ayah sedang berbicara apa sih? Kok bisik-bisik begitu?" tanya polos Vena.

"Sssttt, jangan ikut campur sayang, ibu dan ayah sedang berbisnis."bohong Jennie.

"Yeah, bisnis yang amat sangat menguntungkan." tambah Jongin dengan seringaian liciknya.

Vena hanya menatap tak paham pada kedua orang tuannya sedangkan Andrea sibuk memakan sarapannya. Toh, sebenarnya Andrea sudah tau pembicaraan orang tuannya ini akan menjurus kemana.

Hey, umurnya sudah 22 tahun, wajar saja Andrea sudah mengenal fasih pembicaraan ambigu seperti itu.

****

Hari ini Andrea yang bertugas mengantar Vena sekolah, karna Luis sang bawahan Andrea dan supir pribadi Vena harus absen karna ditugaskan memantau bisnis senjata milik Jongin.

Jadi dengan perasaan setengah ikhlas, Andrea harus mengantar adik tengilnya pergi kesekolah.

Ckiiiitt~

Andrea menghentikan mobilnya didepan gerbang sekolah Vena. "Sampai, sana turun." usir Andrea.

"Tsk, kasar sekali." gerutu Vena kemudian membuka pintu mobil Andrea.

"Eh, tunggu."tahan Andrea.

"Tsk, apa lagi sih?!" seru tak santai Vena. Dan selanjutnya yang membuat Vena terkejut adalah, Andrea yang mengelus sayang rambut Vena.

Crazy Rich (마뷔아 AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang