120 Days [Chapter 5]
.
.
.
"Terima kasih karena sudah membuatku merasa dicintai. Aku selalu mencintaimu, Yeollie..."
.
.
.
-HAPPY READING-
.
.
.
Baekhyun tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Sosok Chanyeol sangat tampan bahkan saat sedang tidur. Membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum senang sambil menatapnya kagum.
Saat ini, mereka tengah berbaring di ranjang yang sama. Chanyeol sempat membawanya dinner , lalu setelahnya mereka pulang dan tidur bersama seperti biasa. Namun kali ini berbeda. Karena ini kali pertama mereka tidur bersama tanpa saling memunggungi satu sama lain. Ah- lebih tepatnya Chanyeol tidak memunggunginya dan membuat Baekhyun hanya bisa menatap punggungnya sebelum tidur seperti biasanya.
Dan yang lebih membuatnya senang. Chanyeol memeluknya semalaman. Membuatnya merasa hangat dan nyaman tidur dalam dekapan hangat namja tinggi itu. Membuatnya merasa menjadi orang yang paling bahagia sedunia.
Jemarinya perlahan terangkat, hendak menyentuh kelopak mata, hidung, dan bibir itu. Tapi kemudian sebelum berhasil, ia menghentikan pergerakannya. Merasa tidak berhak untuk melakukan itu.
Akhirnya, dengan perlahan Baekhyun menurunkan tangannya kembali ke posisi semula. Namun tiba-tiba, sebuah tangan besar yang hangat menangkap pegelangan tangannya. Kemudian menarik tangannya dan menempelkannya di pipi hangat itu. Mata Baekhyun melebar.
"C-Chanyeollie...," lirih Baekhyun. Matanya melebar dan pipinya bersemu. Hingga ia terlihat menggemaskan.
"Hm? Sudah puas mengagumiku, Baek?"
Chanyeol bertanya dengan suara beratnya dan sambil menatap tajam matanya. Membuat Baekhyun merasa ada desiran di dadanya.
"M-mian ... Aku..." Baekhyun dengan cepat menarik tangannya, dan beranjak dari tempat tidur.
Lagi.
Chanyeol menarik pergelangan tangannya kembali. Dan kali ini membawanya ke dalam sebuah pelukan hangat.
Baekhyun menahan napas saat pandangannya bertubrukan dengan dada bidang Chanyeol yang terbalut kaos berwarna hitam. Ia bisa mendengar suara degupan jantung. Apakah itu suara dari Chanyeol? Atau dirinya?
"Chanyeol... Lepaskan aku..."
"Sst... biarkan seperti ini. Aku tahu kau menyukainya."
Seketika pipi Baekhyun kembali memerah. Ia mengangguk malu dan tidak bisa berhenti tersenyum lebar. Aroma parfum Chanyeol sangat manly dan membuatnya berdebar.
Chanyeol menumpukan dagunya di puncak kepala namja mungil yang berada dalam dekapannya. Ia menarik napas dalam, menghirup aroma manis dari surai madu Baekhyun. Ini seperti aroma strawberry dan vanilla. Sangat manis dan menenangkan.
"Baek?"
"Y-ya?"
"Apa shampoo yang kau pakai? Baumu seperti keponakanku yang berusia 8 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
➊ 120 Days [Completed]
Fanfiction[COMPLETED] Baekhyun hanya memiliki Chanyeol. Dan Chanyeol menawarkan kebahagiaan padanya. Baekhyun kecewa karena nyatanya Chanyeol hanya menyakitinya. Chanyeol hanya membutuhkannya untuk kebahagiaan Kyungsoo.