THE DARK HOLE |4|.

1.9K 121 2
                                    

Happy reading...

****

Felisa datang kembali ke perusahaan Mavens Group berpura-pura membawa pesanan bunga agar tak di tangkap security, samar-samar telinganya mendengar bisikan-bisikan tak mengenakkan telinga.

"Berani sekali ia kembali."

"Aku yakin Tuan Jacob pasti akan menghukumnya lebih berat setelah menyuruh semua kantor dan perusahaan kecil untuk tak lagi menerimanya bekerja."

"tapi kenapa dia masih bekerja mengirim bunga?"

"Mungkin managernya menyuruh untuk yang terakhir kalinya."

"Aku sungguh kasihan dia masih terlihat sangat muda untuk menjadi biitch." kekehnya.

Ternyata benar ini semua ulah Pemimpin itu, awas aja kalau ketemu, batin Felisa.

Akhirnya felisa tiba di depan ruang bertuliskan CEO ROOM yang di jaga seorang sekertaris dengan baju super ketat yang langsung mencegat langkahnya.

"Maaf Anda tak boleh masuk." katanya.

"Tapi aku mau memberikan pesanan bunga yang ceo pesan."

"Anda tetap tidak boleh masuk."

"Lihat di luar ada superman!" Felisa menunjuk ke belakang sekretaris, perempuan berbaju ketat itu menoleh dan Felisa segera menerobos masuk ke dalam ruangan Ceo.

Kedua orang yang ada di dalam ruangan itu langsung menoleh ke arahnya tak lama sekretaris tadi juga masuk ia menundukkan kepala.

"Maaf tuan saya sudah melarangnya tapi dia tetap menerobos masuk."

"Lain kali kau melakukan hal ini aku akan memecatmu." Seru Jacob tapi segera di sela oleh Rubin.

"Biarkan dia di sini dan keluarlah."

Sekretaris itu melirik sinis kearah Felisa sebelum keluar dari ruangan.

"Jadi apa alasanmu datang kemari?" Tanya Rubin sambil berdiri dari duduknya.

"Apakah orang yang menyuruh tempat di mana aku bekerja untuk memecatku ada di antara kalian berdua?" Tanya Felisa balik, "Tapi tunggu sepertinya aku pernah bertemu kalian berdua?"

Rubin berdiri dari tempatnya, "Jika memang ada di antara kami apa yang bisa kamu lakukan?" Tatapan Rubin begitu mengintimidasi, tiba-tiba Felisa takut berhadapan dengan lelaki ini.

"Aku... aku tak bisa melakukan apa-apa tapi bisakah jangan membuatku di keluarkan dari pekerjaanku sekarang karna tanpa itu aku tak bisa mencukupi kehidupanku."

"Jadi kau butuh uang? Aku bisa memberikanmu uang yang banyak tapi dengan syarat kau harus bekerja menjadi pelayan kami."

Kedua bola mata Jacob membulat mendengar kata-kata Rubin meski begitu dirinya masih tetap diam menjaga kesan terbaiknya. Tapi kalimat Rubin barusan memang mengejutkan, biasanya Rubin akan langsung bertindak tanpa mengatakannya lebih dulu.

"Jika aku jadi pelayanmu apa yang harus aku lakukan?" tanya Felisa, sepertinya perempuan itu mulai tertarik. Sudut bibir Rubin terangkat.

THE DARK HOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang