-- -- --
Kalian percaya dengan kata love at the first sight? Awalnya aku tidak percaya dengan hal seperti itu tetapi sepertinya aku harus merubah jalan pikiranku itu.
Saat ini tepat saat aku berdiri, mataku tertuju kepada seorang senior kelas ku yang sedang di kerjai oleh kawan kawannya, yeah sepertinya dia dibuly. Dia berperawakan tinggi menjulang dengan tubuh yang kurus, kulitnya seputih salju dan matanya yg minimalis itu ahhh dia sangat menggemaskan ditambah dengan kacamata bulat itu, sepertinya aku menyukainya.
Kenapa aku hanya memperhatikannya? Dia sedang dibuly disana. Aku terkesima, sial.
"Hei sunbae!" Teriakku kepada sunbae-sunbae dihadapanku yang sedang mengerjai pria itu. Mereka semua serentak melihat ke arahku.
"Woah badboy dari kelas 11, ada urusan apa dengan kita?" Balas salah satu sunbae itu.
Yeah memang banyak yang bilang kalau aku itu badboy, cuek, dingin dan berwajah datar. Benarkah aku seperti itu?
Dan kalian tau? Kata mereka aku paling pintar berkelahi. Dan jujur aku paling tidak suka di ganggu, jadi tidak heran jika tidak ada teman yang mendekatiku. Tapi aku tidak masalah dengan itu, aku tidak akan miskin jika tidak punya teman, bukan?
"Ayolah sunbae, jaman sekarang masa masih suka ngebuly org seperti itu? Gimana kalau kita tanding satu lawan satu? Otte?" Tanyaku dengan smirk diwajahku.
"Come on bri, kau mau pamer kekuatan dengan kita?"
Aku tidak mendengarkan perkataan mereka, tatapanku hanya tertuju kepada pria itu, dari tatapan wajahnya dia terlihat sangat ketakutan, bloody hell! Apa yang mesti dia takutkan?
"Hallo Brian Kang? Aku bertanya padamu! Kenapa hanya memperhatikan manusia sial satu itu!" Tegur salah satu sunbae. Mereka berlima omong omong. Dan aku mengenal mereka, mereka juga mengenal aku.
"Siapa yang kau bilang sial? Bajingan!"
Aku langsung menghajar sunbae yang berkata kalau pria itu adalah pria sial. Aku sangat emosi sehingga aku memukulnya dengan membabi buta. Sunbae sunbae yang lain memisahkan kita. Dan yah aku menang melawan sunbae itu dia bernama Ravi.
"Kau itu kenapa? Kau kerasukan atau apa hahh?" Teriak Ken kepadaku.
Aku tersadar dan aku melihat kepada pria itu, dia terlihat sangat sangat ketakutan dengan air mata yang sudah di pelupuk matanya, pasti jika dia berkedip air mata itu akan jatuh. And by the way, kenapa aku emosi sekali ketika Ravi mengatakan jika pria itu pria sial. Ahh Bri sepertinya kau yang sial, kenapa peduli sekali dengan pria itu.
"Brian! Aku berbicara kepadamu!" Aku tersentak dan menoleh kepada Ken. "Sudahlah sunbae jangan urusi aku, pergilah. Selagi aku masih baik. Aku tidak ingin baku hantam dengan kalian, jinjja." Ucapku enteng.
"Brengsek! Lihat saja nanti!" Ancam Ravi. Dan mereka meninggalkan aku dan Pria itu berdua.
Aku melirik dia sekilas dan dia sepertinya menangis. Duhh, aku harus bagaimana ini?
"Hai sunbae?" Sapaku. Pasti aku terlihat sangat bodoh saat ini. Benarkan? Jelas-jelas dia sedang menderita, aku malah menyapanya, ahh Stupid Brian.
"H-hai?" Jawabnya canggung. Dia mengelap sisa sisa air matanya.
"Sunbae kenapa sama mereka? Sunbae sering di jailin sama mereka yah? Ahh yah aku Brian Kang, nama sunbae siapa?". Kenapa aku jadi banyak omong seperti ini? Dan juga aku terdengar sangat kepo dengan urusan org lain.
"Emmmm, nama aku Park JaeHyung" Dia senyum. Senyumnya adem banget kaya ubin masjid.
Mom please, kayanya anakmu ini beneran suka sama Sunbae ini!!!
"Jadi apa masalah mereka dengan sunbae?" Tanyaku lagi dengan wajah yang kubuat sangat santai, padahal jantungku udah sebelas duabelas kek tip kalo org lagi dangdutan.
"Aku tidak tahu, mereka selalu membulyku. Dari kelas 10 sampai sekarang. Aku tidak melakukan apapun padahal" Jawabnya dengan wajah berlinangan air mata. "Aku bahkan tidak punya teman dikelas, mereka semua sama saja, aku selalu dikerjain oleh mereka. Mereka selalu berkata aku miskin dan tidak pantas bersekolah disini". Lanjutnya dan Jae sunbae mulai menangis.
Aku kelabakan, niatku hanya bertanya dan aku tidak menyangkan Jae sunbae akan menjawabnya dengan panjang seperti itu. Aku memeluknya untuk menenangkan dia, dan dia pun membalas pelukanku. Dia menangis sangat kencang di dadaku. Ahh pasti hari harinya sangat berat. Secara tidak sadar aku mendengakan wajahnya dengan tanganku. Dapat aku lihat wajahnya merah dengan mata bengkak berlinangan air mata.
"Jaehyung sunbae tenang aja, kan ada aku sekarang!". Aku berbicara sambil menatap matanya. "Kalo mereka macem macem lagi sama sunbae, sunbae bilang aja yah sama aku." Kata ku semangat.
"Benarkah?"
"Iya Jaehyung Sunbae yang manis"
"Kalau gitu berarti sekarang kita temenan dong?" Tanya Jaehyung sunbae dengan nada yang polos.
Ihh keknya Jaehyung sunbae polos nyerempet bego deh. "Ngga!" Jawabku. "Kita pacaran!". Aku bergurau sungguh.
"Benarkah? Kita pacaran?". Kaget Jaehyung sunbae.
Belom pernah di tampol nih org, iya tampol pake bibir maksud aku hehe. "Gako sunbae aku bercanda".
"Oh bercanda". Mulutnya membuat huruf O dengan kepala ngangguk ngagguk lucu. "Aku kira beneran"
"Emang kalo beneran sunbae mau?"
"Yah engga sih hehe". Jawabnya cekikikan. Aku pun mengacak acak rambutnya dengan gemas. Sungguh, dia sangat menggemaskan.
.
.
.Dan sepertinya Brian Kang yang biasa orang lain lihat dingin, cuek, dan terkesan tidak perduli kepada orang lain akan mulai berubah sejak saat ini. Kita doakan saja kawan kawan. Apakah Brian akan menjadi bucinnya Jae? Atau Jae yang jadi buncinnya Brian? Atau jangan jangan mereka berdua adalah bucin satu sama lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyper [JAEHYUNGPARKIAN]
Teen FictionBrian Kang si badboy sekolah yang terkenal dingin dan sangat cuek jatuh cinta kepada Jae si bocah nerd yang selalu dibuly kawan kawannya. . . Udah langsung baca aja gabisa bikin deskripsi hehe.