Chapter 4

15 5 0
                                    

***

Entah ada apa dengan viliya, semenjak dia dibonceng oleh arjun dia mulai kepikiran terus dengannya, padahal mereka belum terlalu dekat.
Harus kalian tau jika viliya mudah untuk menyukai seseorang(pria), namun sulit sekali baginya untuk jatuh cinta dengan seorang pria. Sampai saat inipun viliya tidak pernah merasakan yang namanya pacaran, entah dia takut atau memang belum bertemu dengan orang yang dia inginkan.

"Hai ndah." Sapa viliya pada indah di kelas pagi ini
"Hai viliya." Jawab indah
"Viliya, nanti kamu keperpustakaan?" Sahut pria berkacamata yang tak lain adalah Doni( laki-laki yang menyukai viliya yang juga teman sekelasnya)
"Iya, kenapa?" Tanya viliya
"Aku juga mau kesana, jadi kita barengan aja nanti. Oke?" Jelas doni
"Oke." Jawab viliya

Waktu istirahatpun telah tiba, viliya indah dan doni pergi kepertpustakaan.

"Viliya, hari ini habis sekolah ikut aku ke toko buku yuk." Ajak doni sambil menaiki tqngga perpustakaan
"Ngapain ketoko buku?" Tanya viliya
"Ya membeli buku dong, masak mau membeli beras ditoko buku." Canda doni
"Iya deh aku mau. Aku juga mau membeli buku."
"Oke nanti aku jemput." Kata doni
"Kamu nggak ikut ndah?" Tanya viliya sambil mengambil salah satu buku perpustakaan
"Nggak, nanti jadwalku tidur." Canda indah
"Dasar gila kamu ndah." Ejek viliya sambil tertawa

Sepulang sekolah, doni dan viliapun pergi ke toko buku. Begitu banyak buku yang viliya inginkan, namun dia teringat bahwa uangnya tidak cukup untuk membelinya. Sehingga dia hanya memilih satu buku yang berjudul "Ilmu Adalah Hidupku" untuk dibelinya.

"Udah ngambil buku lia?" Tanya doni
"udah don, aku beli ini aja." Jawab viliya
"Kok cuma satu? Beli lagi aja, aku yang beliin." Kata doni
"Nggk usah don, ini aja udah cukup."
"Udah ambil lagi aja bukunya." Suruh doni
"Nggk usah..."

"Ini buat kamu...." kata seorang pria sambil memberi suatu buku pada viliya
Melihat pria itu, viliya terkejut karena lagi-lagi dia bertemu dengan pria itu yang tak lain adalah arjun tanpa diduga.
"Kamu lagi?! Ngapain kamu disini? Pasti ngikutin aku ya?" Sinis viliya pada arjun
"Nggak usah sok tau deh kamu. Ayah aku yang punya toko ini." Kata arjun
"Ha? Jadi ini toko dia?" Gerutu viliya
"Siapa dia?" Tanya doni pada viliya
"Dia itu anak baru di sekolah kita namanya arjun, kelasXII." Jawab viliya
"Oh. Salam kenal kak" ramah doni
"Iya." Ucap doni
"Ayo don kita pergi." Ajak viliya setelah membayar buku
"Tunggu dulu." Sahut arjun
"Ini buku buat kamu." Kata arjun
Entah kenapa arjun memberikan buku pada viliya, mungkin karena untuk pertama kalinya viliya datang ke tokonya.
"Ya udah sini bukunya." Kata viliya yang ingin sekali pergi dari toko itu

Viliya dan donipun pergi meninggalkan toko buku yang tak lain adalah milik ayah arjun. Sesampainya dirumah, viliya langsung masuk kamar. Berhubung ibunya libur jualan, jadi dia tidak pergi kepasar.
"Kenapa sih aku selalu bertemu arjun." Gerutu viliya sambil menaruh tasnya.
Tak lama viliya teringat pada buku yang diberikan oleh arjun. Dibukalah tasnya itu dan mengambil buku itu.
Life Is Love itulah judul dari buku yang diberikan oleh arjun pada viliya.
"Life is love? Ngapain dia ngasih aku buku ini." Kata viliya sambil membuka halaman pertama dari buku itu. Belum sempat membaca, tiba-tiba ada telfon dari doni.
"Ah nanti aja deh aku bacanya." Kata viliya sambil mengambil ponselnya

"Halo don, ada apa?" Tanya viliya mengawali pembicaraan
"Nggak ada apa-apa kok, aku cuma mau telfonan aja sama kamu."
"Ha? Kalo nggk ada yang mau dibicarakan aku tutup aja ya telfonnya. Aku mau baca buku dulu." Kata viliya
"Buku yang diberi sama kakak kelas baru itu?" Tanya doni penasaran
"Iya" jawab viliya
"Oh. Ya udah deh kamu tutup aja telfonnya." Kata doni

Viliyapun membuka lagi halaman pertama dari buku itu. Betapa terkejutnya dia, ketika tahu bahwa penulis dari buku itu bernama arjun. "Oh jadi dia sendiri yang nulis buku ini. Aku tau nih, pasti dia mau promo. Pantesan digratisin gitu aja." Ucap viliya sambil melihat-lihar cover dari buku itu
Dari halaman pertama saja sudah membuat viliya penasaran untuk melihat cerita dari orang yang baru dikenalnya itu.
Namun viliya ingin menunjukan pada sahabatnya indah, maka viliya memutuskan untuk membaca buku itu besok bersama indah diperpustakaan.

Aku Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang