Jakarta, 20.00 WIB
malam ini Ara di ajak oleh ayahnya ke acara pertemuan kantor, busan itulah yang di rasakan ara sekarang karena tak ada satu pun yang menurutnya sepantaran bisa di ajak ngobrol bareng dan jadilah dia duduk sendirian sambil makan makanan yang ia ambil. tak lama ayahnya menghampirinya tapi tidak sendiri membawa seorang di sampingnya."Hai Ara ketumu lagi kita"ucap pria itu sambil mengulurkan tangan ke arah Ara, ia pun menyambut dengan sopan.
"Ara ini kenzo dan kenzo ini Ara" Bima menjelaskan kepada mereka berdua, kemudian Ara mengulurkan tangannya. kenzo pun menerima uluran tangan Ara namun dengan wajah tanpa ekspresi.
'gilaaa kok ada yang ngalahin gue sihhh' gumannya di dalam hati. sepertinya baru pertama kali buat dia bertemu dengan orang yang melebihi dirinya.
"kamu kenapa ?" Fadlan membuka suara pasalnya anaknya ini seperti kerasuran diam, dan tatapannya kosong. byurr tak di sangka sebuah air membasahi wajahnya yang membuat Ara terkaget lalu tersadar.
"Wah ! gila ya lohhh...ngga sopan banget sihh !!" ucapnya marah. fadlan yang melihat itu segera membaw putrinya pergi dari sana jika tidak pasti acara kantornya akan menjadi kapal pecah.
"Ayah ngapain coba bawa Ara keluar !! Ara kan mau kasih pelajaran buat dia"
"Putri ayah kan baik jadi kita pulang aja sekarang"
"tapi yah dia kurang ajar sama Ara"
"dia ngga kurang ajar...cuman nyadarin kamu takutnya kerasukan" mendengar penuturan dari ayahnya Ara memberikan tatapan mautnya. fadlan yang melihat itu hanya tensenyum anaknya meski sudah kuliah kalau ada sesuatu yang membuat dirinya atau anggota keluarga di buat kurang ajar pasti akan terus maju.
"tapi yahhh..."
"sttt udah ayo nanti ayah beliin ice cream deh"
"beneran ?" fadlan menganggukan kepalanya lalu melajkan mobilnya. di lain tempat cowo itu tersenyum dengan apa yang ia perbuat tadi.
🌼🌼🌼
"bundaaa aku berangkat dulu"
teriakan dari seorang gadis membuat yang di panggil pun keluar dari arah dapur sepertinya sedang sibuk memasak. setelah berpamitan dirinya keluar dari rumah di anak tangga terakhir ia berpapasan dengan wainita yang sangat cantik sepertinya hendak bertamu kerumah nya. saat bertatapan mereka saling tegur sapa dan menyunggingkan senyum. tak lama ara sudah sampai di kampsnya, langsung di sambut oleh kedua sahabatnya.
"Ara lo tau ngga..."
"engga"
"ihhh kita kan belum selesai ngomong"
"katanya akan ada anaknya pemilik kampus ini datang ke sini"
"trus gue harus ngapain kalo dia datang ke sini" tanya ara melihat ke arah mereka bukannya jawab malah garuk - garuk kepala sambil geleng - geleng lagi. selesai megikuti kelas mereka segera keluar di ambang pintu kania dan Naila menarik tangan Ara menuju indoor.
"ngapain coba kesini" Ara merasa heran dengan tingkah sahabatnya itu.
"kita itu mau liat cogan dulu"
"Ara" saat menemani kania dan naila ada yang memanggil dirinya ternyata dodo anak teknik listrik.
"eh dodo"
"lagi ngapain di sini ? kenapa ngga masuk"
"tuhhh nemenin mereka"
"dodo lo apa kabar" kania berputar lalu melihat ada dodo di belakangnya. dodo ini ganteng ngga, jelek juga ngga ya rata - rata lah.
"baik dong na, kenapa ngga masuk ?"
"eee hehehe ngga lah ini kan acaranya anak sebelah, giliran kita mah besok"
"udah yuk pulang"ajak ara menarik tangan mereka.
"bentar dong Ra kan belum selesai"
"besok kita kebagian kan" tanya ara
"iya sih tapi kan Raa"
"sekarang kita pulang ke rumah dan besok bangun pagi supaya dapet tempat duduk palinggg depan" jelas Ara membuat Kania berfikir
"yaudah" Ara langsung menggandeng tangan kania sedangkan naila yang masih asik kaget tubuhnya di tarik dan jidadnya terkena dinding. di perjalanan pulang mereka sibuk dengan pikiran masing - masing, selesai mengantar teman nya Ara mampir ke minimarket untuk mebeli kebutuhan pribadinya sedang memilih - milih tak sengaja ia bersenggolan dengan orang lain belanjaan miliknya punn jatuh.
"kalo jalan hati - hati dong..." dumelnya sambil mengambil belanjaan mliknya yang berserakan.
"Ara kan"
"iya saya sendiri anda siapa yaa"
"saya Raka anakya temen bunda kamu"
"maaf temen bunda saya banyak jadi langsung ke point nya aja"
"mama saya namanya puspa lalu temenan sama bunda kamu terus.."
"stop saya ngga tau silsilah seperti itu yaa !! saya permisi" sesudah mengucapkan itu ara langsung pergi dari sana tanpa menghiraukan panggilan dari cowo itu. 15 menit dari tempat tadi sekarang dia sudah sampai di rumah tapi sepertinya cowo itu mengikutinya merasa takut dirinya langsung masuk ke dalam rumah.
"bundaa tadi aku..."
"raka akhirnya kamu sudah sampai"
"Ra kamu bareng sama raka pulangnya"
"bunn dia itu ngikutin aku" jelasnya kepada bundanya lalu berlindung di belakang Dinda.
"maafin anak tante ya Ra dia emang suka gitu anaknya" Fatya mama Raka menjelaskan mengenai tingkah anaknya itu, Raka juga menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya,
"saya juga minta maaf yaa Ara itu ya emang suka begitu, kadang suka agak miring dikit ngga banyak" mendengar hal itu membuat raka dan mamanya tertawa selesai reunian mereka berpamitan karena hari sudah mulai gelap.
"gimana Ra"
"apanya yang gimana bun"
"Si Raka ganteng kann"
"ihh bunda sama aja kaya Ayah dehhh anehhh"
Di pikiran Ara oragtua nya ini lagi kenapa di kira ngga laku kali makannya ayah sama bundanya ngenalin anak nya ke temen - temen mereka.
🌼🌼🌼
Terimakasih semuanya 🙏
❄️
❄️
❄️
❄️
Sampai ketemu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara Quensha
Novela JuvenilAdara Quensha siapa sih yang ngga ta dia, banyak uang bilang kalau dia galak/ tapi ada satu cowo yang membuatnya tunduk siapakah dia ? Bagaiman yah kelanjutan ceritanya ? Ayo mampir ! Follow ? Jangan lupa vote, coment and share ?