⁰³ Sinkronisasi

253 55 12
                                        

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
(🕺🏻)-sɪɴᴋʀᴏɴɪsᴀsɪ
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
❍ ╴╴╴╴╴

Dia Jay.

Nama aslinya Jayadi Harapan. Orangtuanya menyematkan nama tersebut pada Jay dengan harapan supaya dia tumbuh menjadi orang yang selalu unggul dalam berbagai hal. Well, karena nama adalah doa, maka apa yang diinginkan orangtuanya pun terwujud. Jay selalu unggul dalam berbagai hal. Baik itu akademik maupun non-akademik. Dia sudah dianugerahi begitu banyak bakat, hingga tidak heran mengapa ia selalu unggul.

Selain unggul dalam bidang prestasi, Jay juga tampan. Bentuk wajah lonjong, hidung yang mancung, dan senyumnya yang secerah matahari membuat siapapun yang melihatnya akan berhenti sebentar dari kegiatannya hanya untuk mengagumi sosoknya. Ya, siapapun tidak akan lepas dari pesonanya.

Tapi kalau untuk mantan pacar, hal itu masih berlaku tidak, sih?

Sepertinya tidak.

Buktinya, sosok Jay yang selalu bersemangat 45 setiap harinya kini terduduk dengan loyo setelah berpapasan dengan mantannya di koridor tadi.

Okay, sekarang mari kita ganti pertanyaan.

Pernah pacaran bertahun-tahun, lalu putus dan akhirnya susah move on?

Kalau iya, berarti sekarang kamu pasti bisa merasakan apa yang dirasakan oleh seorang koregrafer tari yang dikenal sebagai Jay ini.

•••

"Tolong ya, disinkronin lagi dance-nya. Kalian ini loyo banget dari tadi," sarkas Jay sambil mengamati keenam gadis yang tengah berlatih tarian dengan ditemani lantunan lagu Fake Love milik BTS.

Joy dan Jimmy-teman sejawat Jay-hanya bisa mengerutkan dahinya dengan heran. Ini pertama kalinya ia melihat sosok Jay yang seperti ini. Sejak beberapa jam yang lalu, setelah keluar dari ruang istirahat, Jay tidak pernah sekalipun tersenyum. Baik itu pada Joy dan Jimmy atau pada keenam gadis yang kini tengah dilatih oleh mereka berdua, ia selalu menunjukkan muka masamnya.

"Kita udah mencoba dengan semaksimal mungkin, Kak. Tapi pasti kita bakal coba lagi." Suara gadis yang terengah-engah itu memenuhi ruang latihan, menimbulkan keheningan untuk beberapa saat.

Ya, sekarang mereka tahu penyebab sikap rude Jay. Gadis itu penyebabnya.

"Dari dulu ngomongnya itu terus. Tapi sampai sekarang gua enggak liat bukti nyatanya. Itu yang lu bilang semaksimal mungkin?" Untuk beberapa saat, Joy dibuat terkejut dengan sikap Jay.

"Kalau enggak bisa ya udah enggak bisa!" lanjut Jay yang kemudian meninggalkan ruang latihan.

"Astaga, Jay! Aduh, maaf. Kayaknya Jay lagi PMS, hehe. Aku susul dia dulu ya, kalian lanjut lagi aja latihannya sama Jimmy. Semangat!" ujar Joy yang kemudian berlari menyusul Jay.

Setelah menelusuri beberapa tempat, akhirnya Joy menemukan Jay di rooftop dengan keadaan Jay yang sedang memungunginya dan sambil memandangi sesuatu di ponselnya. Bisa Joy tebak, bahwa Jay tengah memandangi foto mantan pacarnya yang tadi sempat ia marahi. Ya, salah satu dari keenam gadis tadi adalah mantan pacar Jay.

"Ngomongnya soal sinkronisasi. Tapi mulut sama anggota tubuh yang lain masih enggak sinkron," ujar Joy yang membuat Jay terkejut lalu menatap gadis itu.

"Ngomongnya enggak peduli, nyatanya masih stalking. Cih, enggak profesional banget Anda," cibir Joy terang-terangan yang kemudian dibalas dengan kekehan kecil dari Jay. "Sorry, gua kekanak-kanakan tadi."

"Minta maaf jangan ke gue. Tapi ke Sintya sama temen-temennya tuh!"

"Gengsi cuy."

"Makanya bersikap dewasa! Terus tunjukkin kalau lo itu udah move on. Walaupun bohong, tapi setidaknya lo tunjukin kalau lo itu fine-fine aja tanpa dia." Hening untuk beberapa saat. Meninggalkan keduanya dalam suasana yang canggung. Hingga akhirnya perkataan Jay membuat gadis itu membulatkan matanya.

"Joy, gua mau move on...,"

"... ke lu. Boleh, kan?"

"Gue dijadiin pelarian gitu? Enak aja, Surtono!"

"Surtono nama bokap gua, setan!" teriak Jimmy yang ternyata sejak tadi menguping pembicaraan mereka.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

 ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

◡̈

Segelas Kopi KliseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang