Happy reading ❤
Yoongi bangun kemudian mengulurkan tangan nya menyentuh pundak Jimin
"Hiks, Ja-jangan sentuh hiks"
"Jiminie??,uljimayo"
"Jangann!! "Yoongi menarik kembali pergelangan tangan nya yang semula mengusap lembut pundak Jimin
Jimin masih terisak dibalik selimut tebalnya"Tenang Jiminie, tenanglah"
"Daddy? Jiminie hiks s-sakit huhu"
"Maafkan Daddy Jimin,maaf""Daddy kenapa lakuin itu ke Jiminie?"
"K-karena Daddy m-mencintai Jiminie"
"Jinjja?hikss"Yoongi menganggukan kepala nya dan tersenyum lembut ke arah Jimin, Yoongi menarik tubuh telanjang Jimin ke pelukan nya, mendekap hybrid manis itu dengan lembut
Jimin masih menangis tersedu di pelukan Yoongi, Jimin bingung apa yang harus dia katakan ataupun rasakan saat ini, dia tidak suka Yoongi melakukan nya dengan kasar tapi dibalik itu Yoongi mengatakan bahwa dirinya mencintai Jimin
Apakah itu sebuah pengakuan atau bukan?
Jimin tidak tau, bahkan Jimin pun tak mengerti perasan apa yang dirasakan Jimin kepada Yoongi
Apakah hanya rasa terlindungi?
Ataupun cinta?Jimin tidak tahu, lebih tepat nya belum tau apa yang dirasakan nya
Jimin harus membeci Yoongi? Tapi atas dasar apa? Karena Yoongi yang sudah menyetubuhi Jimin? Tapi, perasaan itu goyah ketika Yoongi mengatakan bahwa dirinya mencintai Jimin
Pun jika Jimin akan pergi darisini, kemana ia akan pergi? Membusuk dijalan? Ataukah berakhir di tempat perlelangan manusia kembali, Jimin tidak ingin, lebih tepat nya takut, sangat takut
Hiks..Appa Eomma hiks
Pjm"Jimin?? Tenanglah jangan takut"
"Dad? P-perih huhuhu"
"Maafkan Daddy Jiminie, sekarang kita mandi"
"Tidak!!! "
"Bukan, bukan, jangan berpikir buruk, hanya mandi, eothe? "Pada akhirnya Jimin juga menganggukan kepala nya, bagaimana dia menolak itu, bahkan tubuh nya tanpa bantuan sangat lemah, seluruh tubuh nya kebas
.
.Pletak
"Awh Eomma"
"Bodoh nya kau, kenapa lakukan itu pada Jiminie? Apa kau tak berpikir kalau dia bisa saja trauma akan itu, dia itu lemah, tubuh nya pun terlihat kurus seperti itu, bisa-bisanya kau hanya menuntaskan nafsu mu, kau masih punya pikiran kan? ""Iya eomma, tapi bagaimana lagi, sepertinya Jimin menjadi sedikit takut padaku"
"Itu salahmu Yoon, kau yang sudah melakukan nya, seharusnya kau juga yang bertanggung jawab, kenapa malah mengeluhkan semuanya pada Eomma"
"Eomma, tolonglah, Yoongi mencintai Jimin"
"Hmhhh Eomma tau, Eomma akan ajak Jimin jalan-jalan hari ini, kau pikirkan sendiri apa yang bisa membuat Jimin kembali senang lagi"Yoongi mengusap wajah nya kasar,kemudian dia berdiri dan bergegas menuju kantor
"Aku berangkat Eomma"
"Hati-hati"Yap, ini sebenarnya saran dari Namjoon,Appa Yoongi.
Dia menyarankan agar Yoongi tetap berangkat bekerja, bukan nya Namjoon mencoba menolong Yoongi dan memihak pada Yoongi ketimbang dengan JiminTapi, mengingat Jimin yang sedikit trauma jika melihat Yoongi, membuat Namjoon menyuruh Yoongi untuk tetap bekerja, setidak nya saat Yoongi tidak di rumah, Jimin bisa menenangkan dirinya dahulu
.
."Kau yakin tidak mau jalan-jalan sayang?"
Jiminie sangat ingin jalan-jalan, tapi pantat Jimine masih sakit
Pjm"Tidak Eomma, Jiminie mau dirumah saja"
"Hmhh baiklah" Jimin tersenyum lembut kepada Seokjin"Jiminie?? Dengarkan Eomma sayang, percayalah pada Eomma, Yoongi itu mencintaimu, sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan kehidupan orang lain, tidak seperti saat ini, dia merasa bersalah kepadamu, dia sebenarnya peduli dengan mu, tapi mungkin cara menunjukkan kepadamu lah yang salah, sehingga membuat semua ini terjadi"
Jimin cuma bisa menunduk mendengar ucapan Ibu Yoongi, jujur saja Jimin merasa sedih saat dirinya tidak bisa dekat dengan Yoongi, biasanya Jimin akan leluasa untuk berbicara dengan Yoongi,dan sekarang itu menjadi canggung
"Ya sudah Jiminie istirahat saja oke?"
Jimin mengangguk kemudian berbaring lagi diranjang
"Eomma keluar dulu ya?"
.
."Jimin? "
"Uhhh, D-daddy? "Jimin bangun dari posisi tidurnya dan langsung duduk bersandar pada frame ranjang, Jimin sedikit gelagapan melihat wajah Yoongi, ya Jimin belum memikirkan kata-kata apa yang akan dia katakan jika bertemu Yoongi
Jimin merasa bodoh, bagaimana awalnya dia berniat menjauhi Yoongi, jika dirinya saja tinggal di rumah orang yang ingin dia jauhi
"Kau jangan takut padaku, aku bawakan makanan untuk mu"
"T-terima kasih"Yoongi mendekat dan duduk disamping Jimin, kemudian mengelus pipi mochi Jimin, Jimin memejamkan mata nya menikmati sentuhan lembut Yoongi, bukan seperti yang ia rasakan tadi malam, ada rasa lebih tenang saat ini
"Akan aku suapi, buka mulut mu"
Yoongi menyuapkan satu sendok bubur dari mangkok yang dibawanya ke mulut kecil Jimin, Jimin memakan makanan nya dalam tenang
Setelah beberapa menit Yoongi selesai dengan kegiatan nya menyuapi Jimin, Yoongi kembali duduk disebelah Jimin setelah menaruh mangkok kotor tadi ke dapur,sambil membawa segelas air untuk Jimin
"Minumlah"
"Jimin?jangan bosan mendengarkan kata ini dari bibir ku, tapiㅡmaafkan aku Jimin"
"Daddy? Jimin udah maafin Daddy, gak usah minta maaf lagi ya, Jimin gak suka Daddy minta maaf terus ke Jimin, lagipula badan Jimin udah gak terlalu sakit lagi""Sungguh? "
Jimin mengangguk, kemudian memberanikan mengecup bibir Yoongi, Yoongi tersenyum dalam kecupan itu, sebelum Jimin menarik bibir nya, Yoongi dengan segera menyatukan kembali bibir kedua nya,melumat bibir Jimin dan menghisap nya dengan lembut
Jimin hanya diam membiarkan Yoongi mendominasi ciuman nya, Jimin meremat gelas kosong yang ada ditangan nya saat lidah Yoongi mencoba bermain dengan lidah nya
Ceklek
"Hey Yoongi, lepaskan Jimin"
Cpkhh
Yoongi dengan berat hati melepaskan ciuman nya pada Jimin, mencuri satu kecupan lagi di bibir Jimin sebelum berlenggang masuk ke kamar mandi, tidak memperdulikan wajah merah Jimin dan tatapan tajam Ibu nya
Annyeong, maaf ya Ana baru update sekarang 🙏
Ana juga mau ngucapin banyak terima kasih buat readersnim dan sidersnim semuanya yaaaa
Votmen nya jngan lupa®Istianasari1144
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Hybrid?! (myg x pjm)
Fanfiction🍁bertemu dengan nya adalah sebuah kebetulan,namun ketika aku merasakan cinta aku sadar bahwa ini adalah takdir Definisi ketulusan? •tak memandang cintamu apa dan seperti apa,kau hanya ingin selalu bersamanya dalam suka maupun duka,dan mengikat cint...