SILY-6

375 75 10
                                    

Langit mendung dan hujan kembali turun saat Sehun mencari jejak Suzy yang pergi 'tanpa pamit'. Sehun berkeliling dan memanggil-manggil Suzy berharap Suzy menjawabnya. Seakan tak kenal lelah Sehun terus mencari Suzy memikirkan tempat yang mungkin saja didatangi Suzy.

*-*-*

Kembali ke tempat Bowling. Disana Jiyeon masih terdiam dengan Chanyeol yang mencoba membujuknya.

"Jiyeo~~~n.."panggil Chanyeol main-main.

"Ayolah lanjutkan permainannya dengan semangat. Tak apa hanya kau dan aku."

"shireo." jawab Jiyeon datar.

Jiyeon masih kepikiran Suzy dan Sehun rupanya. Ia berpikir bagaimana mungkin gadis tak menarik seperti Suzy bisa disukai Sehun. Apa yang menjadi daya tarik Suzy. Tentu bukan karena Suzy pandai bermain bowling, kan? Pikirnya bertanya-tanya.

"Jiyeon ayolah.. "

"Jiyeon.. "

Rengekan Chanyeol seakan tak terdengar sama sekali karena Jiyeon masih fokus dengan pikirannya.

'Aku tak mungkin kalah dari anak seperti itu.' batin Jiyeon merendahkan Suzy.

'Aku bahkan sudah rela melakukan apapun demi namja yang kusukai.. ' batin Jiyeon lagi seakan membandingkan dengan sikap Suzy yang setengah-setengah pada Sehun.

Jiyeon jadi mengingat lagi masa lalunya saat ia berpacaran dengan mantan terkahirnya. Kala itu ia selalu menghabiskan waktu sendirian dan bahkan tak jarang menolak ajakan teman-temannya untuk pulang bersama ataupun hang out dikarenakan sibuk merias diri. Tak hanya itu, Jiyeon bahkan rela menghabiskan uang demi membeli kosmetik dan berbagai alat kecantikan agar terlihat cantik dihadapan pacarnya. Dan itu semua seakan tak pernah cukup dan membuat Jiyeon terus menerus memperbaiki penampilannya hanya karena ingin dipuji pacarnya.

Tapi sayangnya sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik. Terlalu banyak memakai kosmetik dan berganti-ganti merk membuat kulit Jiyeon rusak. Bukannya cantik, Jiyeon malah jadi berjerawat dan kesakitan. Namun saat itulah Sehun lewat dan mengatakan hal yang membuat Jiyeon tertohok.

"Kau sudah cantik kok meski tanpa riasan.. "

"Kau pasti berusaha keras demi orang lain, ya?" ucap Sehun lagi sambil memungut cermin yang Jiyeon jatuhkan tanpa sengaja karena kesakitan akibat memencet jerawatnya.

'Kala itu adalah kali pertama seseorang memuji diriku yang asli tanpa melihat rupaku.' batin Jiyeon mengingat jelas kenangannya.

Sayangnya tak berakhir sampai disitu saja. Pacar terakhir Jiyeon malah mengkhianati Jiyeon dan memiliki yeoja lain. Jiyeon yang mengetahui hal itu tentunya sakit hati. Pengorbanannya demi menjadi cantik hanya menjadi sia-sia. Disaat seperti itu entah mengapa Sehunlah yang ia cari.

Mencari Sehun sebagai pengusap air matanya. Lalu mengatakan kemarahan dan keputusasaannya pada Sehun. Menangis di hadapan Sehun dan menyesal atas kebodohannya. Itulah yang Jiyeon lakukan.

Sehun yang pada dasarnya memang orang baik tentu saja menyangkal pernyataan Jiyeon dan menyemangati gadis itu. Mengatakan bahwa apa yang Jiyeon katakan tentang dirinya yang tak cantik adalah tidal benar.

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang