Rintik air hujan membasahi payung kecil yg melindungi kepalaku saat ini, tanganku menggigil hebat, dinginnya angin sore menuju malam disertai tetesan air dari langit yg cukup lebat membuatku berinisiatif untuk masuk kedalam minimarket ini.
Aku membeli semangkuk ramyeon lalu duduk disebuah kursi stainless dingin yg memberikan ku sebuah pemandangan luar.
"Jisoo, dimana?"
Pesan pertama yg kudapat dari bunda, aku lupa memberitahunya kalau hari ini ada kumpul.Namaku Kim Jisoo, usiaku 24tahun. Mahasiswi S2 Manajemen semester 3 di YG university, sedang tidak sibuk tapi tidak santai juga. Banyak orang mengira aku siswi SMA, karna badanku yg kecil dan wajahku yg terlihat seperti anak-anak, bukan hanya wajah, aku memang masih kekanakan. Maka dari itu, banyak yang selalu ingin melindungiku layaknya aku anak kecil.
Ponselku bergetar lagi sebelum ramyeon yg sudah aku putar disumpit masuk kedalan mulutku.
"Lisa? ada apa?"
Ya, adik tingkat sekaligus sahabat satu jurusan ku menelfon. Namanya Lisa, identik dengan poni dan rambut panjang. Perempuan cantik paling aneh menurutku.
"Unnie dimana?"
"Aku di minimarket dekat rumah Lis, hujannya besar"
"Kan udah Lisa bilang Unnie hujannya besar, diem dulu. Gak dengerin"
"Udah sih gapapa Lis"
Ku tutup telfonnya setelah Lisa menceramahi aku, katanya jangan sampai terkena hujan lalu sakit. Dia memang sedikit lebai.
Menit ke 30 aku disini, Aku menatap layar ponsel yang memberikan aku pemandangan silhouette seorang Song Yunhyeong atau lebih sering dipanggil Yoyo. Teman satu kelas yang ku suka sedari semester 1.
Hujan sudah reda tapi langit makin gelap. Aku pun melanjutkan perjalanan pulang, dengan hanya menenteng payungku.
Pagar rumahku sudah terlihat dari tempat aku berdiri, Bisa kulihat lampu kamar Unnie sudah menyala, tandanya dia sudah pulang.
Semakin dekat aku dengan rumah, aku melihat seorang laki-laki duduk jongkok didepan pagar rumahku, ia basah kuyup.
"Haje?"
Kepalanya mendongak, matanya memancarkan rasa senang melihatku disini. Ia menghampiriku lalu memelukku dengan erat.
"Nunnaa!"
Suara anak ini gemetar, pasti ia kedinginan menunggu aku pulang. Kini kepalanya bersandar dibahuku yg tak selebar bahunya. Tinggi badannya juga jelas lebih tinggi dariku.
"Kamu ngapain disini sih, ayo masuk, badan kamu basah"
Aku menarik tangannya masuk, tapi dia tak mau. Badannya mematung seolah ingin aku tetap diluar dengannya.
"Haje ayolah, masuk dulu."
"Nunnaa, Gak marah kan sm Haje?"
"Ayo masuk Hyunjin. Ngobrolnya didalem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fourteen
Fanfiction"Kalau kamu sayang aku, tunggu aku. Kalau tidak, yasudah." Kata Yoyo, sambil menunduk menyembunyikan wajahnya. Aku terdiam, Yoyo ingin putus? "Bahkan ditahanpun tidak." Batinku. Bagaimana kisah cinta laki-laki yang mengutamakan egonya dengan perempu...