Chapter 5

10 5 0
                                    

"Ndah, kamu harus tau kalau orang yang bikin baju kita kotor waktu berangkat sekolah itu ternyata dia seorang penulis buku." Kata viliya
"Maksut kamu apa sih viliya?" Tanya indah yang masih tak mengerti dengan ucapan viliya
"Aku diberi buku ini secara gratis sama orang yang membuat baju kita kotor itu."
"Kok bisa? Emangnya kamu kenal sama orang itu?" Heran indah
"Panjang deh ceritanya. Tapi kamu harus tau ndah kalau dia itu kakak kelas baru kita namanya arjun." Jelas viliya
"Oh ya? Kelas berapa?" Tanya indah
"Kelas dua belas kayaknya." Singkat viliya
"hmmm....jadi penasaran."  Batin indah
"Gimana kalau kita baca buku ini bersama?"
"Ayo." Jawab indah

                    Prolog
Kita itu manusia yang diciptakan tuhan untuk berpasang-pasangan. Dalam skenario tuhan, kita dipertemukan dengan berbagai permasalahan yang rumit mengenai percintaan. Dalam permasalahan inilah, beberapa orang mengira bahwa cinta itu tak nyata, dan beberapa orang juga mempercayai bahwa cinta itu nyata.


Hal 2

Belum sempat mereka selesai membaca halaman 2 itu, ternyata bel masuk berbunyi.
Merekapun kembali kekelas dan meninggalkan perpustakaan.
Ketika menuruni tangga perpustakaan, mereka bertemu dengan doni.
"Loh don, dari mana? Tumben nggak ke perpustakaan?" Tanya indah
"Aku tadi ada urusan sama ketua osis. Jadi tidak ke perpus." Jelas doni
"Oh. Kalau begitu barengan aja kita ke kelas." Ajak viliya
"Ayo." Ucap doni

Sesampainya dikelas, mereka langsung duduk untuk mengikuti pelajaran.
Lamanya pelajaran dikelas, akhirnya bel pulangpun berbunyi. Viliya, indah dan donipun pulang bersama dengan jalan kaki.
Ketika dipertengahan jalan, viliya melihat arjun yang sedang mengobrol dengan salah satu temannya.
"Itukan arjun?" Batin viliya
"Ndah ndah, itu tuh yang namanya arjun." Sambil menunjuk arah dimana arjun berada
Indah dan donipun langsung menoleh kearah itu.
"Oh jadi dia yang namanya arjun. Ganteng banget." Kata indah yang membuat viliya tertawa terbahak-bahak.
"Ha, ganteng? Hahahahaha.....cek mata dulu ndah." Gurau viliya
"Emangnya kenapa?" Heran indah
"Muka kaku gitu kok dibilang ganteng." ucap viliya
"Emang ganteng.." kata indah
"Udah, gk usah ribut. Gantengan aja aku." Kata doni yang memuji dirinya sendiri
"Ha.." kejut viliya dan indah bersamaan
"Ganteng dari mananya coba." Ejek indah
"Dari mana-mana lah.." sahut doni

Ketika mereka sedang bergurau dijalan, tiba-tiba arjun datang menghampiri mereka.
"Hey." Sapa arjun yang seketika membuat suasana berubah
"Gimana, buku ceritanya bagus nggak?" Tanya arjun pada viliya yang tiba-tiba
"Aku belum membacanya." kata viliya yang masih saja sinis
"Loh bukannya tadi kamu baca ya?" Bisik indah pada viliya
"Huusstt" singkat viliya pada indah
"Oh ya, kalau ada bagian yang kurang jelas pada cerita itu kamu komen aja sama aku. Soalnya itu buku cerita pertama yang aku terbitkan, jadi aku perlu komentar mengenai buku itu." Jelas arjun
"Ya." Singkat viliya
Tak lama arjun pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Ya ampun ganteng banget." Kata indah
"Suka ya kamu?" Tanya viliya
"Entahlah." Jawab indah
Merekapun kembali melanjutkan perjalanan pulang. Entah ada apa pada doni, disepanjang jalan dia hanya diam saja. Tak seperti biasanya yang selalu bercanda ketika pulang sekolah.

"Don, tumben kok diam aja?" Heran viliya
"Nggak papa kok." Singkat doni
"Cemburu tuh sama arjun." Ceplos indah
"Apaan sih ndah." Ucap doni
"Benar don kamu cemburu?" Tanya viliya dengan nada bergurau
"Aku nggak cemburu." Balas doni
"Terus kenapa diam?" Tanya indah
"Ya aku nggak suka aja kalau viliya dekat-dekat sama si arjun." Jelas doni
"Sama aja! Itu namanya kamu cemburu." Ejek indah
"Sudahlah, ayo kita pulang." Ajak doni
"Dia cemburu tuh." Bisik indah pada viliya
"Sembarangan kalau ngomong. Aku sama doni itu teman jadi nggak ada kata cemburu." Balas viliya dengan nada lirih

Sesampainya dirumah, viliya langsung kekamarnya untuk bersiap pergi kepasar.
Dengan cekatan dia menaiki sepeda yang kebetulan tidak dibawa ibunya ke pasar jadi dia pakai untuk pergi kepasar.
"Kok sepedanya aneh yaa?" Ucap viliya yang menaiki sepeda
Merasa aneh dengan sepedanya, diapun turun untuk memeriksa sepedahnya. Dan yaa...ternyata bannya bocor.
Untung saja disekitar situ ada bengkel jadi dia benerin bannya dibengkel itu.
Sambil menunggu sepedahnya selesai, viliya membaca buku dari arjun.
"Kok bagus ya ceritanya. Pinter juga dia buat cerita." Batin viliya
Tak lama kemudian sepedahnya selesai dan diapun melanjutkan perjalanan kepasar.
Entah kenapa setelah membaca beberapa halaman buku life is love itu dia jadi tertarik untuk membacanya terus. Sepertinya buku itu akan membuat viliya percaya adanya cinta.

Aku Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang