Chapter 8

5.3K 430 63
                                    

Warn : Typo adalah bagian dari unsur cerita😅

Happy reading

















Pagi pun tiba. Seperti biasanya, keluarga Jeon menjalankan rutinitas seperti hari-hari biasanya. Ketiga jeon bersaudara tengah bersiap-siap untuk ke sekolah, Jongin pun tengah bersiap untuk pergi ke perusahaannya, sedangkan Kyungsoo yang dibantu beberapa maid tengah menyiapkan makanan untuk sarapan, dan si kecil jimin masih asik berada di alam mimpi.

Selesai mempersiapkan diri untuk ke sekolah, Jungkook pun bergegas menuju ruang makan yang berada di lantai satu dimana ayah, ibu, dan kedua hyungnya sudah menantinya disana. Tapi itu ia urungkan ketika ia melihat buntalan daging yang tengah bergelung dengan selimut kesayangannya. Ya, semalam Jimin tertidur di ranjang Jungkook setelah ia mendengarkan cerita dari hyungnya tentang arti 'jadikan jimin milik hyung seutuhnya'.

Jungkook pun mendekat ke tempat dimana Jimin berada. Ia menyibak selimut yang menutupi tubuh si kecil kemudian ia naik ke atas ranjang dan mengungkung tubuh si kecil dengan kedua lutut dan tangannya yang ia jadikan sebagai tumpuan agar tidak menindih si kecil. Jungkook memandang jimin intens.

Tubuh mungil nan ramping, dengan kulit seputih susu dan jangan lupakan kedua mata yang masih tertutup serta bulu mata yang lentik, hidung mungil yang terlihat sangat pas dengan wajahnya, pipi yang terlihat seperti mochi menjadi daya tarik tersendiri bagi Jeon Jungkook. Dan jangan lupakan bibir plump milik si kecil yang pernah mengecup bibir tipisnya lebih dari sekali.

"Jimin-ah mengapa kau membuat hidupku seperti ini" Tanyanya kepada makhluk yang masih asik memejamkan matanya.

'Apa aku salah jika aku mencintai sepupuku sendiri' monolognya dalam hati.

Kini Jongin, Kyungsoo, Yoongi, beserta Taehyung sudah berada di meja makan. Mereka tengah mengobrol ringan seraya menunggu Jungkook turun dari lantai dua.

"Yoongi, Taehyung bagaimana sekolah kalian?" Tanya Jongin memulai percakapan.

"Sekolah kami baik appa, tidak ada masalah sedikitpun" Jawab Taehyung.

"Ngomong-ngomong dimana adik kalian, biasanya dia sudah turun dari lantai atas" Ya, benar kata Kyungsoo. Biasanya Jungkook sudah berada di meja makan tak lama setelah kedua hyungnya datang. "Taehyung-ah bisakah kamu memanggil adikmu sekalian bangunkan Jimin. Semalam dia tidur dengan Jungkook" Titah Kyungsoo.

"Eomma saja ya yang memanggil Jungkook, Tae sudah lapar sejak tadi eomma, Tae tidak punya tenaga"

"Yasudah eomma ke kamar Jungkook dulu ya" Kyungsoo pun bergegas menuju lantai dua dimana kamar jungkook berada.

Kedua kelopak mata indah Jimin terbuka perlahan. Pemandanga yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan hyungnya yang tengah berada di atasnya.

"Hyungie~" Jimin tersenyum menampakan eye smile yang indah yang menjadi salah satu favorit Jungkook.

"Pagi Jimin-ah" Jungkook mengecupi pipi mochi milik Jimin.

"Hyungie kenapa tidak membangunkan Chim" Jimin mempoutkan bibir plumpnya pertanda ia kesal dengan hyungnya.

"Hei! Berhenti mempoutkan bibirmu seperti itu. Kalau tidak hyung akan memakanmu" Jungkook mengusap sayang pipi Jimin.

"Kalau begitu makan caja Chim tidak takut" Ucap Jimin dengan polosnya.

"Ya, hyung akan memakanmu setelah hyung pulang sekolah. Jadi, ayo sekarang kita turun untuk sarapan hyung sudah lapar"

"Kalau hyung lapal kenapa tidak makan Chim caja" Jimin menyengir lucu menampakan gigi susunya.





Chu~





Jungkook mengecup bibir Jimin. Sedangkan Jimin kini wajahnya merona karena perlakuan hyungnya di pagi ini.

"Hyung sudah dapat jatah sekarang ayo kita turun kebawah, eomma dan appa pasti sudah menunggu kita" Jungkook melepaskan Jimin dari kungkungannya

"Shireo!!!! Chim belum mengambil makanan milik Chim" Jimin pun bangun dan mendudukan dirinya di pangkuan Jungkook, kemudian ia mengalungkan kedua lengannya di leher jungkook berniat memberi kode agar Jungkook menunduk.





Chup~





Jimin menempelkan bibirnya di bibir tipis milik Jungkook. Jungkook yang kaget atas perlakuan sepupunya lama kelamaan menikmati ciuman itu.

"Empphhhh" Jungkook pun mulai melumat bibir Jimin

"Hhhyunghhh chimhhhh-" Ketika Jungkook merasa bahwa Jimin kehabisan oksigen, ia segera melepas tautan bibir keduanya.

"Manis" Ucap Jungkook.

"Hyungie~ Chim tidak bica belnafas, tapi Chim mau lagi" Jimin menatap jungkook dengan puppy eyesnya. Sedangkan jungkook kini tengah menahan hormonnya untuk tidak memakan Jimin lagi. Sedangkan Jimin yang tidak mendapat respon dari hyungnya,

"Hmmpphhh" Ia menempelkan lagi bibir plumpnya kepada bibir tipis milik Jungkook. Jungkook pun mulai terbawa nafsu, Ia dengan semangat 69 mulai melumat bibir Jimin.

'Oh shittt kau membuatku tegang baby'

"Ahhhhhhh"

"ASTAGA!!!!!!"



TBC.


Annyeong readers, masih ingatkah dengan ff ini😄😄
Mohon maaf sebelumnya karena baru bisa up
Sebenarnya ff ini udah nggak aku lanjutin karena bener2 udh buntu otak aku, nggk ada ide sama sekali.
Tapi aku akan coba up 1 atau 2 chapter lagi, kalo responnya bagus insyaallah aku bakal lanjut tapi nggk janji😄😄
See u next chap

LITTLE COUSIN [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang