Mengenalmu Adalah Luka
Seperti jalan aspal yang menyapa lutut bocah yang berlatih sepeda, perih.
Seperti kerikil yang berjatuhan liar, menyisakan darah kering pada tiap sudut mantan tempat singgahnya.
Seperti pasir pada luasnya gurun, menciptakan panas pada siapa saja yang menyinggahinya.
Mengenalmu Adalah Luka
Bagaikan tetesan cuka yang jatuh pada gores sayatan.
Bagaikan asin garam yang ditabur pada merah ruam kulit nanah.
Bagaikan sari nanas yang diguyur di atas sobek daging yang menganga.
Mengenalmu Adalah Luka
Yang semula basah, merah, dan berdarah-darah kemudian mengering dan rontok.
Yang semula perih kemudian mereda.
Yang semula tercabik-cabik, lamban laun mulai kembali tersulam.
Mengenalmu Adalah Luka
Luka tetaplah luka. Meninggalkan bekas, pun telah mengering.
Tetaplah luka walau maaf katanya telah menjadi obat.
Luka tetaplah luka, karena hati yang tergores bagaikan kaca yang jatuh.
Pecah berkeping dan sukar tersusun kembali.