Apa apaan ini

55 7 7
                                    

Entah apa yang aku lihat, ini sebuah kesengajaan atau bukan?

Kini berdiri dihadapanku anak-anak photography sambil bertepuk tangan dan menyerukan "happy anniversary" pada dua orang yg berdiri tepat ditengah ruangan,

Yoyo berdiri, tersenyum tersipu melihat apa yg Hyeri siapkan, Sebuah kue dengan lilin kecil dan lukisan wajah mereka berdua.

Aku menyaksikan itu.

Dan, kakiku lemas.

Hatiku sesak.

Aku melihat ke arah Yoyo, tepat memandang wajahnya.

Aku sendiri tidak perduli ekspresi apa yg aku tunjukan sekarang

Lalu seseorang menepuk pundakku, Siapa? aku tidak kenal. Senyumnya manis.

"Jisoo?"

"Si..apa?"

"Ikut yuk"

Ia menarik tanganku pelan, aku mengambil tasku sambil terus melirik Yoyo sesekali. Kita berdua menaikki tangga dan keluar di sebuah rooftop bangunan ini, ada Hanbin disana.

"Eh Jay."

Kata hanbin menyapa lakilaki yang membawaku kesini..

"Duduk jisoo."

"Iyaa."

Jawabku.

Kami bertiga duduk sambil saling terdiam, Lalu orang yg dipanggil Jay oleh hanbin itu membuka percakapan.

"Jisoo, udah tau aku belum?"

"Gak tau sih tapi udh pernah liat"

Jawabku sambil memainkan handphone.

"Kenalin dulu, abangnya Yoyo. panggil aja Jay"

"hah?"

"gak. gak. kita gak sodara kandung kok"

"Hahahah iya soalnya beda."

"beda. dia tinggi aku pendek pan? wkwk"

"Gak gituu.."

"hehe, udah lama kenal Yoyo?"

"Ya gitu.."

"Tau kan Yoyo punya pacar?"

WHAT. THE. FUCK?

"Tau kok"

"Oh.. tapi kata Yoyo kamu gebetannya loh?"

Hanbin melirik ke arahku, entah tatapan apa itu maksudnya. Tapi sungguh rasanya aku sedang dipermalukan.

"Ma...sa sih? yoyo bilang begitu?"

"Hayoloh?"

"Gak tau."

Aku terdiam sejenak, sedikit kesal dengan perkataan si Jay ini. Kenapa harus bertanya ttg hal itu disaat-saat seperti ini.

Kesal.

Sekitar 15menit aku duduk dengan mereka, mendengarkan mereka berbincang mengenai seseorang yang misterius berinisal J terus menerus mengirim surat pada Hanbin. Hanya itu yg kudengar, lumayan kan bisa kasih tau Lisa.

Tak lama, ponselku berdering.

"Iya je?"

Hanbin dan Jay melihat ke arahku,

"Oke oke Nuna kesana skrg"

Aku pamit pada mereka berdua, saat hendak keluar dari basecamp itu, aku melihat Yoyo dan Hyeri unnie sedang mengobrol. Jadi aku memutuskan untuk pergi tanpa pamit padanya.

FourteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang